Ujian Terberat

1.3K 262 3
                                    

Tak terasa, hari ujian semester pun tiba. Hari dimana Raka akan semakin dekat berpisah dengan Ale. Seperti ujian yang sudah-sudah, Raka dan Ale berada didalam satu kelas yang sama karna urutan daftar absen mereka diacak.

Sudah lima hari ujian berlangsung dan hari ini adalah hari terakhir SMP Cakrawala mengadakan ujian. Ditempat duduknya, Raka berkali-kali menghela nafas karena mengingat minggu depan Ale akan ikut pindah keluar negeri bersama kedua orangtuanya.

"Kaka." Panggil Ale.

Raka tersenyum melihat Ale. Ia menggeser posisi duduknya dan menyuruh gadis itu duduk dikursi sebelahnya.

"Bisa ngerjain soal ujiannya?" Tanya Raka.

"Bisa dong! Kalo Kaka, gimana?" Tanya Ale balik.

"Bisa."

Ale mengernyitkan keningnya mendengar jawaban singkat Raka. Ia memiringkan kepalanya dan memperhatikan laki-laki itu. "Kaka, kenapa?"

"Gapapa." Jawab Raka.

"Gapapa tapi kenapa mukanya kayak mau nangis gitu?"

"Aku.. mau ikut kamu, boleh?"

"Hah? Ikut kemana?"

"Ikut kamu pindah."

"Jangan, Kaka disini aja ya. Kasian Ara, nanti dia gak punya temen lagi kalo kamu ikut pindah."

Raka terdiam mendengar perkataan Ale. Ia hampir saja melupakan adik kecilnya yang selalu manja kepadanya.

"Kaka jangan sedih lagi ya." Bujuk Ale.

"Tamat nanti, kamu masuk SMA disini lagi ya." Pinta Raka.

"Hmm, gak janji ya. Soalnya, aku mau ngelamar jadi idol di Korea."

"Gak boleh!"

"Kok gak boleh?"

"Nanti kamu banyak yang suka!"

"Lah? Kamu aja boleh jadi model. Masa aku gak bisa?"

"Itu beda ceritanya! Pokoknya gak boleh!"

"Kok, Kaka egois banget sih?! Kan aku juga mau punya karir kayak idol-idol K-Pop yang sukses!"

"Gak boleh! Aku gak ngizinin kamu!"

Ale memberengut kesal mendengar perkataan Raka. Ia berdiri dari duduknya dan mendorong pundak Raka.

"Pokoknya aku mau! Titik! Gak pake koma apalagi tanda tanya!" Kesal Ale.

"Aku gak ngizinin pokoknya!" Kekeh Raka.

"Bodo amir! Emang gue pikirin!"

"Loh? Kok pake gue lagi?!"

"Suka-suka orang cantik!"

Raka ikut berdiri mendengar perkataan Ale. Ia mencubit pipi gadis itu dengan kesal. "Kamu jahat banget sih?!"

"Dih? Jahat teriak jahat!" Jawab Ale.

"Pokoknya aku marah sama kamu!"

"Harusnya gue yang bilang gitu!"

"Lele!"

"Kaka!"

"Jahat!"

"Ngeselin!"

Deni dan Nesa menghela nafasnya mendengar keributan kedua pasangan bucin itu. Mereka hanya diam dan menonton keduanya sambil memakan kuaci yang dibeli oleh Yogi.

"Berasa nonton sinetron gue." Ucap Nesa.

"Geli gue lama-lama liatnya." Sambung Deni.

"Udah mau pisah, masih aja ribut itu pasangan." Celetuk Yogi.

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang