Bab 1

1.8K 17 0
                                    


Menceritakan ustadz Bayu yang dijebak oleh seorang siswa SMA dan dijadikan pemuas Gimana sih kisahnya, yuk pantengin

_____________________________________________________________

Namaku adalah Bayu, saat ini aku mengajar mengaji di sebuah masjid di Desa Sukaraja. Usiaku saat ini sudah menginjak 28 tahun, dan hingga saat ini aku masih belum siap untuk menikah.

Saat malam hari setelah selesai melaksanakan sholat isya, ada seseorang menghampiriku. Ia bernama Asep. "Assalammmu'alaikum ustadz." Seru Asep yang datang menghampiriku

"Oh iya Sep ada apa yaa sep?" Tanyaku penasaran. "Jadi begini ustadz, saya punya teman namanya Nicho kebetulan dia ingin privat mengaji ustadz, dengan Ustadz Bayu jam 20.00 malam WIB. Kira-kira ustadz bisa kah?" Tanya Asep.

"Waduh kenapa gak bergabung sama yang lain aja Sep?" Tanyaku penasaran. "Gak bisa ustadz, Nicho ini orangnya pemalu dan sulit untuk bergaul. Jadi rada gak enak aja." Seru Asep kepadaku.

Aku kemudian menimang sejenak, setelah memikirkan masak-masak akhirnya aku menyutuji permintaan Asep untuk mengajar Nicho temannya si Asep jam 20.00 WIB.

Esok harinya aku sengaja datang ke masjid pada pukul 17.00 WIB. Aku mengajar ngaji anak-anak SMP di Desa Sukaraja, hingga maghrib. Selepas maghrib hingga isya aku mengajar anak SMA yang sedang giat-giatnya mengajar ngaji.

Saat ini aku mengenakan baju koko putih tanpa dalam dengan sarung kotak-kotak dan bedalaman cd saja. Hal ini sudah terbiasa ku lakukan karena aku merasa gerah ketika harus menggunakan baju dalaman lagi.

______________________________________________________________________

Tak lama kemudian sambil aku mengajarinya mengaji aku juga sedikit bersendagurau agar Nicho bisa betah untuk belajar. Hingga seorang pelayan membawakan kami beberapa minuman dan makanan ringan berupa kue-kue.

"Mari ustadz dimakan cemilannya sama diminum jus jambunya." Seru Nicho sambil memberikan jus tersebut kepadaku. Aku meminumnya dan menghabiskan minuman tersebut. Beberapa saat kemudian ketika aku akan mengajar lagi aku merasakan kepalaku pusing.

"Ustadz, ustadz kenapa ustadz?" Tanya Asep yang mulai panik. "Ustadz gak pa2kan?" Tanya Nicho yang ikutan panik melihat keadaanku yang merasakan nyeri dikepala. "Eh eenggak, ustadz cuma agak pusing dikit aja seruku sambil memegang kepalaku.

"Kemudian Nicho mengambil sebuah minyak oles yang ada dilaci dekat sofa lalu secara perlahan dia memijat kepalaku. "Udah ustadz rebahan aja." Seru Nicho. Aku yang sudah merasa lemas hanya bisa diam ketika Asep dan Nicho mengarahkanku untuk tiduran di Sofa.

Asep dengan perlahan memijat kepalaku, namun ada yang aneh disini. Asep tidak hanya memijat kepalaku namun juga turun hingga ke leherku. Sedangkan Nicho membuka kancingku secara perlahan, hingga dada bidangku terekspos.

Nicho secara perlahan mulai meraba dengan jarinya dan memainkan puntingku. "Ngghhh arrghhh arrghh ka kalian mau apa?" tanyaku. "Udah lah ustadz nikmati aja ntar lama-lama juga keenakan kok. Karena aku sudah merasa tidak beres dengan kedua anak itu aku mencoba berontak.

______________________________________________________________

Karya selengkapnya ada di sini yaa

https://karyakarsa.com/agung30/bayu-yang-malang

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ustadz yang MalangWhere stories live. Discover now