20

541 54 13
                                    

Off mengenakan setelan jas kantornya ogah-ogahan, matanya masih menatap pada helain piyama Gun yang disobeknya semalam. belum dipindahkan, sebab Off melarang siapapun masuk kekamarnya untuk alasan apapun.

Off berjalan kearah nakas lalu mengambil ponselnya, tidak ada notifikasi yang ditunggunya disana. sekali lagi Off menghela napas panjang, lalu dengan lemas terduduk ketepi ranjang.

"BODOH!!" seruhnya keras sembari menjambak rambutnya sendiri, dia longgarkan lagi dasinya yang sudah terikat rapi, dia bangun lalu menghancurkan semua barang yang ada di kamarnya, meninju setiap kaca lemarinya, berteriak bagai orang tak waras. Yah Off sudah tidak waras lagi. bagaimana bisa dia disebut waras sementara kelakuannya pada Gun semalam masih lebih sopanan para orang gila yang ada di RSJ. 

Off yang paling tahu tentang Gun dari dua sahabatnya yang lain, Off yang tahu dengan pasti betapa anak itu mencintainya, namun Off juga yang menyakitinya paling parah. lebih parah dari kesalahan apapun yang pernah Ia lakukan sebelumnya. Off sadar betul dirinya bersalah. Off tahu itu. semalam Off memang dikuasi otak alkohol, namun Off  juga dengan sangat sadar menyakiti Gun hingga seburuk itu.

"jangan harap kau bisa menemuinya lagi Off. selamat hari valentine" Tay

ucapan Tay semalam  terus terngingan dalam benaknya silih berganti dengan gambaran wajah Gun yang menangis, memandangnya dengan tatapan kesakitan, kepedihan, kecewa, marah bahkan pasrah.... dan itu membuatnya sakit hati dan marah secarah bersamaan. marah pada dirinya sendiri. marah akan kebododan dan kebrengsekkannya sendiri. 

menyesal. Off menyesal setengah mati

takut? yah Off takut, takut kehilangan Gun

benci? Off sangat membenci dirinya sendiri

sakit hati? ini lebih dari sakit hati, Off sakit jiwa

Off kembali terduduk dilantai kamar dengan kepala yang tenggelam dalam apitan kedua pahanya, pria dewasa itu menangis begitu menyedihkan disana bahkan sampai sesegukkan dan sesak napas. hingga suara ketukan dipintu menginterupsinya. Off mendongkakkan kepalanya saat mendengar suara pintu yang terbuka. disana ada Bright yang terkejut mendapati keadaan Boss besarnya. tadi Singto menelpon dan memintanya untuk mengangtikan Singto hari ini, dan karena Off ada rapat penting dengan para pemegang saham, mau tidak mau Bright menjemputnya langsung ke mansion pria itu karena mereka sedang diburuh waktu. Bright hanya tidak mau keburukan Off makin terlihat dan berakhir dengan kehilangan GMM corp.

Bright tidak tahu apa-apa soal cerita semalam, tapi dia handal dalam menempatkan diri bila disuguhi keadaan begini. dia melangkah pelan masuk kedalam kamar Off meski Off melototnya marah. Bright berdiri tak jauh dari tempat Off.

"maaf Bos, aku tidak tahu ada apa denganmu sampai kau sekacau ini, tapi kau punya agenda rapat bersama para pemegang saham 30 menit lagi" ucap Bright dengan tenang, seakan tak mengerti keadaan Off saat ini. Off tidak menanggapi pria itu malah kembali menundukkan kepalanya ingin menangis lagi.

"mungkin kau sedang dalam masalah, tapi ada waktu bagi orang sepertimu untuk merasa sedih. dan..... " Bright menggantung kata-katanya, sengaja melirik jam tangannya "aku rasa waktumu sudah cukup. kembali kenakan topengmu bagaimanapun perasaanmu saat ini. ada banyak orang diluar sana yang mengagumi punggung tegapmu sambil berdoa itu cepatlah patah, haruskah kau membiarkan itu terjadi sekarang?" tanya Bright diakhir kalimatnya. Off masih terdiam mencernah perkataan Bright. benar! Off mungkin masih terlalu kacau di hatinya, tapi Off harus tetap rapi di otaknya, urusannya bukan hanya sekitar Gun, ada banyak pekerjaan pentingnya yang butuh dirinya, ribuan karyawan menanti untuk digaji, dan menghidupi keluarga mereka. Off tidak boleh egois hanya untuk dirinya sendiri. Off harus tetap berdiri tegap.

Off berdiri sembari mengusap air matanya "aku akan ganti baju, siapkan mobilku" ucapnya dingin. 

5 menit kemudian Off sudah mengendarai mobilnya sendiri menuju kantor. karena semua telah disiapkan oleh karyawannya Off langsung saja menuju ruang rapat di lantai teratas gedung. disana semua pemegang saham GMM corp duduk mengelilingi meja lonjong. Off tahu mereka semua sangat menanti hari dimana Off tergelincir dan jatuh, agar mereka bisa mengambil alih GMM tidak perduli seberapa banyak saham yang dimilikinya di GMM corp.

K E Y B O A R D [offgun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang