DS 65

3.7K 534 15
                                    

***

"Ermhh" Jeno yang sedang mengecek perkembangan di perusahaannya dan Mark yang sedang fokus mengetik bab baru untuk novelnya segera menoleh saat mengdengar lenguhan pelan.

"Hyung" lirihan itu terdengar, Mark dan Jeno segera bangun dari posisi mereka, mendekati Lysander yang sudah bangun.

"Butuh sesuatu?" tanya Jeno sembari mengusap kepala Lysander lembut.

"Air" Mark meraih segelas air dan membantu Lysander meminum air tersebut, setelah merasa dahaganya telah terpenuhi Lysander menatap sekitarnya.

"Yang lain... mana?" tanyanya.

"Asher hyung kembali ke hotel, Xavier hyung tadi keluar, yang lain masih bekerja, di luar kamar ada Jihoon dan Karina, kalau tidak salah itu nama yang disebut Xavier hyung tadi." Jawab Jeno.

"Ini jam berapa?" tanya Lysander.

"Jam lima sore, mau aku bantu cuci muka?" tawar Mark, Lysander mengangguk. Mark pun pergi ke kamar mandi, sedangkan Jeno membantu Lysander untuk duduk.

"Masih lemas dan pusing?" tanya Jeno.

"Tidak separah sebelumnya." Jawab Lysander. Mark sudah menggulung lengan kemejanya, Jeno memasangkan handuk di sekitar leher Lysander agar airnya nanti tidak jatuh mengenai selimut atau pakaiannya. Mark mencelupkan handuk berbahan lembut yang bersih ke dalam air di baskom yang ia bawa dari kamar mandi.

"Aku sudah cuci tangan, tenang saja." Ujar Mark saat Jeno menatap tangan Mark.

"Airnya terlalu dingin?" tanya Mark sembari menyentuh pipi Lysander dengan tangan basahnya, Lysander menggeleng. Mark pun mulai membasahi handuk tersebut dan memerasnya, baru mengusapkannya penuh kehati-hatian pada wajah dan leher Lysander, setelah selesai ganti Jeno dengan perlahan mengusapkan handuk lembut yang melingkar di leher hingga dadanya itu ke wajah Lysander.

"Sudah selesai" ujar Jeno, Mark segera membereskan semuanya.

TOK TOK TOK

"Masuk" Joarder masuk dengan seseorang di belakangnya.

"Aku tahu kau tidak akan pernah percaya dengan masakan orang lain, ini aku buatkan makan malam khusus untukmu. Sup ayam dan nasi yang dimasak lembek seperti bubur." Jimmy, orang itu melangkah masuk sembari membawa sebuah tas berisi kotak makan.

"Terimakasih, Jimmy, Joarder kau dan Rexanne bisa bergantian untuk makan malam nanti." Joarder mengangguk paham dan kembali keluar menemani Rexanne.

"Bagaimana dengan Kim Eun Mi?" tanya Mark, Jeno mengambil alih pekerjaan Jimmy, sedangkan pria Fogell itu duduk di sebelah Mark.

"Aku dan Riel telah memastikan dia juga ayahnya tinggal jauh dari jangkuan kita dan orang luar. Dan mengenai Tan Mei Yin, aku menemukannya, dia masih hidup tapi dalam keadaan mengenaskan, sepertinya mentalnya dirusak, saat aku menemukannya dia disekap dalam sebuah rumah tua di daerah perbukitan, pakaian yang menempel pada tubuhnya hanya gaun tipis, dia sepertinya sudah lama terkurung di sana karena benar-benar tidak terurus dan aku mencium bau sperma dari tubuhnya dan tempat ia disekap, entah siapa yang melakukan hal itu padanya, tapi dia sudah benar-benar rusak. Aku membawanya ke pusat rehabilitasi dan mempercayakannya pada orangku yang memang 'bekerja' di tempat itu." Lysander, Jeno, dan Mark yang mendengar itu merasa kasihan juga marah.

"Ini salahku, aku secara tidak langsung terlibat dalam keadaannya yang saat ini, aku memintanya untuk mengawasi anggota keluarganya yang memang sudah sakit jiwa semuanya." Ujar Lysander merasa bersalah.

"Kau tidak salah, setelah aku menemukan Tan Mei Yin di saat bersamaan saat itu ada seorang wanita paruh baya yang mengobati luka Tan Mei Yin, wanita itu adalah pengasuh kecil Tan Mei Yin, sebenarnya sebelum kau memperingatinya, dia memang sudah dirusak oleh keluarganya. Wanita paruh baya itu mengatakan jika Tan Mei Yin sudah disiksa sejak dulu oleh ibu dan saudarinya sendiri, dulu belum parah, namun setelah peringatan itu penyiksaannya makin parah." Jelas Jimmy.

[ALL X JAEMIN] Different SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang