48. Suka Nukha

194 24 5
                                    


“Kita pacaran beneran,” ulang Sea.

“Sea, ini lo lagi nembak gue?” tanya Nukha benar-benar kaget.

“Iya, lo mau kan?” tanya balik Sea dengan percaya diri.

Nukha menggeleng cepat dengan tatapan kosong,”nggak.”

“Lo gak mau?” Sea mencoba memastikan lagi.

“Bukan bukan, maksud gue. Ini bukan yang kayak gue rencanain,” ucap Nukha frustasi dengan mengusap kepalanya sambil jongkok lesu.

“Maksudnya?” Sea masih tak paham.

“Maksudnya gue udah ada rencana buat nembak lo, tapi lagi prepare supaya surprise. Malah lo yang nembak duluan,” jawab Nukha kesal.

“Jadi gak mau? Yaudah, gue gak maksa!”

Nukha bangkit dari posisinya yang semula berjongkok,” mau lah, gue gak pernah bilang gak mau.” Nukha merangkul pundak Sea tanda kepemilikan.

Sea tersenyum pada detik itu.

“Awas ya, kalo sampe besok berubah pikiran.” Nukha memperingati penuh penekanan.

“Lo yakin?” tanya Sea.

“Yakin, kenapa?”

“Kata orang, balikan sama mantan itu sama kayak lo rewatch film yang lo sendiri udah tahu endingnya. Yakin akan berhasil?” Sea mulai ragu dengan keputusannya.

“Mari sama-sama kita buktikan kalo balikan itu justru adalah kesempatan kedua yang bisa kita ubah endingnya.” Nukha mencengkram kedua bahu Sea penuh keyakinan.

“Gue cuman takut kehilangan lo untuk kedua kalinya.”

“Gue yang lebih takut mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya.”Mereka beradu ketakutan.

Sea menarik nafasnya panjang penuh beban.

“Buat gue gak pernah menyesal udah kasih lo kesempatan kedua, Nukha.”

Nukha mengangguk dengan tersenyum penuh kemenangan,
”pasti.”

Akhirnya, setelah melewati proses yang begitu panjang. Dalam kesunyian di sebuah pinggiran jalan yang asing, dengan cuaca Bandung yang masih dingin. Serta sebuah mobil mogok yang menjadi saksi random, Nukha dan Sea akhirnya disatukan kembali oleh pencipta jagat raya. Walaupun disertakan juga dengan masa lalu yang masih tabu, namun akan membuat cerita lebih seru!

****

Keesokan harinya di restoran Garisston, yang merupakan sekaligus hari pertama kisah asmara Nukha dan Sea dimulai. Tampak tidak ada yang berbeda dari segi pekerjaan, Sea masih hening di tempatnya dan Nukha masih sibuk sendiri di ruangannya. Nyatanya kisah asmara orang dewasa tidak semabuk anak SMA yang beradu gombal atau saling memberi sentuhan. Asmara orang dewasa lebih pada pembawaan hubungan dan kesetiaan, lebih ke aksi bukan hanya sekedar validasi.

Sea buru-buru membuka pintu ruangan Nukha untuk izin keluar sebentar, "Kha gue izin dulu bentar ya keluar."

"Gue, gue,..Aku! Aku-kamu!" Nukha mengeja panggilan untuk mereka berdua karena sekarang status mereka sudah berbeda.

Sea menghela nafas panjang sambil menepuk jidatnya.

"Iya, aku ijin dulu keluar ya, sebentar." Sea mengulangi kalimat sebelumnya.

"Mau kemana?" tanya Nukha curiga.

"Kayaknya tentang rumah sakit kebakaran itu mulai di angkat kasusnya sama polisi, aku disuruh kesana sebagai saksi."

"Oh gitu, mau aku temenin?" tanya Nukha menawarkan.

"Gausah, agenda kamu banyak banget hari ini, aku sendiri aja."

Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang