segaris senja dicakrawala

4 1 0
                                    

sudah 2 tahun lamanya sejak jean pertama kali bergabung dengan neochrome. sebuah geng besar sekolah yang namanya ramai di kalangan anak muda. meski begitu, jean tidak membangga banggakan intensitas neochrome sebagai geng yang ditakuti, melainkan ia bangga dengan apa yang telah mereka lewati bersama, entah itu baik atau buruk. tapi, menurut jean, apalah arti kenangan buruk, jika neochrome bersamanya, hal itu akan tetap memiliki hal baik untuknya. karena baginya, neochrome adalah segalanya,

namun sayang seribu sayang, bang mahen selaku leader yang akan lulus tahun ini harus menanggalkan jabatannya dan keluar dari neochrome untuk pergi kuliah, mengejar impian yang bahkan tak mereka punya dulunya, hingga banyak orang yang bilang bahwa neochrome hanyalah kumpulan sampah yang tak punya masa depan. mereka juga sempat menyebut neochrome sebagai neotrash yang dimana dalam bahasa inggris trash berarti sampah.padahal sebenarnya mereka tidak seperti apa yang orang katakan, mereka membuktikannya dengan arahan bang mahen, bahwa bukan hanya unggul dengan kekerasan kualitas diri mereka ditujukan. dan tak perlu diragukan lagi, bahwa meski ditentang, rupanya sekolah juga butuh pada neochrome.

untuk menggantikan kepemimpinan mahen dan 8 inti neochrome yang akan lulus, telah dibentuk kepemimpinan beru dengan jean sebagai captainnya dan dibantu 5 inti lainnya.

hari ini anak anak neochrome pergi kepantai beramai ramai untuk merayakan perpisahan angaktan kelas 12 yang akan meninggalkan  neochrome sebentar lagi.mereka menikmati suara deburan ombak didepan lingkar api unggun yang belum dinyalakan, mereka mengobrol, bersenda gurau, bernyanyi, mengenang banyak hal. termasuk pencapaian mereka ditahun tahun sebelumnya hingga hari ini. di belakang mereka berjajar tenda tenda yang telah disisapkan untuk tempat mereka menginap. 

sore itu, langit mulai kemuning, bercampur biasan jingga keunguan sejauh mata memandang. burung burung mengepakkan sayap mereka, pergi ketempat peraduan  sebelum malam tiba. di bibir pantai dengan air yang mulai pasang, jean dan bang mahen duduk berdua membicarakan rencana dan mimpi mereka untuk neochrome.

"gue gak tau apa gue bisa mimpin neochrome buat 1 tahun kedepan bang, gimana kalau gue ngehancurin apa yang udah para senior bangun selama ini?" jean berkata dengan nada pesimis yang tidak dibuat buat. hanya untuk neochrome ia bisa jadi secemas ini disaat bahkan nilai nol di rapotnya pun begitu iri dengan perhatian jean pada neochrome.

bang mahen yang mendengarnya hanya tertawa renyah sambil memukul bahu jean cukup kuat hingga sikorban tersentak kedepan dengan  raut terkejut.

"bang! elah, gue serius kali! malah ketawa, mana sakit lagi, mukul gak kira kira lo!"

"sorry sorry. abisnya tumben tumbenan lo jadi pengecut gini. padahal ngelawan geng sebelah sendirian gak ada takut takutnya lo."kata bang mahen disela sisa tawanya yang mulai reda." nih ya je, gue milih orang bukan sembarang pilih. gue tau neochrome berarti banget buat lo dan lo bakal ngelakuin apa aja buat neochrome. gue udah ngira itu jauh jauh hari sebelum lo bakal ambil alih setir. sekarang bukan cuma tentang lo. tapi juga penumpang penumpang lo. anggota anggota lo. got it captain?" detik itu juga jean menatap mata bang mahen, terpancar banayk kepercayaan juga keyakinan dari mata bulat bersinar itu. senyum jean mengembang bersama semangat dalam dirinya.

"i got it leader."

sore itu, dengan sisa sisa senja dan waktu yang terus berputar membawa malam, ada banyak hal dalam kepala jean. awalnya begitu berisik dan amat mengganggu hingga lam kelamaan bersama nafasnya yang terembus perlahan, sebuah kedamaian menyambutnya. seharusnya jean bangga menjadi captain neochrome, sebuah rumah untuk anak anak yang tidak tahu kemana mereka harus berpulang. seperti dirinya.

ia teringat dulu, saat pertama kali mengenal mahen sebagai orang yang begitu mengganggu dan pembuat onar. tak sedikit kali jean berhadapan langsung dengan mahen,mulai dari adu jotos sampai adu olahraga. tanpa ia sadari hal itu memebuatnya menjadi most wanted ditahun pertamanya sekolah. 

siapa sangka, tak lama setelahnya, mahen malah mengajaknya berdamai sekaligus mengajaknya bergabung karena melihat potensi cowok itu. tentu jean tidak langsung menerimanya. siapa juga yang mau bergabung dengan geng milik musushnya? butuh 1 bulan lamanya bagi mahen untuk menarik jean sebagai anggota dikarenakan sifat keras kepala jean.

kenangan paling jean ingat adalah saat ia pergi kesekolah tetangga, menantang geng sebelah sendirian karena sudah beberapa kali geng itu mengganggu anggota neochrome sampai ada yang masuk rumah sakit. mahen yang mengetahui itu langsung memenggil seluruh anggota untuk menyerbu geng sebelah. membantu jean. 

meski kemenangan ada ditangan mereka, tetap saja, mahen tidak menyukai tindakan gegabah jean yang pergi sendiri mencari mati. ia kemudian  berpesan pada jean, pesan yang selalu jean ingat seperti halnya kenangan itu.

"neochrome itu satu je,gue tau lo marah, tapi jangan sampai hal itu ngebuat lo lupa kalo lo punya kita. masalah kayak gini gak bisa lo hadepin sendiri karena kita satu. karena ini melibatkan neochrome. lo boleh minta bantuan kita je, neochrome bahkan bukan cuma temen bagi gue dan mereka. tapi kita semua sodara. inget itu."

masa masa itu begitu menyenangkan. jean berharap, nantinya ia juga bisa menjadi seperti mahen yang mumpuni dalam urusan kepemimpinan. bahkan ia bersemoga bisa mengunggulinya juga.

"je. gimana kalo kita foto bareng?" suara mahen yang merasuk dalam pikirannya menarik jean keluar dari lamunannya. begitu menoleh, didapatinya wajah antusias khas mahen yang sedang menanti jawabannya.

"hm?boleh bang."

"sip. mumpung langitnya lagi bagus nih, kuy."

mahen bangkit, merogoh saku celananya , mencari handphonenya untuk kemudian ia berikan ke salah satu anggota neochrome yang sebelumnya ia panggil untuk memotret dirinya bersama jean.

seperti kata mahen. background dibelakang mereka sekarang ini sangat sayang jika tidak diabadikan. biasan sinar matahari diujung langit memadukan antara warna kuning, jingga keunguan dengan sedikit garis garis pink sebagai pemanis. meskipun hanya sisa sisa senja, momen yang akan diabadikan dalam foto ini sangat tak ternilai harganya.

"oke, siap semua... satu.."

"eh!eh! tungguin!" mahen dan jean yang sudah bergaya menoleh pada haska yang berjalan kearah mereka degan menggerutu tidak jelas.

"enak ye lo, mau foto bareng bang mahen gak ngajak ngajak! gua juga mau kali!" dengan rusuhnya haska menyempil diantara mahen dan jean yang baru saja hendak dipotret." nahhh udah. ginikan enakk." mahen dan jean hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan haska

namun siapa sangka kelakuan haska malah mengundang perhatian chiko dan ucup yang duduk dibawah pohon kelapa. tentu mereka tidak ingin melewatkan momen tersebut.

"woi! gue juga mau ikut kali!" sungut chiko sambil berjalan kearah mahen, jean,dan haska. sementara ucup mengekor dibelakangnya setelah meneriaki reyhan dan jefran agar turut serta.

"bang rey! bang jefran! foto kuy!"

" eh, jep diajak foto noh." reyhan menyenggol lengan jefran yang sama sekali tampak tidak tertarik.

"alahhh males gue!"

"pake acara males segala lo! buruan!" desak reyhan menarik narik jefran yang agaknya tingakt kemagerannya melonjak naik secara drastis hari ini. rasanya ia ingin bergelung didalam selimut dikamarnya yang nyaman saja kalau neochrome sedang tidak ada acara.

"heh! lo pada kalo mau ngikut buruan napa! keburu ilang nih senjanya!" protes haska yang paling bawel.

"bacot lo! cup! bantuin gua nyeret nih kebo cup! jep! pake kaki lo anjir gak guna banget lo punya kaki. gua buntungin juga lama lama!"mendengar reyhan sudah mengomel ngomel seperti itu, ucup langsung sigap membantu sebelum reyhan benar benar memotong kaki jefran. ya kali ganteng ganteng buntung.

"kan udah gue bilangg gue magerrr"gumam jefran yang tidak ingin didengarkan oleh semesta.

untuk satu swa foto saja mereka rusuhnya minta ampun. beruntung pada akhirnya foto berlatarkan pemandangan senja itu berhasil diambil oleh udin.meski jefran sempat protes karena gayanya macam anak gadis yang baru mentas dari kali. tapi lagi lagi suaranya tidak didengar oleh semesta sampai foto itu menjadi bulan bulannya dineochrome. benar benar. nista.

"gini banget jadi gue ya Allah..."

                                                                                             ####

yuuuu vote yuuu

thanks yang udah baca


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sorry heart (our dream #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang