Berbeda dengan teman-teman lainnya, Adi melajutkan pendidikannya pada bidang olahraga. Bukan tanpa sebab, melainkan ia lebih menyukai olahraga sejak duduk di bangku menengah. Saat itu, Adi mengikuti salah club basket dan menjadi lebih tekun belajar karena Adi mendapatkan kesempatan untuk mengawakili kota Jakarta. Ya, meskipun Adi tak berhasil membawa emas, setidaknya ia cukup bangga karena bisa terpilih sebagai salah satu perwakilan.
Sejak itu, ia mendalami proses belajarnya sampai beberapa kali berhasil membawa logam emas sebagai simbol keberhasilannya. Maka itu, ia pun melanjutkan untuk mengambil pendidikan jasmani di perkuliahannya.
Singkat cerita, Adi telah berhasil memengangkan medali emas untuk kesekian kalinya. Rasanya, Adi tak sia-sia memperjuangkan minat bakatnya pada bidang tersebut.
"MORPEUS JAYA JAYA!"
Teriakan itu pun menggema begitu Adi mengangkat gelasnya yang berisi sebuah bir berwarna kuning ke emasan.
"Guys, kayaknya gue mau mundur dari ketua basket deh." ujar lelaki itu yang membuat teman-temannya terkejut.
"Kenapa kak?" tanya perempuan di depannya yang mana adalah kekasihnya sendiri.
"Masa jabatan gue udah cukup, Sya. Jadi, biarin yang lain coba menggantikan posisi gue sebagai ketua basket."
"Enggak keluar dari club kan?" tanya yang lainnya begitu Adi menjawab pertanyaan Syakira.
Adi pun hanya menjawab dengan senyuman yang disertai dengan bahunya yang ikut terangkat.
Mereka pun bertanya-tanya tentang Adi yang tiba-tiba saja ingin keluar dari club basketnya. Padahal, masih banyak pertandingan yang akan mendatang dan harus dilaksanakan pada akhir tahun ini.
Lelaki itu pun bercerita kepada yang lainnya tentang hal menyakitkan yang rasanya sulit untuk diungkapnya dalam dirinya.
"Kalau berat buat cerita, enggak usah diceritain, kak." kata Syakira dengan tangannya yang mengusap lembut punggung tangan kekasihnya.
"Kalian berdua tuh pacaran, ya?" tanya Hendra karena melihat kejanggalan akan sikap Syakira pada malam ini.
"Enggak, Hen." Adi melepaskan tangan kekasihnya. "Syakira kayaknya udah mulai mabuk deh." jawabnya yang mendapatkan tatapan tajam dari perempuan tersebut.
Hendra yang sadar pun melihat ke arah jam tangannya.
"Eh, ayo balik ke penginapan. Besok siang, regu gue tanding."
Mereka pun bangkit dan cukup panik karena Hendra baru memberi tahu rekan yang lainnya saat ini.
Ini masih jam dua belas. Tapi, mereka tak mau jika ada yang terlambat akibat merayakan kemenangan Adi pada malam ini. Semuanya pun pergi tanpa memperdulikan lagi korek rokok yang masih berserakan di atas mejanya.
Begitu Syakira ingin pergi, Adi pun menahan lengan sang puan.
"Ikut aku, ya?" ujar Adi dengan tangan yang sedikit kencang.
Bukan karena lelaki itu marah.
Yang jelas, Syakira tahu bahwa sang tuan tengah turn on, akibat beberapa gelas alkohol yang sudah menyatu dalam mulutnya.
"Aku besok juga tanding, kak." kata Syakira yang mencoba untuk melepaskan jeratan tangan kekasihnya.
"I wanna give you a vitamin."
"Aku udah dapet dari Mas Ais tadi sore."
Adi memegang bahu sang puan, menatap dalam kedua bola mata perempuan tersebut dan tersenyum tipis pada bibirnya.
"No, aku punya vitamin yang lebih bagus dari itu."
- - -
Setelah itu, Syakira masuk ke dalam kamar Adi secara diam-diam, khawatir jika ada yang mengetahui perbuatannya pada malam ini. Meskipun Adi tidur sendirian, tapi ia tak mau jika ada yang mengetahui dirinya dan juga sang kekasih yang berada dalam satu ruangan.
Sedangkan Syakira, rumahnya memang dekat dari lokasi pertandingan yang saat ini tengah di selenggarakan. Itu sebabnya ia memilih untuk pulang ketika menyelesaikan pertandingannya.
Ctekkk Ctekkk
Adi pun mengunci pintu kamarnya agar tak ada yang menerobos masuk ke dalamnya. Kemudian, ia merangkul pinggang sang puan dan menarik ke dalam dekapannya.
"Kamu lagi kenapa deh hari ini?" tanya Syakira yang mengalungkan tangan pada leher sang tuan.
"Habis minum, Sya. Kamu tahu kan kalau aku habis minum gimana?" katanya yang mulai mendekatkan wajah pada lawan jenisnya. Tetapi, Syakira menjauhkan wajahnya dari sang kekasih.
"Kamu beneran lagi ada masalah ya, kak? Buktinya, tadi kamu minumnya agak banyak dari biasanya."
"Banyak, tapi aku enggak mau buat konsentrasi kamu pecah karena besok jadwal kamu tanding kan?"
Syakira hanya mengangguk, membuat lelaki itu tersenyum karena merasa diharagi oleh sang puan.
Jari-jari tangan Adi mengusap kasar bibir ranum Syakira, melesakkan ibu jarinya agar dapat masuk ke dalam sana. Perempuan itu pun membuka sedikit mulutnya, membuat sang tuan gemas akan tingkah lambat kekasihnya.
"Suck it." ujar Adi dengan ibu jarinya yang memaksa masuk ke dalam mulut sang puan.
"Yakin cuma mau pakai mulut? Aku bisa pakai ini dan juga ini loh." kata Syakira yang mengarahkan tangan kiri sang tuan ke arah payudara dan juga kewanitaannya.
"Shit."
Selengkapnya, ada di privatter; https://privatter.net/p/9315129
Akses password disini, ya; https://trakteer.id/icedchocomilk/showcase/ketua-basket-qXusIPlease give me a feedback yaaa 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfictiona part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer