Bagian 11

14.8K 1.6K 214
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.

Triple update~

—————

Abi dan Ale tidur siang setelah mereka selesai bercinta. Mereka bahkan masih telanjang bulat di atas kasur.

"Eunghh.." Ale terbangun lebih dulu karena ingin buang air kecil.

Dia segera ke kamar mandi sekaligus mandi wajib karena adzan ashar sudah terdengar. Setelah selesai mandi dia membangunkan Abi yang masih tidur nyenyak dengan suara dengkuran halus.

"Anaabi bangun. Udah ashar nih buruan imamin." Ujar Ale sembari mengguncang lengan kekar Abi.

Abi pun bangun dengan mudah, dia duduk lebih dulu mengumpulkan nyawanya. Menatap sang kekasih yang sudah berpakaian syar'i bersiap untuk sholat.

"Dari tadi ashar?" Tanya Abi dengan suara seraknya.

Ale menggelengkan kepalanya pelan, dia pun menarik kedua tangan Abi agar segera berdiri dan mendorongnya ke kamar mandi. Abi pun menurut, dia masuk kedalam dan termenung sebentar.

"Haahh.. sisa 2 hari lagi bisa bareng si kesayangan." Gumam Abi dengan helaan napas yang panjang.

Dia memejamkan matanya sesaat, mengingat persetubuhan mereka yang sangat hebat sebelumnya. Dia benar-benar kehilangan kontrol seakan itu adalah persetubuhan terakhir mereka.

Jujur saja, Abi takut jika suatu saat dia kembali Ale telah berubah. Dia mendapatkan hidayah dan bertaubat sehingga tak ingin menjalin hubungan bersamanya.

"Dijalanin aja dulu dan saling percaya." Abi mengusap wajahnya frustrasi.

Dia pun segera mandi dan setelahnya melakukan sholat berjamaah dengan Ale. Setelah sholat mereka keluar kamar dan menonton televisi berdua.

"Sepi banget ni rumah." Gumam Ale sembari memeluk manja tubuh Ale.

Mereka tak memakai atasan hanya celana pendek saja karena suhu sangat tinggi membuat mereka gerah. Abi memainkan surai halus Ale dengan santai.

"Kayaknya ayah sama papa balik ke kantor lagi. Nanti malem baru pulang." Gumam Abi sembari mengecup dahi Ale.

Dia menarik dagu sang kekasih agar menatapnya, ia mengelus bilah bibir Ale yang lecet dan membengkak.

"Udah Yang jangan sedih terus. Kita cuma pisah jarak aja, hati kita masih bersatu kok. Gue bakal tetep cinta sama lu mau dimanapun lu Yang." Ale mengelus sayang rahang tegas Abi.

Abi mengangguk kecil, dia menggenggam erat telapak tangan Ale lalu mengecup punggung tangannya berulang kali meluapkan rasa cintanya.

Ale naik ke atas pangkuan Abi, dia menunduk menatap wajah tampan sang kekasih yang sedang menatapnya teduh.

"Suatu saat jika Allah berkehendak salah satu dari kita mendapat hidayah dan bertaubat——maka kita harus ikhlas. Ngerti kamu Sayang?" Peringat Abi membuat jantung Ale berhenti berdetak beberapa detik.

Ale mengangguk kaku, dia pun memeluk erat leher Abi dan menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher sang kekasih.

"Gue juga udah mikirin hal itu kok Yang. Ga ada yang bisa misahin kita, kecuali hidayah nya Allah. Gue bakal berusaha ikhlas dan ikut seneng karena itu tandanya Allah cinta ke kita. Gitu kan?" Tanya Ale sembari mengecup lembut leher Abi.

Abi menepuk kepala Ale dengan bangga karena sudah mengerti mengenai hal itu. Hati mereka tanpa sadar terasa lebih ringan karena mencoba memahami satu sama lain dan mencoba mengerti kemungkinan yang terjadi suatu saat nanti.

ABI-ALE SEASON 3 (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang