Prologue

0 0 0
                                    

Karena bertengkar dengan sang kakak Clay lebih memilih untuk pergi dari apartment mereka dan berniat untuk mengungsi ke hotel. Clay melajukan mobilnya ke hotel terdekat di kantor. Clay rasa akan lebih efektif untuk mencari hotel di dekat kantor agar mobilitasnya lebih mudah.

Sesampainya di Hotel terdekat ia langsung masuk untuk check in. Clay terus merapal doa berharap untuk ada 1 kamar kosong di sini sambil menunggu sang resepsionis karna ini sedang musim liburan.

Tepat saat sang resepsionis selesai mengecheck, Clay menghela napas lelah. Semua kamar telah habis dan hanya akan tersedia 1 besok. Namun ia butuh kamar itu sekarang. Kepalanya terasa pening membuat Clay memilih duduk di sofa tunggu sambil mencari hotel terdekat lainnya.

Saat sedang asyik browsing, ada suara sepatu yang mendekat Clay kira hanya orang yang ingin duduk di Sofa sebelahnya. Namun dugaannya salah. Orang ini malah berhenti tepat di depannya. Membuat Clay yang mendongakkan kepalanya dan melihat wajah Jero atasannya memandangi dengan wajah heran.

"Clay? Kamu ngapain di sini?"

Pertanyaan itu membuat kepala Clay semakin pening.
Dengan sisa tenaga yang ia punya Clay menjawabnya singkat,"Mau check in.'

Clay kira Jero akan langsung pergi setelah mendengar jawabannya, tetapi ia malah mendapati lelaki itu duduk di sofa sebelahnya. Clay akhirnya memberanikan diri untuk bertanya karna jujur saja, kehadiran Jero membuatnya merasa ingin menangis karna mengingatkannya dengan sang kakak.

"Pak Jero lagi nunggu seseorang ya?"
"Iya"
"Kalau begitu saya dulu=="
"Udah dapet hotelnya?"
"Eum belum pak. Ini saya mau keluar untuk cari hotel terdekat"
"Ini sudah malam, tidak baik wanita keluar sendiri malam2 begini. Ikut saya saja"

Clay masih memproses perkataan Jero saat lelaki ini mengulurkan dan menarik tangannya menuju lift. Membuat Clay gugup setengah mati. Dengan keberanian yang menipis Clay membuka suaranya,

"Maksud bapak saya bermalam di tempat bapak?"
"Jero. Saya bukan bapak kamu."

Katanya sambil menekan lantai yang akan mereka tuju.
"Tapi pa==, eum maksud saya J--Jero apa tidak merepotkan?"

Sejujurnya Clay tidak enak karena harus menumpang dengan atasan yang suka ia maki di kantor ini. Juga karena mereka tidak sedekat itu. Interaksi mereka tidak jauh dari debat atau Clay yang menjawab seadanya karena terlalu malas meladeni Jero.

Namun untuk malam ini Clay harus menurunkan ego karena situasi mendesaknya mengharuskan Clay mengiyakan ajakan Jero.

Entah Jero sedang kerasukan roh apa malam ini, tapi Clay berharap atasannya ini bisa membantunya hingga ia menemukan tempat tinggal sementara.

Kejadian aneh malam ini tidak berhenti di sini saja. Kisah mereka baru saja dimulai. Entah itu buruk atau baik.

Berdoa saja tidak ada yang mendapatkan akhir tidak bahagia.

Hilla~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang