Part 19

30.2K 2.1K 29
                                    

Mereka semakin panik karena tak kunjung menemui Greecia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semakin panik karena tak kunjung menemui Greecia. Jadi Teresya menelpon Ray dan teman-temanya untuk ikut mencari Greecia di seluruh penjuru sekolah tapi tetap tidak ketemu juga, itu membuat Rey dan Gevano sangat murka pada teman-teman Teresya.

"Gimana bisa ilang. Tadi dia sama kalian kan.?" Tanya Gevano dengan emosi yang meluap-luap.

"Dia emang sama kita No tadi pas kesini. Tapi kita lupa kalo dia gak ikut bersih-bersih juga pas selesai kita baru inget." Ucap Teresya yang menunduk.

"Jangan marah-marah dulu Van, cari dulu siapa tau dia masih di area taman." Ucap Laskar menengahi.

"Abangggggg"

Panggilan itu sukses membuat mereka merinding. Dari mana asal suara itu mereka menengok ke kanan dan kekiri tapi tidak ada orang sama sekali.

"Abangggggg"

Lagi suara itu.

"Anjing woi siapa lo keluar, jangan bikin takut" ucap Jefran yang sudah ketakutan dan bersembunyi di belakang Raffa padahal Raffa juga ketakutan sekarang.

"Jangan dibelakng gue sat, gue juga takut ini" ucap Raffa.

"Abang adek diatas"

Mereka lalu melihat di arah pohon mangga di samping kanan mereka. Mereka di buat melongo melihat bahwa gadis yang mereka cari-cari sedang santai di atas pohon. Gila mereka sudah hampir 1jam keliling sekolah hanya untuk mecarinya dan sekarang dia asik memakan buah mangga.

Rayga yang melihat itu murka. Dia khawatir setengah mati tapi gadis itu memakan buah mangga dengan tersenyum bahagia.

"Turun atau abang yang paksa kamu turun." Ucap Rayga dengan nada dinginnya.

Greecia dengan cepat langsung turun kebawah karena melihat wajah abangnya yang sudah menahan emosi.

"Lo dari tadi atas sana?" Ucap Rayga lagi dengan nada dingin serta wajah datarnya. Greecia mengangguk.

"JADI LO DIATAS SANA DARI TADI PADAHAL LO TAU KITA KHAWTIR NYARIIN LO HAH.?" Ucap Rayga lepas kendali dan itu membuat semua terkejut termasuk Greecia yang sudah menangis karena takut dengan teriakan Abangnya itu.

"Ray udah. Kontrol emosi lo setan" Sentak Raka karena kesihan melihat Greecia yang sudah sesegukan.

"Dia harus di beri pelajaran Ka. Dia selalu nyusahin orang dan buat orang khawatir." Ucap Raya masih dengan nada dinginnya.

"Ma-maf A-bang, tadi adek cuma pengen makan buah jadi manjat keatas." Ucap Greecia dengan terbata karena masih sesegukan.

"Lo buat gue jadi kayak orang gila dan seenaknya minta maaf huh" ucap Rayga dan menatap Greecia dengan tajam.

Bugh.

"Gak usah naikin nada bicara lo bangsat. Gak liat kalo Lexa udah sesegukan gitu." Ucap Gevano dengan emosinya dan menatap Rayga dengan tajam.

Seakan sadar Reyga menatap adiknya. Tatapannya mulai melembut, ketika ingin menyentuh tangan adiknya hatinya mencelos karena Greecia menghindar darinya dan berlari menjauh dari semua orang. Rayga membeku, apa dia perbuat kenapa tadi dia lepas kendali.

"Bangsat karena lo Greecia pergi." Ucap Areta dengan amarah yang sedari tadi dia pendam lalu pergi menyusul Greecia mereka yang melihat areta pergi juga ikut pergi untuk menyusul keduanya.

Tinggallah Rayga dan Laskar. Rayga mengusap wajahnya dengan kasar dengan rambutnya yang sudah acak-acakan.

"Gue tau lo khawatir tapi gak gini Ray. Lo udah nyakitin hati Greecia dengan cara ngebentak dia didepan kita semua tadi." Ucap Laskar menasehati.

"Gue kelepasan Las, sumpah gue gak maksud buat bentak dia gue khawatir tadi sumpah." Ucap Rayga frustasi.

"Gue ngerti. Ayo susul minta maaf sama dia. Adek lo itu pemaaf gue tau itu dia gadis polos yang gak akan nyimpan dendam sama siapapun. Ayo cepet kita susul" ajak Laskar dan di angguki oleh Rayga.

Mereka berlari untuk menyusul teman-temannya. Tadi juga Gevano mengirim pesan pada Laskar bahwa Dia dan Greecia sedang berada di Rooftop jadi mereka bisa langsung kesana saja.

Brak.

Pintu rooftop di tendang kuat oleh Rayga yang di susul oleh Laskar di belakangnya. Rayga menatap punggung adiknya yang masih bergetar karena menangis di dekapan Gevano, dengan langkah lebar Rayga langsung berlutut di hadapan adiknya.

"Adek maaf. Maafin abang yang udah bentak kamu tadi, maaf sayang maaf." Rayga meminta maaf pada Greecia dengan bahu yang gemetar yang di yakini oleh teman-temannya bahwa Rayga sedang menangis saat ini.

Greecia yang merasa Rayga menangis melepaskan pekukannya pada Gevano, lalu menatap Gevano yang menganggukan kepala. Setelah itu Gevano,Laskar,Raffa,Raka dan juga Jefran sedikit menyingkir untuk memberi ruang kepada kedua saudara itu. Untuk teman-temannya Greecia tadi Gevano sudah menyuruh mereka untuk masuk kelas saja.

"Kamu harus maafin Rayga oke, gak boleh marah lama-lama nanti dosa loh." Bisik Gevano pada Greecia.

Greecia menunduk lalu mengusap lembut rambut Rayga. Rayga yang di perlakukan seperti mendongak menatap Greecia dengan mata berkaca-kaca,dia menyesal sudah membentak adiknya tapi adiknya masih memperlakukannya dengan baik. Dasar Rayga bodoh memaki dirinya sendiri.

"Adek yang salah abang, adek nakal buat abang dan yang lainnya khawatir, maapin adek" ucap Greecia yang sudah menangis lagi.

Rayga langsung saja memeluk adiknya dan mengecup lama ubun-ubun Greecia. Benar kata Laskar adiknya bukan pendendam malah sekarang dia sudah memaafkan kesalahan Rayga dengan cepat.

"Gakpapa. Abang minta maaf karena tadi bentak kamu maaf yah." Ucap Rayga dengan tulus Greecia mengangguk.

"Tapi janji jangan bentak-bentak lagi yah abang. Adek takut" ucap Greecia dengan mempererat pelukan mereka Rayga mengangguk dan terus bergumam maaf.

Teman-teman Rayga sedikit terharu melihat kedua saudara itu berpelukan. Apalagi untuk pertama kalinya melihat Reyga menangis di hadapan mereka cuma karena adiknya yang marah kepadanya. Greecia benar-benar kelemahan Rayga dan keluarganya. Mungkin termasuk kelemahan Gevano dan dua orang lainnya.

"Ikut dong pelukan" ucap Raffa lalu memeluk Rayga dan Greecia di sertai Gevano yang sudah memeluk Greeci terlebih dahulu.

"Minggir babi sempit ini" ucap Raffa.

"Longgarin oi gak bisa napas ni gue" ucap Laskar.

"Jefran anjing lo meluknya kekencengan jancok" ucap Raka kesal.

Mereka tertawa bersama setelah tau kelakuan konyol mereka yang berpelukan sangat erat seperti teletubis.

"Maaf dek. Tapi perlu kamu tau sayang abang begitu besar sampai abang gakmau kamu kenapa-napa"-batin Rayga dan Rayga yang terus memperhatikan adiknya yang sudah tertawa dan ceria kembali.













Holaa ketemu lagi

Giaman ni lanjut gak?

Jangan lupa vote dan comment biar semangat hehe

See you🫶🏻

SELAMAT MEMBACA🥳

CUTE GIRL TRANSMIGRATION[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang