chapter 14 [ Jadi Babu 2 ]

4.6K 625 202
                                    

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

12:03

Mars meletakkan bulpoint milik nya, tangan nya terasa sakit dan otak nya pun berdenyut.

Tugas tugas sekolah nya sudah selesai ia kerjakan semua, sangat senang melihat meja belajar milik nya bersih dan rapi tanpa ada tumpukan buku di atas nya.

Mars melirik ke arah jam dinding, sudah waktu nya memanggil si kembar untuk tidur siang.

Ia menutup buku terakhir milik nya dan memasukkan nya kedalam lemari khusus untuk buku-buku sekolah nya.

"HAKAA, NAKAA AYO TIDUR!! " Mars berteriak sambil menuruni tangga.

"SEBENTAL!!" Jawab kedua nya.

"ENGGA ADA SEBENTAR SEBENTAR, AYO TIDUR!!!"

Setelah menuruni anak tangga Mars melihat ke arah kedua adik nya yang sedang anteng menggambar sesuatu di salah satu sisi dinding ruangan keluarga.

"HEH KOK DI CORETIN DINDING NYA?? " Mars terkejut melihat dinding ruangan  penuh dengan coretan  kedua nya.

Naka melempar krayon yang tadi ia pegang, "Naka ndak ikutan!!"

Ia mengangkat tangan nya dan memasang wajah panik.

"Ndak, Nana ikutan juga!!" Haka menarik tangan Naka untuk menghampiri Mars.

"Gimana cara bersihin nya kalo gini? " Mars mengusap pelan dinding ruangan yang semula bersih tanpa noda tersebut.

"Jangan bilangin ke papah yo Mals." Haka menarik pelan celana Mars.

"Terus bilang gimana kalo papah tanya?"

"Bilang kalo itu di colet-colet sama kucing" Ujar Naka.

"Papah engga bakal percaya kalo ngomong gitu." Mars menggeleng pelan.

Kedua nya menunduk sambil memainkan kancing baju nya. Sudah di pastikan hari-hari yang akan datang mereka tidak akan di beri uang jajan oleh Johan.

"Janji ndak di ulangi lagi."

"Meskipun kalian udah janji engga bakal di ulangi lagi tapi dinding nya udah terlanjur kotor dan engga bisa di bersihin ini!!"

Mars menatap kedua nya sekilas. Lalu tangan nya mulai memunguti krayon dan sobekan kertas yang memenuhi lantai.

Si kembar yang melihat itu langsung ikut membantu Mars membersihkan kekacauan. Mereka tidak ingin membuat Mars semakin marah lagi.

HAKA NAKA [ belum di revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang