1. Perpustakaan.

3 2 1
                                    

Seminggu sudah Aevara menduduki bangku kelas sebelas. Kini ia telah mempunyai beberapa teman dekat.

"Vara, anjing buku gue kecoret gara gara lo bangsat" yang itu namanya Nayara, orangnya galak, tapi aslinya kayak bocil.

"Ya elah, kecoret dikit doang anjir. Itu gue ada rolltape, tinggal pake sih. Ribet lu" yang nyautin barusan namanya Kala. Dia tuh ... Definisi sipaling santai.

"Udah udah, lanjut lagi aja Nay" nah ... kalo yang satu itu namanya Cezya, dia paling kalem, paling dewasa, paling deket sama Aevara juga.

Mereka berempat sangat cepat akrab, baru seminggu kenal, rasanya seperti sudah sangat lama. Bagaimana tidak?? Mereka berteman dengan manusia modelan Nayara dan Kala, yang notabenenya cerewet dan banyak omong.

Untungnya Cezya tidak tertekan berada di dekat mereka.

"Cepetan woe, ini Bu Ana sebentar lagi masuk Nayy" Aevara memperlihatkan jamnya yang menunjukkan pukul 09.38, yang artinya dua menit lagi pelajaran selanjutnya akan dimulai.

Mendengar ucapan Aevara membuat Nayara semakin panik. "aaaa, jangan digituiin. Sabar doong ... Bu ana-nya jangan dipanggil dulu doong" Nayara merengek panik.

"Hayoloh, Nay. Itu Ian udah mau manggil Bu ana, cepetan Nay" imbuh Kala, mendengarnya Nayara menahan tangis.

"Aaa, tahan dulu Ian nyaa. Jangan dulu ihhh, belum selesai iniii" jelas Nayara semakin panik, dadanya menyempit, menandakan sebentar lagi tangisnya akan pecah.

Melihat reaksi Nayara, membuat Aevara dan Kala tergelak tawa. "HAHAHA ANJIR, ANAKNYA NANGIS" Kala sudah tak bisa menahan tawanya.

"CAPEK BANGET GUE LIAT LO, NAY. HAHAHAH" Aevara tak kalah geli melihat tingkah Nayara yang kekanak kanakan.

"udah woee, jangan gituu anjir" Cezya pun akhirnya turun tangan karena jengah melihat pemandangan didepannya. "udah Nay, cepet kerjain dulu. Itu Ian nya juga belum manggil Bu Ana, kok." tambahnya membuat Nayara lebih tenang mengerjakan tugasnya.

Tak lama kemudian Nayara berhasil menyelesaikan tugasnya. "udah nay??" Tanya Kala dengan ekspresi meledek.

Nayara melirik tajam Kala dan Aevara yang tengah menatapnya dengan tatapan rendah. "Tai lo berdua. Cezya doang emang yang ngerti gue"

"HAHAHAHA ANJIR, BOCIL MARAH CUYY" tawa mereka tersembur untuk yang kedua kalinya.

Ian tiba tiba lari dari arah luar, masuk ke kelas. "guys! Kita jamkos, Bu Ana gak masuk. Pr dikumpulin minggu depan" teriaknya.

Hampir seluruh anak kelas bersorak heboh mendengar berita bahagia dari Cristian, ketua kelas mereka yang biasa dipanggil Ian. Diantara sorak sorak bahagia anak kelas, ada Nayara yang tak terima akan berita tersebut.

Nayara ternganga mendengar penuturan Ian. "Bangsat, gue udah ngerjain buru buru anjing"

Mendengar Nayara mengumpat membuat Aevara dan Kala tak berhenti tertawa, untuk kali ini Cezya ikut menertawai Nayara.

"kasian batt bocil guee" kata Cezya sambil memeluk Nayara dari samping.

Nayara tak terima dirinya dipanggil bocil oleh  Cezya. "gua bukan bocil Cez, lo sama gue masi tuaan guee!!"

Cezya pun reflek melepaskan pelukannya. "yaelah, cuma beda empat bulan sii, gila hormat luu"

"cih tetep aja tuaan gue"

Selagi Cezya dan Nayara berdebat tentang umur. Aevara dihampiri oleh Rayden. "Ra, nanti pulang mau bareng?" tanya Rayden.

"hm?? oh gak usah, gue bareng mereka kok" Jawab Aevara sambil melirik teman temannya sekilas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All about Al Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang