Kantin sekolah lumayan sepi kali ini, tidak seperti biasanya yang senantiasa selalu ramai. Mungkin alasannya hanya satu, siswa-siswi di sekolah ini ada beberapa yang sedang menonton pertandingan basket di lapangan.
Zafira Zahran Azhima seorang gadis yang menarik hati dengan rambut bergelombang sepunggung. Kini dia dengan ketiga temannya berjalan sambil bersenandung ria memasuki kantin. Saat sudah sampai mereka terheran melihat meja kantin yang hanya diisi beberapa orang saja.
"Kok tumben kantin sepi?" itu Eliza yang bertanya, nama panjangnya Eliza Annelise.
"Lah iya, pada kemana?"
"Heh lo pada lupa apa, sekarang kan sekolah kita ada pertandingan bola basket dengan SMA Harapan." Ucap Anan memperingati temannya kembali, nama panjangnya Ananchel Gemintang.
"Hah emang iya? Sejak kapan di adain pertandingan basket, kok aku gak tahu si," Abel bertanya dengan muka polosnya, gadis itu sangat kesal karena ketinggalan info. Nama panjangnya Abella Cecilia.
"Lo pikun atau gimana si bel, Perasaan waktu liat pengumuman di madding lo yang paling heboh deh."
Abel mengerutkan keningnya."Perasaan aku enggak pernah liat mading."
Saat Anan ingin menjawab lagi, suara Zafira kian terdengar. "Udah lah, gak akan ada beresnya Nan ngomong sama bocah," matanya melirik ke Abel sambil tertawa. Sedangkan Abel mengerucutkan bibirnya tidak terima.
Setelah mengatakan itu Zafira berjalan mendekati salah satu meja, dengan diikuti ketiga temannya.
"Mbak Isti, biasa ya." teriak Zafira memesan makanan kepada salah satu penjual di kantin itu. Mbak Isti adalah salah satu penjual yang sudah menjadi langganan bagi Zafira, jadi sudah tidak aneh lagi bagi Mbak Isti dengan pesanan gadis itu.
"Siap Neng," jawab Mbak Isti dengan berteriak kembali.
"Lo pada gak makan?" tanya Zafira melihat teman-temannya yang tidak memesan makanan.
"Gak, diet gue," jawab Eliza.
"So iye banget mau diet, bentar lagi juga pasti lo pesen makan. Udah gak aneh gue dengan ucapan lo yang katanya mau diet, ujung-ujungnya juga makan. Mending kalo makannya nyesuain sama porsi mah."
"Berisik banget lo Nan." Eliza mendengus sebal mendengar tutur kata dari Ananchel.
Sedangkan Abel dan Zafira hanya bisa tertawa mendengar percakapan di antara mereka.
***
Zafira sedari tadi terus mengotak-ngatik ponselnya, mencoba menelpon Pak Angga selaku supir pribadi di rumahnya yang bertugas mengantar jemputnya ke sekolah.
"Ck, Pak Angga kemana si? Kok dari tadi gak dateng-dateng," gumamnya yang terus memperhatikan jalan raya yang banyak kendaraan berlalu lalang.
Ponsel Zafira bergetar menunjukan ada yang menelponnya, di sana terdapat nama Pak Angga. "Hallo Pak?"
"Hallo neng Fira, neng Bapak minta maaf untuk kali ini tidak bisa menjemput ke sekolah ya. Mobilnya mogok neng."
"Oalah mobilnya mogok Pak? Pantesan di tunggu-tunggu gak ada dateng, yaudah gapapa Pak, aku bisa naik taksi kok."
"Iya neng, sekali lagi Bapak minta maaf ya,"ucap Pak Angga di seberang sana merasa tidak enak.
"Iya Pak," setelah mengatakan itu sambungan telpon pun terputus.
Zafira hanya bisa menghela nafasnya sebentar. "Sebenernya gue males banget jalan ke halte mending kalo deket, lah ini jaraknya lumayan menguras tenaga gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS
RandomHATI HATI BAGI UWUPHOBIA DILARANG MEMBACA⚠️ ________________________________________ Ketika dua insan yang tidak saling mengenal harus disatukan dalam satu ikatan pernikahan atas dasar perjodohan. Ini tentang Althaf seorang laki-laki yang bisa di...