Bagian Dua Belas

2.9K 376 69
                                    

Jevan memarkirkan mobilnya di garasi dan berjalan keluar. Belum sempat Jevan masuk pekerja di rumahnya sudah menghampirinya lebih dulu.

"Pak, di dalam ada Ibu"

Jevan mengangkat satu alisnya. Ibunya tidak bilang akan datang ke rumahnya hari ini. Ada urusan apalagi.

Jevan berjalan masuk dan melihat seseorang di ruang tamu. Lelaki itu mengernyit itu bukan Ibunya. Saat Ia semakin berjalan mendekat tamu yang membelakanginya berbalik dan membuat Jevan kaget luar biasa. Itu Tyas. Mantan istrinya.

Melihatnya datang Tyas langsung berdiri dan menarik senyum meskipun terlihat jelas jika Wanita itu tersenyum canggung ke arahnya. Jevan yang sempat berhenti berjalan menarik nafasnya lalu duduk di sofa depan Tyas.

"Kamu gak ngomong kalau mau dateng. Jam segini Mark gak ada di rumah"Ucapnya.

"Sorry gak ngomong dulu.. Aku, Aku kemari bukan mau ketemu sama Mark. Aku ada perlu sama Kamu"

Jevan mengangguk dan menatap wanita di depannya. Ini hanya perasaannya saja atau Tyas tampak sedikit kurus?

"Kamu ada perlu apa?"

Jevan melihat Tyas tampak ragu, Perempuan itu meremas kedua tangannya sendiri. Tyas tak berani menatap ke arahnya.

"Tyas?"

Barulah setelahnya wanita itu mengangkat kepalanya dan menatap Jevan juga.

"Van, Aku tau permintaanku ini kedengeran gak tau malu banget. Tapi Aku bingung mau minta tolong sama siapa lagi. Aku beneran di desak keadaan Van. Aku--"

"Apa yang bisa Aku bantu. Just tell Me"Kata Jevan memotong ucapan Tyas.

"Anakku.. Dia sakit dan butuh biaya banyak. Suamiku juga udah berusaha cari pinjaman tapi masih gak cukup buat biaya rumah sakit dan biaya operasinya. Aku butuh uang. Mangkannya Aku kemari.. Mau minta bantuan Kamu. Aku tau ini gak tau malu banget. Aku janji bakalan ganti semuanya ke Kamu Van"Ucap Tyas.

Dia tau apa yang di lakukannya sekarang benar-benar tidak tau diri. Meminta belas kasih dari mantan suaminya yang jelas-jelas dia tinggalkan demi orang lain. Tapi sungguh Tyas sudah meminta pinjaman di tempat lain tapi tak ada satupun dari Mereka yang bisa meminjamkannya. Hanya Jevan satu-satunya orang terakhir yang Ia harapkan. Makanya dengan membuang rasa malu Tyas datang untuk meminjam uang pada Jevan.

Jevan yang mendengarnya masih diam. Tyas memohon seperti ini di depannya membuatnya tidak tega apalagi dia juga tau bagaina kehidupan Tyas yang berubah banyak setelah Wanita itu meninggalkannya. Hidupnya tidak seperti dulu saat bersamanya tapi Tyas tampak lebih bahagia saat Mereka berpisah.

"Kamu butuh berapa?"

"Kamu mau minjemin Aku?"
Tanyanya yang masih di buat kaget.

"Iyaaa. Tunggu disini"

Tyas mengangguk sementara Jevan berdiri dan pergi ke kamarnya mengambil cek untuk menuliskan sejumlah nominal uang. Lelaki itu menatap cincin pernikahan yang di tinggalkan Tyas saat wanita itu meninggalkan rumah tiga tahun lalu.
Jevan mengambilnya sebelum akhirnya Ia buang. Setelahnya Ia lalu berjalan keluar menemui Tyas di ruang tamu.

"Ini.. Kalau kurang Kamu tinggal bilang aja"

"Terima kasih banyak Van. Aku bakalan balikin ini ke Kamu. Tapi Aku butuh waktu buat bayar"

"Gak usah. Gak perlu. Itu jumlahnya sama dengan harga cincin pernikahan Kita yang Kamu tinggalin. Jadi itu milik Kamu"

"Van.. I'm so sorry.."Kata Tyas dengan raut wajah menyesal mendengar ucapan Jevan yang menyindirnya.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang