#1 Bidadari Jatuh

12 2 1
                                    

 1 Agustus 2022

Sore di taman SMAS Harapan Bangsa Palembang

"Anashira ? "

Pertemuan Gema Lesmana dan Anashira Shanika yang kedua kali nya secara personal semenjak mereka berkenalan di apartemen mereka. Mereka bertemu di sebuah taman sekolah di sore hari. Gema Lesmana tidak mengelak , bahwa ia cukup terpesona terhadap Anashira . ia mengakui bahwa Anashira seperti Bidadari , walau bidadari tersebut adalah metafora , tapi Anashira benar - benar cantik dan imut , sehingga metafora tersebut bukan sebuah bercandaan.

Kulitnya tampak putih bersih dan halus , memiliki rambut hitam lurus yang dirawat sangat baik. Anashira juga memiliki mata besar bewarna cokelat dibawa alisnya yang panjang, dan bibir merah mudanya yang tampak mempersona. Gema sangat yakin , siapapun orang , dan berapa umurnya , pasti akan terhipnotis dengan pesonanya yang seperti bidadari.

Ia juga menegaskan bahwa umurnya tidak terlalu jauh dengan mereka , siswa SMA. Namun , ia memutuskan tidak akan jatuh cinta dengan anak SMA , cukup terpesona saja , tidak lebih. Gema juga dalam posisi sulit , dimana gebetannya akan menikah sebentar lagi.

"Gimana sekolah mu Ana , apakah ada masalah dengan lingkungan sekolah atau mungkin pelajaran?"

".. ehm , baik - baik saja pak"

Anashira duduk diam di bangku taman , dan ia tampak merintih kesakitan .

"Hemm , apakah kau baik-baik saja?"

Gema mulai peka dengan keadaan Anashira sekarang . Pasalnya Anashira tampak dalam keadaan krisis , dan ia mencoba untuk menyembunyikan hal tersebut . Ia juga melepaskan kaos kaki dan sepatunya

"gapapa , sa..ya baik-baik saja"

Tidak apa-apa gimana , ia jelas sekali memberikan ekspresi kesakitan . Tampak baju nya juga terlihat kotor , bisa dipastikan bahwa dia pasti kesandung .

"Huh.. kaki mu kenapa ana?

"Ka..kaki ku , bagaimana bapak tau ?"

"Bukankah ada sebuah alasan mengapa engkau membuka sepatu , lagi pula kaki kanan mu tampak bengkak"

"Hehe , ketahuan deh "

Sangat jelas sekali , tapi sepertinya Anashira mencoba tidak ingin merepotkan orang . Namun jika di asumsikan bahwa luka cedera ini sangat menyakitkan untuk Anashira , ia tidak mencoba untuk beranjak pergi ke UKS dengan menahan rasa sakit. Mungkin jika tidak ada Gema , ia benar - benar akan berada ditaman ini sangat lama , atau mungkin sampai ada orang yang sadar akan keberadaannya.

Mungkin akan merepotkan jika membawa Anashira ke UKS apalagi dengan suasana yang semakin lama semakin sore , Gema pun memutuskan untuk ke UKS untuk mengambil beberapa obat.

"Tunggu sini ya , aku akan ambilkan obat"

"tidak usah pak .. itu sangat merepotka..."

Gema langsung bergegas ke UKS untuk mengambil beberapa obat. Gema mengambil kompres es, kain,dan handuk . Lalu ia kembali ke taman untuk mengobati Anashira.

"..sebelum itu maaf , bisa kah kamu tutup rok mu dengan jaket mu?

"oke , maaf pak ."

Gema juga tidak ingin disangka bahwa dirinya ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan , untuk pencegahannya Gema pun memberikan peringatan kepada Anashira.

"Tolong regangkan kakimu , Aku akan kompres kaki mu dengan es."

Anashira pun merenggangkan kakinya

"Ughh.."

My Neighbour Is Like An Angel, But She Is My StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang