Pengagum Rahasia

1K 76 5
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Cerita spesial,
untuk orang yang spesial juga 🐺♡

GXG●

Jisoo POV

Awal pertemuan kami memang tidak disengaja. Mata yang beberapakali saling bertemu, namun bibir terbungkam erat hingga tak ada satu kata yang mampu ku ucap. Memperhatikan setiap ucapanmu dengan semangat bara yang meluap, membuatmu tampak begitu menawan.

“Saya emang dulu anaknya bandel, semester satu ga pernah mau ikut-ikut kegiatan apapun. Kegiatan wajib pun saya gak ikut. Sampe akhirnya saya harus ikut kegiatan ini, juga kegiatan wajib lainnya di semester 3. Bandel banget ya saya, sadarnya baru sekarang.” Ucapnya kepada kakak seniorku selaku panitia kegiatan. Dia seolah mengakui kejelekannya di masa lalu tanpa rasa malu yang membuatnya terlihat sangat lucu.

Saat itu kami semua, mahasiswa FKIP sedang melakukan kegiatan wajib untuk para mahasiswa baru. Di sana pun juga menyempil beberapa kakak tingkat semester 3 yang belum mengikuti kegiatan ini di semester satu. Kami satu angkatan dibagi menjadi beberapa kelompok dengan nama kelompok mengambil dari nama-nama kota di Inggris.

Kami duduk melingkar dan masing-masing dari kami menjelaskan tentang mind map yang berisi apa saja kemajuan yang ingin dilakukan selama masa perkuliahan. Dia satu kelompok denganku, kami pun duduk bersama dan saling berhadapan dengan satu orang sebagai pemisah.

Dia terus saja menyembunyikan kertas gambaran mind map nya, tak ingin orang melihat namun pada akhirnya juga terpaksa harus diperlihatkan.

“Halo semua, nama saya Roseanne Park biasa dipanggil Rosie. Saya semester 3 jurusan bahasa inggris. Di sini saya akan menjelaskan mind map yang saya buat” Perlahan dia memperlihatkan gambarnya pada kami semua.

Sepersekian detik, orang-orang yang melihat mind map nya seperti ingin tertawa namun tak berhasil mereka tahan. Aku juga tertawa, tapi lebih tepatnya—aku terseyum. Ekspresinya menunjukkan bahwa dia marah karena orang-orang menertawakannya.

Tahu tidak, ekspresi marahnya sangat menggemaskan. Bibirnya manyun dan matanya melihat bergantian kepada kami semua. Ingin mencari dan menuduh siapa yang tertawanya keterlaluan, membuat moodnya berubah buruk. Sampai pada giliranku untuk ditatap, dia melihat kearahku yang hanya terseyum. Ekspresinya sedikit membaik. Bibirnya tidak terlalu manyun seperti 5 cm sebelumnya.

Dia melanjutkan bicaranya dan sampailah pada dialog pertama cerita ini. Dia melanjutkan,

“Makanya sekarang mumpung sadar, kegiatan apapun yang bisa saya lakukan akan saya lakukan. Rencana tahun ini saya akan mendaftar ke beberapa organisasi di kampus ini. Saya sudah menyiapkan diri untuk seleksi 3 organisasi dan beberapa UKM. Saya sebisa mungkin akan aktif dan menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan baru saya” Bicaranya sangat percaya diri dan akupun merasakan ada ketulusan serta tanggung jawab besar dalam dirinya.

Tapi aneh, aku merasa dia sering melihat ke arahku. Aku tidak mengerti apakah aku yang terlalu perasa atau memang seperti itu karena terkadang ketika mata kami bertemu, aku yang lebih dulu menjatuhkan pandanganku.

Dari beberapa kakak senior yang bergabung bersamanya, menurutku dia yang paling keren bahkan cantik. Meskipun di kampus ini ada banyak yang jauh lebih keren dari dia tapi anehnya hanya dia yang mencuri perhatianku. Apalagi ditambah tatapannya yang mampu melelehkan hati bagi yang memandang.

Wajah dan senyumnya imut, terlalu menggemaskan. Namun saat itu aku tidak begitu saja suka dia, butuh keyakinan penuh untuk aku menyukai seseorang. Itu adalah pertemuan pertamaku.

ONESHOT • CHAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang