Andra pertama kali bertemu Nicola disebuah pesta. Ia tidak ingat pesta siapa itu, atau siapa yang mengadakan pesta itu. Yang ia ingat hanya suasana pesta yang penuh dengan minuman beralkohol, musik yang kencang dan cewek-cewek seksi berbikini. Belum lagi asap rokok yang bikin sesak napas.
Cowok dan cewek bergelimpangan di ruang tamu, ruang tengah, bahkan di pinggir kolam renang. Pemandangannya bikin sakit mata. Tapi buat Jones dan Warren, teman satu asramanya ini adalah surga.
Sebenarnya Andra muak dengan pesta-pesta liar seperti ini. Para mahasiswa yang asli Amerika, memang gemar sekali mengadakan pesta. Jangan berpikir ini pesta ala-ala di Indonesia yang ada makanan prasmanan. Cowok dan cewek berbusana cocktail. Pesta ini bukan seperti itu.
Yang ada cuma makanan ringan, alkohol, rokok dan buah dada di mana-mana.
"Wow, keren." Begitu masuk rumah, kepala Jones sudah goyang-goyang mengikuti hentakan musik yang sedang dimainkan di atas panggung. Penyanyinya cewek sexy dengan busana tank top silver dan celana pendek.
Muda mudi asyik bergoyang. Sementara Andra di sampingnya sudah cemberut.
"Ck, wajahmu itu. Seperti habis ditagih hutang. Ayolah, ndra. Senyumlah. Lihat, di sini banyak gadis cantik dan sexy. Kau tinggal pilih, yang mana yang menarik perhatiaanmu. Lalu kau bawa pulang."Jones berpromosi. Sudah seperti sales asuransi yang menawarkan produk. Bukan perempuan.
"Aku gak tertarik."
"Tidak ada cowok normal yang gak akan tertarik sama cewek sexy. Kau masih normal kan?"
Andra menatap Warren tajam. Apa cowok kurus berambut merah ini minta di tonjok?
"Andra normal kok, dia cuma gak tertarik sama cewek sexy." Jones, yang paling tahu tentang Andra menjawab. Ia sudah melihat raut wajah Andra yang tidak sedap dipandang. Memberi isyarat pada Warren agar tidak cari perkara kalau tidak mau kena pukul. Karena biar pendiam begitu, Andra kalau sudah ngamuk nyeremin. Jones pernah liat ia menghajar jambret di stasiun Metro. Habislah wajah si jambret dibuat babak belur.
Ia tidak mau Warren bernasib sama seperti tukang jambret yang pernah dihajar Andra. Biaya dokter mahal. Ia kesini buat senang-senang, bukan buat kerumah sakit.
Jadi demi kenyamanan khalayak ramai, padahal untuk dirinya sendiri. Ditariknya Warren kekeramaian pesta. Ditinggalkannya Andra sendiri, duduk di sudut sambil minum segelas soda yang dia minta dari bartender. Andra sengaja tidak mau menyentuh alkohol. Ia tidak mau mabuk. Di pesta kayak gini, kalau dia mabuk, gak tau apa yang bakal terjadi.
Mungkin saja bakal ada yang iseng menggerayangi tubuhnya. Dia bakal yakin itu pasti terjadi. Ia pernah mengalaminya. Ada cewek yang berani main-main dengannya. Padahal dia paling jijik disentuh sama orang yang gak dikenal. Untung ia cepat sadar. Kalau Jones atau Warren yang mengalami hal itu. Pasti mereka tidak akan keberatan. Niat mereka kan mesum.
Karena itu, Andra paling malas datang ke pesta-pesta kayak gini. Kalau tidak dipaksa Jones, malas ia datang. Lebih baik tidur di kamar asramanya. Itu sebabnya ia tidak mau menyentuh alkohol. Meski ada Jones, pria itu tidak bisa diandalkan. Lihat saja, ia sudah ber haha hihi dengan cewek blonde yang bajunya kurang bahan. Meski itu hal yang wajar buat cewek bule kayak mereka.
Sebenarnya, saat Andra memutuskan untuk kuliah di Amerika. Ia mendapat pertentangan dari orangtuanya. Ia baru diterima kuliah di universitas paling bergengsi di Indonesia. Baru setahun kuliah. Tidak ada kerabat yang bantu mengawasi. Siapa yang tahu pergaulan apa yang bakal dia alami di sana?
Tapi Andra yang baru patah hati, tetap nekad mau kuliah di luar negeri. Ia harus pergi sejauh mungkin dari Irni dan Erik. Ia tidak mau melihat keduanya lagi.
"Lalu mau kau sia-sia kan kuliahmu selama setahun di sini, demi kuliah di Amerika?" Ayahnya memijit pelipisnya yang mendadak sakit. Ia tahu sekeras kepala apa anaknya itu. Dan yang lebih membuatnya murka. Itu karena masalah cewek!
Namanya Irni. Sudah pacaran dengan Andra dari kelas dua SMA. Andra sangat mencintainya, tulus menyayanginya hingga dijaganya gadis itu dengan sepenuh hati. Bahkan ia selalu menjaga kehormatan gadis itu. Tidak mau menyentuhnya bila belum halal.
Tapi keadaan berubah saat Irni bertemu Erik. Sepupu Andra, anak dari Bahtiar. Adik dari Panji, ayah Andra. Yang selalu bersaing dalam perebutan tahta putra mahkota di keluarga Sultan Hendarto.
Irni bertemu Erik di pesta ulang tahun Nilam, adik dari Erik. Andra sebenarnya enggan datang. Tapi demi sopan santun keluarga besar, ia harus hadir. Ia datang bersama orangtuanya dan juga Irni. Diperkenalkanlah Irni pada anggota keluarga Hendarto yang lain.
Andra tidak menyangka, bila pesta ulang tahun itu adalah awal dari segalanya. Ia tidak tahu sejak kapan Erik tertarik pada Irni. Sejak kapan gadisnya itu berselingkuh dengan sepupunya itu di belakangnya. Saat ia menyadarinya, semua sudah terlambat.
Irni hamil. Meski Andra tidak pernah menyentuhnya. Bisa ditebak anak siapa itu. Ia harus merelakan gadis yang dicintainya bersama laki-laki lain. Sepupunya sendiri!
Bohong kalau ia tidak patah hati. Meski ia laki-laki. Apa laki-laki tidak boleh patah hati? Tidak boleh merasakan sakitnya dikhianati? Mereka sama-sama punya hati bukan? Apalagi Irni cinta pertamanya. Apalagi ia sangat tulus mencintai gadis itu.
Maka satu-satunya jalan, ia harus pergi jauh, sejauh-jauhnya dari dua penghianat itu. Untuk melupakan penghianatan Irni. Dan menyembuhkan luka hatinya. Anggap ia cengeng, anggap saja dia pria lemah. Tapi cuma Andra yang tahu, ia tidak bakal bisa bertahan bila tetap tinggal satu kota dengan kedua orang itu!
"Kenapa harus Amerika?" tanya ayahnya.
"Kenapa tidak?"
"Kalau hanya untuk melupakan gadis itu. Kau tidak perlu kuliah keluar negeri. Papa akan bikin pengaturan agar kau tidak perlu bertemu lagi dengan Erik dan Irni."
"Sampai kapan? Mereka mau nikah. Di masa depan, Andra bakal sering berinteraksi dengan mereka berdua. Baik dalam pekerjaan maupun acara keluarga. Karena bagaimanapun, Irni bakal jadi bagian keluarga Hendarto. Satu-satunya jalan agar Andra bisa melupakannya, Andra harus pergi jauh. Kuliah di luar negeri. Semakin jauh semakin baik."
"Apa kau yakin bakal bisa melupakan gadis itu? Bagaimana kalau kau tidak bisa melupakannya?"
"Kalau begitu Andra tidak akan pulang ke Indonesia. Saat Andra pulang, itu artinya Andra sudah melupakan Irni."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter sweet love (END)
RomanceAndra patah hati. Kekasihnya selingkuh dan memilih bersama sepupunya. Sakit hati dan kecewa, ia memutuskan untuk kuliah di Amerika. Bersumpah tidak akan lagi jatuh cinta. Sampai ia bertemu Nicola Watson. Cewek bule yang cantik, sexy dan seorang..pla...