04 Agustus 2022
Diruang guru SMAS Harapan Bangsa Palembang
"HUAHHH... Kau liat her instagramnya . bahkan dia mengepost foto pra-wed nya!"
Dengan cepat Heru mengambil handphone temannya , Gema dan mengeluarkan aplikasi instagram tersebut lalu mengembalikannya.
"Astaga Gema , kamu harusnya ngerti dong . Dia udah bahagia ,
iklashin aja udah . Lagian masih banyak wanita di bumi"
"Kau tidak akan ngerti sih perasaan ku . Menurut ku dia beda banget sih"
Pasalnya Gema tidak bisa bangkit dari rasa galaunya akibat wanita yang ia suka akan menikah . Faktanya , Gema juga telah menyiapkan cincin serta kejutan lainnya untuk melamar dirinya . Pernah di suatu waktu ia
menembak dirinya , sayangnya di tolak dengan alasan "Belum siap". Namun , sekarang kenyataan berbeda wanita yang Gema sudah menemukan pilihan terbaiknya. Ini membuat Gema terkena mental dan tidak percaya akan kenyataan yang ada.
"Beda gimana ? "
"Beda gimana yaa ? .. pokoknya dia terbaik deh!"
"Gimana ya , menurut ku wanita terbaik itu ketika ia bisa menerima mu , memilih mu dan tidak akan nyakitin dirimu . Aku yakin sih dia memang baik , sehingga Kamu suka sama dia . tapi dia bukan yang terbaik untuk kamu karena dia gak milih kamu dan menemukan yang menurut nya lebih baik , dan satu lagi kalo pilihan dia salah akan sadar kok. Yang baik bukan berarti yang terbaik "
"Terus Aku harus gimana her?"
"Yaa Move on Bodoh!" ucap Heru dengan memukul pelan kepala Gema.
Heru Ardiansyah(24) yang merupakan guru fisika disana berusaha menyemangati Gema , agar bangkit dari keterpurukannya . Heru juga teman yang sangat baik dan selalu membantu Gema ,di karenakan ketika Gema baru menjadi guru disana Heru menjadi pembimbing yang baik dan rendah hati walaupun umur mereka berjarak tiga tahun , sekiranya sudah satu tahun mereka menjadi rekan kerja.
Kringg kringg
"Tuh udah bel , fokus kerja sana . jika kamu memiliki banyak uang , wanita pasti akan kepincut sama kamu"
"...Jika semua wanita seperti itu , lebih baik aku tidak usah menikah . Makasih ya Her atas sarannya.."
"Oke"
Bel masuk berbunyi menandakan jam pelajaran telah dimulai , kebetulan Gema Lesmana akan mengajar kelas perwaliannya , Kelas XI IPS 1 . Ia akan mengajar sejarah Indonesia di kelas tersebut. Gema bergegas menuju kelas , dan akhirnya tiba dikelas tersebut.
"SIKAP! BERI SALAM! "teriak ketua kelas dari XI IPS 1 yang bernama Ridho yang memberikan perintah untuk memberi salam kepada Gema Lesmana
"SELAMAT PAGI BAPAK GURU"teriak seluruh siswa dikelas XI IPS 1 .
"Pagi semua ya , wah tampak semangat kalian ya . kayaknya siap diberikan kuis"
"HAHH.." semua siswa tampak terkejut terkecuali Sang Bidadari , Anashira Shanika . Anashira tampak tidak memberikan ekspresi terkejut . Ia tau kalau Gema Lesmana tidak menganggap hal itu sebagai hal yang akan dilakukannya.
"Haha , bapak hanya bercanda . Oke , kita akan lanjut materi selanjut ya . kalo boleh tau terakhir sampai mana ya ?"
Secara profesional , Gema pun melakukan tugasnya sebagai guru sejarah ,walaupun hatinya sedang dilanda kegalauan . Ia mengajar sekitar dua jam , setelah menjelaskan , Gema pun memberikan latihan soal kepada siswa - siswanya. Sembari menunggu mereka menyelesaikan latihannya , ia pun membuka browser pada handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbour Is Like An Angel, But She Is My Student
Teen FictionGema Lesmana , merupakan guru sejarah dari SMA Swasta Harapan Bangsa Palembang. Kini ia sedang dilanda kegalauan yang tiada henti . Pasalnya Gebetannya yang juga merupakan temannya akan menikah dengan seseorang . Namun semuanya mulai berubah ketika...