Dan sekarang, aku hanya berharap kita dapat bicara satu sama lain.
Katakan apapun untung menenangkanku, apa-apa untuk menghilangkanmu dari kepalaku.
Tubuhku tidak merasakan apapun kala hujan sore itu. Baju yang kukenakan telah basah seluruhnya. saat aku rebahkan tubuhku di genangan air, yang kurasakan hanyalah ketenangan. Aku suka hujan, Bagiku hujan setiap hari pun tak masalah. Rasanya, setiap kali aku melihat hujan, bukan kenangan sedih yang terlintas, bukan pula sosokmu yang dulu pernah mengisi hari hariku untuk sekilas.
Hai, bagaimana kabarmu sekarang? Jika kau melupakanku itu bukan masalah.
Maaf, selalu dirimu yang terlintas dikepalaku dan selalu ingin aku luapkan. Tapi kau tidak suka itu bukan? Aku akan berhenti. Sosokmu di dalam hatiku mulai menguap. Aku akan berhenti. Tidak mudah bagiku untuk bersikeras menjaga perasaan ini agar tetap sama ketika bertemumu saja sudah terasa asing. Aku akan berhenti, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
APRIL
Teen Fiction"Pada akhirnya, ternyata kita bukanlah pemeran utama dari dari sebuah cerita. seharusnya kita berada di buku yang berbeda, bukan?" kumohon, jangan pergi kau yang mengutuhkanku kembali . . "Sampai jumpa . . " ucapnya sembari melangkah meninggalkanku