Hari duduk santai dibangku sebuah coffe shop. Hari ini dia akan bertemu seorang gadis yang delapan tahun lebih tua darinya. apakah ini tidak jauh baginya? kenapa dia mau bertemu denganku? Hari bertanya-tanya saat melihat sepasang remaja masuk dengan mesra.
Apakah aku terlalu tampan untuk dia terima? Hari tersenyum mendengar pemikirannya itu.Saat asyik dengan pertanyaan-pertanyaan prediksi nya tiba-tiba? masuk seorang gadis berpakaian kemeja putih dengan rok panjang hitam yang terlihat mencari-cari seseorang dengan wajah datar terkesan sinis..
Ah dia gadisnya...
saat Hari bingung memutuskan bagaimana membawanya kedepannya, mata mereka bertemu, gadis itu menatap wajahnya beberapa detik, tapi Hari rasa itu cukup lama jika untuk memandangi wajah seseorang. sepertinya dia sedang mengingat wajahnya difoto.
Hari pun tidak tahan, dia lalu mengangkat tangannya sambil tersenyum lebar. Gadis itu nampak masih ragu, mungkin dia takut kalau mengira aku melambai pada orang lain? pikir Hari. Tapi gadis itu mulai berjalan kearahnya dengan langkah tegas dan cepat, matanya menatap lurus ketempat dimana dia duduk dan mengacuhkan pemandangan kanan kirinya seolah seluruh dunia ini tidak penting dan hanya Hari adalah satu-satunnya tujuan. Entah kenapa pemikiran kejauhan Hari ini, membuatnya tak sengaja tersenyum dan perasaan nya terasa menggelitik.
Akankah gadis itu benar-benar membuat dirinya sebagai pusat dunianya?"Hari?" sebuah pertanyaan untuk memastikan, tapi terdengar seperti sebuah harapan. Hari terkekeh jadinya.
"Benar, Ini Hari, Kaya kan?""Iya ... A... Kaya."
Hari mendengar Kaya ragu untuk mengatakan aku, mungkin karena perbedaan umur mereka yang lumayan jauh, Kaya jadi bingung harus pakai "Aku" atau "Saya", tapi Kaya sudah terlanjur memanggil nya Hari, tanpa embel-embel "Mas" atau "Ka" Hari pun bertanya-tanya kenapa dia baru ragu sekarang?"Bicara santai aja, gak usah panggil pakai mas atau apapun, anggap aja kita seumuran.." Hari berbicara agar gadis itu dapat titik cerah dalam kebingungan nya yang masih terlihat jelas walaupun dia sudah duduk sekarang.
"oke... jadi aku panggil Hari aja yah!"..
Hari terkejut gadis ini langsung setuju tanpa embel-embel segan dulu karena memanggil nya dengan nama langsung."Iya.. iya bagus gitu." Hari membiarkan ini berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isteriku
RomansaHanya karena sama-sama iseng dan malas membuat alasan untuk menolak, Hari dan Kaya bertemu karena suruhan orang tua masing-masing yang ingin mereka berkenalan dengan bermaksud jika cocok , mereka bisa dinikahkan. Awalnya Hari tidak ada ekspektasi ap...