Wawan dan Beki

1 0 0
                                    

Wawan Dan Beki

#cerpen #horror #kisahnyata

Halo kaka semua, saya mau menceritakan kisah yang saya anggap masuk dalam kategori horror. Entahlah, kalian nilai saja sendiri, ya man teman.
Mohon maaf jika nanti horrornya kurang dapet, hihi. masih belajaran.
Selamat menikmati.

Kisah ini terjadi di suatu daerah ang saya rahasiakan. berdasarkan penuturan seorang kawan yang mana saya pernah tinggal didaerahnya dan melihat langsung rumah megah bekas Loji Belanda.

Semua nama dan tempat saya samarkan untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Kisah ini berkutat pada sepasang sahabat yang dizalimi penduduk gara gara mereka bukan manusia. Apalagi setelah majikan mereka berdua meninggal tak wajar karena dendam yang berkedok perampokan.

Sehari hari sahabat karib itu selalu bermain bersama, bermanja di sekitar sang majikan. Setelah majikan meninggal, mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasa.

Beki atau Subeki adalah seekor monyet betina dan Wawan adalah seekor anjing betina juga.
Bagi Beki, Wawan adalah seorang ibu. Dia yang merawat Beki sejak dia bayi. Dan karena lingkungan sekitar tak ada yang memelihara dan tak menyukai anjing, jadinya si Wawan tak pernah mendapatkan pasangan seumur hidupnya. Naluri kasih sayangnya dia limpahkan utuk anak monyet itu.

Sang majikan bernama Sugondo dan istrinya bernama Marmi. Mereka juga tak dikaruniai keturunan. Sehingga kehadiran Beki dan Wawan sudah cukup menggantikan ruang hampa yang ada di keluarga mereka tanpa seorang pun putra.

Adalah keputusan Pak Gondo memberi mereka nama Subeki dan Wawan.

"Lah mereka kan betina,?" Tanya seseorang suatu saat semasa almrhum masih hidup.

"Iya, makanya namanya dibalik biar ndak sama."

"Maksudnya?"

"Kurang ilok jika hewan di kasih nama manusia tanpa di balik. Maksudnya jika perempuan kasih nama laki, jika laki kasih nama perempuan, gitu Ji," jawab almarhum Pak Gondo kepada Masji, sahabatnya. Hanya dia yang mau bertandang kerumah Pak Gondo karena warga lain tidak ada yang suka beliau karena terlalu kaya. Orang bilang jika kekayaannya diperoleh dari perjanjian dengan setan, sehingga mereka berdua tak punya anak. Semua warga tak mau berteman dengan keluarga itu, takutnya bisa bisa menjadi tumbal. Entah dari mana kabar burung itu berhembus, namun, pak Gondo legowo. Dia tetap memerikan bantuan saat diutuhkan desa, walau dengan cara menyembunyikan identitasnya dibalik perusahaan bayangan.
PT. Mitra Berkah Abadi.

"Anakanya dimakan iblis semua pas dkandungan," ungkap seorang warga yang sok tahu. Padahal baru seminggu sebelumnya mereka merasakan manfaat kedermawanan pak Gondo berupa pembagian sembako gratis beserta amplop berisi uang dua ratus ribu rupiah kepada setiap KK lewat sebuah perusahaan dan yayasan miliknya yang tak diketahui khalayak.
Pak Gondo tak ambil pusing perkataan warga. Dia memaklumi saja karena hidup di daerah yang SDM nya kurang diperhatikan pemerintah.

Suatu hari, terjadi keributan di rumah Loji itu. Beberapa warga sekitar tak berani memberikan pertolongan walau sang empu rumah sudah berteriak minta tolong  sengan kencang. Salain mereka takut pada isu yabg dihembus bahwa rumah itu sarang dedemit, juga mereka kurang peka jika menyangkut urusan keluarga pak Gondo.

Esok harinya, rumah itu dikelilingi garis polisi. Pak Gondo dan bu Marmi meninggal. Pak Gondo mengalami luka b*cok di sekujur tubuh, sementara Bu Marmi dibekap dengan kain basah sampai kehabisan nafas.

Selentingan warga yang membicarakan keluarga gondo berhenti sampai disitu karena mereka takut membicarakan orang yang sudah meninggal. Desa itu sekarang bebas dari rumpian tentang keluarga Gondo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cerpen : Wawan Dan BekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang