02. Room 712

5K 274 18
                                    

WARNING! 🔞

WARNING! 🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧡💙

Ohm tidak sempat menghitung berapa banyak lantai gedung Ishikawa Palace ini sampai ia berada di dalam lift dan menekan tombol nomor 7 sebagai angka yang paling besar di sana. Ruang logam persegi yang mengangkut tubuhnya mulai bergerak naik. Pikiran Ohm melayang mundur mengingat bagaimana ia sampai rela mengeluarkan 35 ribu baht untuk menyerahkan keperjakaannya malam ini.

"Saya mau model yang tersisa."

"Apakah kau sudah melihat miliknya?"

"Saya menginginkannya."

"Baiklah. Aku akan melakukan konfirmasi dengannya, sebentar."

"Dia juga menginginkan saya. Dia sudah mengatakannya."

"'Wow. Wow. Tenanglah. Sebentar..."

Ohm menunggu dengan gusar sementara Luke menanyakan beberapa hal pada model Y melalui sambungan telepon.

"Benar, dia menginginkanmu. Tapi tarifnya sedikit lebih mahal dari biasanya, karena seharusnya dia sudah tidak menerima pelanggan di atas jam 12."

"Akan saya bayar."

"Apa kau tidak ingin tahu dulu berapa tarifnya?"

"Berapapun akan saya bayar."

Luke mengangkat alisnya sembari menyunggingkan senyum penuh makna. Detik berikutnya, dengan cekatan ia segera memproses booking hingga pembayaran.

Ohm tidak sabar. Ia sangat ingin segera bertemu Model Y yang dengan berani menunjukkan kemaluannya beberapa saat tadi. Ohm paham, aksi itu tentu bukanlah hal yang spesial. Model Y pasti sudah sangat sering mengumbar bagian tubuh pribadinya ketika melakukan panggilan video dengan pelanggan yang lain sebelum dirinya. Tapi Ohm juga tidak mampu menahan rasa antusiasnya, untuk segera bertemu dan melihat wujudnya secara langsung.

TING.

Pintu lift terbuka. Ohm menarik napas panjang sebelum langkah kaki membawanya sampai di depan pintu kamar nomor 712. Kartu akses sudah dikeluarkan dan siap untuk dipindai agar pintu segera terbuka. Tapi Ohm memilih untuk bersikap sopan dengan mengetuknya.

Tok. Tok. Tok.

Tidak ada jawaban.

Tidak ada suara terdengar.

Tidak ada seseorang yang datang membukakan pintu.

Tok. Tok. Tok.

Ohm kembali mengetuk.

Ohm masih menunggu.

Tiga detik, lima detik, sepuluh detik.

Ohm janji kali ini yang terakhir.

SUPERMODEL (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang