"yuna..." panggil seseorang laki-laki tampan sambil membawakan makanan untukku.
Laki-laki itu adalah kakak ku, Kim seokjin. aku memanggilnya jin Oppa. usianya 18 tahun dan aku 4 tahun lebih muda darinya.
"yuna makanlah, kau pasti sangat lapar "
memberikan makanan sembari tersenyum padaku."makasih oppa " ucapku dengan sangat bahagia.
bagaimana aku tidak bahagia, sangat sulit mendapatkan makanan di tempat ini.
"oppa, kau juga harus makan" memberikan makanan yang dia bawakan untuku
"aku sudah makan" jawabnya dengan senyumnya.
aku tahu dia berbohong padaku, dan dia melakukannya hanya untuk memastikan aku tidak kelaparan.
"Oppa, aku sudah kenyang" kebiasaan yang memang aku sengaja melakukannya.
"kau selalu menyisahkan makananmu" -jin
"oppa, aku pergi dulu, guru memintaku untuk membersihkan ruangannya" -yuna
"mmm pergilah, aku akan menyusul untuk membantumu"-jin
Aku meninggalkannya dan yang selalu aku lakukan adalah melihat dan memastikan oppa memakan makanan yang aku sisahkan untuknya.
aku melihat dia menyantap makanan dengan rasa lapar yang selalu iya sembunyikan dariku.
setiap kali aku melihatnya, aku tidak bisa menahan air mataku. " Oppa, maafkan aku, aku hanya bisa menyusahkanmu"
sudah beberapa bulan aku tinggal di panti asuhan ini dengannya, dan dia bisa saja meninggalkanku sendirian disini dan menjalani hidup yang lebih baik dari ini.
Tidak lama aku menatap jin Oppa, pandanganku teralihkan dengan seseorang laki-laki yang dibawa oleh kepala panti keruangannya.
"Apa dia anak baru ?" batinku penasaran
aku mengikutinya dan mencoba menguping pembicaraan diruangan tersebut
"Aku tidak ingin tinggal disini" ucap laki-laki itu sambil menangis
"Ya Berhentilah menangis !!!" Teriak kepala panti
"Sadarlah, tidak ada yang menginginkanmu, ibumu bahkan membuangmu !!!"
kembali membentak laki- laki itulaki-laki itu tidak berhenti menangis dan membuat kepala panti mengurungnya diruangan yang sangat gelap.
Aku menghampiri ruangan itu, dan mengetuk pintunya dengan pelan
"tok tok tok , apa kau bisa mendengarku ?" ucapku pelan, karna tidak ingin
kepala panti dan pengurus panti mendapatiku.
"tok tok tok , jawab aku jika kau mendengarku "aku mengetuk kembali pintunya akan tetapi dia belum juga meresponku
"apa kau tidak takut di dalam?" tanya ku, karna aku pernah berada di ruangan gelap itu
dan tau bagaimana rasanya di kurung di tempat gelap tanpa siapa-siapa.
"kau tidak mau bicara denganku? " tanyaku dengan kekhwatiranku padanya
lagi- lagi tidak ada respon dari dalam sana dan aku mencoba memanggil jin oppa untuk membantuku.
Aku berlari ke tempat aku meninggalkan kakakku.
" Oppa " panggilku
Dan apa yang kulihat ?
Kepala Panti dengan kayu ditangannya dan kakakku dengan posisi tengkurap menahan sakit."Oppa ..." Teriakku sambil menangis
Author : riaa_story
Hello... Ini pertama kali aku menulis disini, dan tentunya butuh support dari teman" (readers Love and Heaven ) yang telah mengikuti cerita ini.
jangan Lupa untuk Follow, Vote, dan dukung cerita ini dengan komentar kalian
"Terimakasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Heaven 🤍🥀
RomansaLove and Haeven Menceritakan Kisah Hidup yang penuh dengan teka- teki Takdir Aku bertanya pada diriku, Kisah seperti apa yang aku harapkan ? -Cinta dan Surga- *yn =yuna*(yurname)