Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.
Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!...
Hari yang ditunggu-tunggu oleh sepasang pemimpin kerajaan Cornwell pun akhirnya tiba. Pagi ini, mereka akan menyambut putri pertama keluarga Cavendish yang akan datang atas undangan mereka. Raja dan ratu secara khusus memerintahkan seluruh pekerja di istana untuk mempersiapkan setiap sudut yang dimiliki istana agar terlihat pantas untuk tamu mereka.
Sejak semalam sebelum hari ini tiba, raja dan ratu sudah mewanti-wanti sang putra untuk bersiap menyambut putri sulung keluarga Cavendish. Satu hingga sepuluh nasehat terus diingatkan oleh mereka hingga membuat Zachary semakin tidak menyukai agendanya kali ini.
"Bersikap baiklah Zachary. Mereka adalah gadis-gadis yang baik, jadi kau juga harus bersikap baik."
"Aku tak sejahat itu untuk menyakiti seorang gadis, ayah." sang raja terkekeh mendengar nada suara sang putra.
"Ayah hanya memperingati, karena kau masih terlihat sangat enggan pada ide ini. Benahi raut wajah mu Zachary. Jika tamu ku tersinggung, kau akan kehilangan kesempatanmu untuk pergi ke perbatasan."
Sementara di kediaman keluarga Cavendish, semua putri sudah bersiap rapih walaupun hanya Irene yang akan berangkat hari ini. Mereka ribut ingin ikut ambil bagian dalam membantu Irene bersiap.
"Anak-anak, sudah waktunya Irene pergi." Elisabeth menuntun Irene ke depan kereta kuda yang akan membawanya ke istana.
"Bersikap baiklah anak ku."
"Pasti ibu." Irene membungkuk kepada orang tuanya lalu mencium pipi mereka, kebiasaan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga Cavendish.
"Bersenang-senanglah Irene!" pekik Jealene sambil melambaikan tangannya dengan semangat.
Setelah menempuh hampir 2 jam perjalanan, dari jauh Irene mulai melihat bangunan istana yang terlihat sangat megah. Ia mengelus lembut dada bagian kirinya untuk menenangkan debaran jantung yang timbul karna gugup. Walaupun terlihat paling tenang dan siap daripada saudarinya yang lain, diam-diam ia juga merasakan rasa gugup yang cukup mengganggu saat harus mendatangi istana seorang diri. Apalagi jika membayangkan bahwa ia harus menghabiskan waktu bersama Pangeran kerajaan Cornwell.
Saking asiknya melamun, Irene terkesiap saat pintu sebelah kirinya telah dibuka. Sambil berusaha untuk menormalkan raut wajahnya, Irene melangkah turun setelah meraih sebuah tangan yang mengulur untuk membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa : The 7th Day Princess
FanfictionZachary harus melewati 7 hari sebelum bisa mewujudkan keinginannya untuk menjelajah kerajaan Cornwell. Apakah keinginannya bisa tercapai dengan mudah ? Atau ia akan terjebak bersama salah satu dari tujuh bunga paling indah diseluruh penjuru kerajaan...