36. WANNA A HUG?

782 120 50
                                    

"JENO!" teriak Sena ketika Jeno berjalan ke luar toilet dengan tangan yang merangkul Karina. "MASA LO GAK PERCAYA SIH KALO DIA YANG MULAI DULUAN—"

"STOP!" teriak Jeno, menyela. Membuat Sena seketika menghentikkan langkahnya yang sedang mengejar Jeno.

Wajah Sena merah padam. Sorot matanya begitu tajam menatap Karina dengan raut wajah merintih, berpura-pura kesakitan dalam rangkulan Jeno. Tangannya mengepal. Napasnya memburu. Bahunya naik-turun melihat kembarannya tidak mempercayainya lagi.

"Jen, lo harus percaya kembaran lo—"

"Lo juga kerjasama, kan!" gertak Jeno ketika Jaemin mulai membuka suara untuk membela Sena.

Sena, napasnya makin memburu. Tubuhnya panas. Matanya mulai terasa panas dan berkaca-kaca saking emosinya gadis itu.

"Oke. Lo gak bakalan percaya kalo gue ngomong gitu doang."

Kini ketiganya terfokus pada gadis yang berada di tengah-tengah antara mereka. Jeno melirik kembarannya dengan sorot mata tajam. Karina dengan sorot sendu, masih berpura-pura kesakitan. Jaemin dengan sorot khawatir.

Sena menggertakkan giginya, sebelum akhirnya tersenyum menatap Karina yang menatapnya dengan sorot mata sendu. Namun, sedetik kemudian, sorot sendu itu berubah menjadi panik ketika melihat gadis berambut pendek itu mengeluarkan ponsel nya.

"Lo," tunjuknya pada Jeno. "Lo bakalan percaya kalo selama ini cewek lo belum move on dari Jaemin!"

Dan detik itu juga, rekaman diputar. Namun, baru mengeluarkan satu kata dari rekaman tersebut, tiba-tiba Karina jatuh merosot ke bawah. Membuat Jeno tak jadi mengalihkan fokus nya dan berteriak panik sembari membungkuk, menahan Karina.

"KARINA! KAMU KENAPA!" teriak Jeno panik sembari mengguncang-guncangkan bahu Karina yang lesu.

Karina, gadis itu hanya menundukkan kepalanya. Rambut panjangnya yang hitam membuat wajahnya yang cantik tak terlihat.

"KAR!" Jeno terus mengguncang-guncangkan tubuh Karina yang terduduk lemas.

Sena yang melihat itu membulatkan matanya tak percaya. Video rekaman itu spontan ia matikan melihat aksi dramatis Karina. Gadis itu dibuat semakin geram.

"Lo liat, kan! Gara-gara lo! Lo tuh kenapa, sih! Selalu aja nyari masalah! Pasti lo pukul, kan!" tudingnya pada sang kembaran yang membuat emosi gadis itu semakin menggebu-gebu.

Sena menatap Jeno begitu tajam. Seakan-akan membenci kembarannya. Matanya merah dan berkaca-kaca.

"Kali ini masalah apa lagi yang lo lakuin ke Karina! Kali ini lo pukul bagian mananya lagi, Sen—"

"SHUT UP! FUCK YOU!" teriaknya marah. Gadis itu berteriak sekuat tenaga sampai bahunya ikut bergetar dan urat-urat pada lehernya menonjol.

Dua kembar itu saling bertatapan satu sama lain. Sama-sama menyorotkan tatapan tajam.

Sena memutuskan kontak mata dengan Jeno. Beralih menatap Karina yang sudah berdiri, dirangkul oleh Jeno. "Lo—LO NUDUH GUE KALO GUE MUKUL DIA, KAN! SINI! GUE PUKUL BENERAN PACAR LO!"

BUGHH

Sena langsung menampar wajah Karina begitu kuat sampai Karina tersungkur ke lantai dalam jarak yang cukup jauh. Melihat Karina tersungkur karena perbuatannya, gadis berambut pendek itu mempercepat langkahnya dengan wajah murka.

"LO KALO DI DEPANNYA JENO ENGGAK BAKAL BISA NGELAWAN, KAN!? HAHAH GUE BAKAL PUKUL LO SEPUASNYA!" teriak gadis itu dengan tawa menggelegar. Tawa begitu menyebalkan dan menyeramkan.

Dan gadis itu mulai menendang dan memukul-mukul Karina yang hanya diam sambil meringkuk.

"SENA!" teriak Jeno dan Jaemin bersamaan.

Brother Sissy | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang