26

693 69 2
                                    

"gua janji bakal memperbaiki masalah ini, gua balik kesini tujuannya ingin menyelesaikan masalah dulu, jujur, gua gak bisa lepas dari masalah itu, dari pada gua berakhir gila mending gua memperbaiki kesalahan gua, plis, terima gua, gua gak mau terbayang bayang masalah itu, kalaupun kalian mau nyiksa gua juga gak masalah, gua ikhlas. Gua gak mau mati dengan penyesalan" ucap riki pasrah dan menangis penuh penyesalan

Kenapa dulu ia harus ikut andil dalam rencana pembunuhan ini, hal ini membuat dirinya takut dan khawatir

Dulu hanya ada iming iming bebas biaya sekolah sehingga ia terpaksa ikut dalam perencanaan pembunuhan yang berujung hidupnya tidak tenang karena selalu terbayang bayang masa lalu yang amat pahit untuk diingat

"nyiksa ya?" yoshi tersenyum miring

Bruk

Ricky berlutut dihadapan yoshi

"apapun bakal gua hiks... lakuin asalkan kalian menerima penebusan dosa gua hiks... hiks... Kalaupun gua di penjara seumur hidup atau kalian siksa gua seumur hidup hiks... hiks... Gua gak masalah, gua pantas menerima itu semua karena ini karma bagi gua hiks... hiks..."

"riki, gua gak bisa nyiksa lu, mau gimanapun diri lu, gua masih anggap lu sebagai teman gua"

"tapi gua udah buat lu kayak gini hiks... hiks... Gua menyesal"

"lu kayak gitu karena kemakan omongan sungkwan dan yoonbin bukan dari dasar hati lu sendiri, gua ingat, dulu waktu kita ditaman belakang sekolah, lu pernah bilang ke gua kalau lu adalah teman gua selamanya apapun yang terjadi. Gua juga ingat lu selalu nolongin gua dari ejekan orang lain, lu itu pahlawan gua"

Riki berdiri lalu berjalan mendekati mashiho

"iya gua ingat itu hiks... hiks... Maafin gua, gua udah ngehianati lu"

"gua maafin, lu orang baik yang gua kenal, orang baik itu banyak tapi lu adalah yang terbaik bagi gua. Lu mau mengakui perilaku lu dan tanggung jawab, itulah yang gua cari"

Greb

Ricky memeluk erat mashiho, yang dipeluk hanya tersenyum dan mengusap punggung lawannya

Ricky semakin menangis deras menyesali perbuatannya

Junkyu tak sanggup menahan air matanya, ia menangis tanpa suara, hatinya terlalu lemah untuk menyaksikan kisah pertemanan adiknya yang menyedihkan

Yoshi memutar bola matanya malas, malas untuk memandang sekaligus malas menghadapi mantan pembunuh

"udah nangisnya, kapan kapan sambung lagi, abang mau jemput adek adek, udah jam nih" yoshi memotong drama dadakan

"nih tisu buat lap ingus lu, jan pake jas dokter, itu mahal" lanjut yoshi menyodorkan tissue untuk junkyu

Yoshi agak jijik melihat junkyu lap ingus pake jas dokter makanya ia berinisiatif memberikan sekotak tissue yang langsung disambar junkyu

"sahi dan jae biar gua jemput bang" junkyu

"lu gak ada jadwal jun?"

"siang ini gak ada, ntar sore baru ada jadwal"

"yo dah, gua jemput yedam ama doy, lu jagain adek gua, awas aja kalau adek gua lu apa apain, gua bakal nyiapin samurai dan tali buat gantung pala lu dipohon" ancam yoshi serius

"iya bang, gua jagain shiho dengan baik" ucap riki takut

"mashi kalau ada sesuatu langsung telp abang ya" yoshi

"iya bang"

Skip

Junkyu tersenyum melihat 2 adiknya berjalan penuh semangat saat tau ia menjemput

Yoshi & 9 adiknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang