Hay balik lagi sama @lind
Jangan lupa Vote⭐ and Komen💬
Masih pada setia nungguin ga nih?
Happy apa Sad?
Jangan lupa follow akun author!!
So enjoy⚔️🔥🔥
"Permainan berakhir sampah"
Semua orang yang berada di dalam ruangan minim cahaya dan kedap suara itu mengalihkan atensinya kepada seseorang yang memasuki ruangan dengan menggunakan topeng setengah wajahnya bahkan kini mata itu berwarna merah terang.
"Lest play the game "senyum miring tercetak di bibir tipis orang tersebut,berjalan mengambil belati yang berada di atas meja bunda dengan lengkap penuh benda tajam.
"Ingat girl,jangan kotori tangan lo"ucapan penuh ketegasan namun bernada lembut masuk ke indra pendengaran mereka termasuk cewek yang sedang mengambil belati.
Cewek tersebut mengangguk tegas dengan tangan mengelus benda tajam tersebut"Suntik biusnya bang" Bara berjalan mengambil bius yang di buat sendiri guna menyiksa lawan supaya lawan tidak cepat mati.
Emm
Emm em
Emm emm
"Bisu hm"tanya Bara dengan mengeluarkan jarum dari saku celananya. Tanpa aba-aba langsung menancapkan jarum tersebut ke leher orang yang ada di sana.
Menarik lakban tersebut hingga bibir orang tersebut robek. "Lepasin gue"teriak Rindiya tepat di wajah Bara membuat Bara mengacungkan pistolnya namun dia urungkan karna Firgi mencegahnya,berjalan menuju sofa bergabung dengan para saudaranya yang menikmati wine dan camilan dengan santai.
"Lepasin gue bangsad"teriak Rinduya lagi dengan meronta-ronta namun bukannya terlepas justru ikatan tersebut malah mengencang.
Firgi tersenyum devil di balik topeng wajahnya "Wow, berani juga lo bentak gue" Firgi berjalan mendekati Rindiya yang terikat dengan kursi yang sudah di design kusus untuk para mangsanya.
"Gue ga pernah takut sama lo,lepasin gue bangsad"
Plak
Satu tamparan melayang membuat wajah Rindiya tertoleh bahkan sudut bibirnya yang sudah robek justru semakin parah.
"Gue benci di bentak"ucap Firgi penuh penekanan. Bahkan Rindiya mendadak di buat bungkam namun dia sampingkan rasa takutnya.
"Siapa lo"
"Hahah, gue..... Orang yang lo benci" Firgi mencekram rahang Rindiya kasar membuat sang empu meringis.
"Lo harus bayar semuanya hama"Firgi menepis dagu tersebut hingga Rindiya menunduk dengan darah mengalir dari dagunya.
"Lo harus tanggung akibatnya"Firgi tersenyum miring,menggores belati tersebut ke pipi kanan Rindiya.
Arkhhh
"Shh akhh kit"lagi dan lagi Firgi tertawa bak malaikat pencabut nyawa"Uhh,sangat menyenangkan bukan"Rindiya menggeleng sambil meronta-ronta.
KAMU SEDANG MEMBACA
A I'M FIRGI NOT ANGEL {END}
Ficțiune adolescențiHARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! TAHAP REVISI!!!!! ****** Hai ini adalah cerita pertama aku maaf kalau masih ada kesalahan atau kalimat yang kurang nyambung mungkin. Typo bersebaran dan bahasa yang aku gunain kasar jadi bijak dalam membaca. Pl...