16

1.8K 144 5
                                    

Minho Instagram post

Ngehibur pacar orang dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngehibur pacar orang dulu

30.264 liked
993 comments

Minho mengabaikan ponselnya yang terus berdenting akibat notifikasi yang terus bermunculan.

Dia lebih memilih fokus menyetir mobilnya.

Jisung yang sedikit terganggu meraih ponsel Minho yang ada diatas dashboard, melirik Minho sejenak, lalu meminta izin pada pria itu untuk melihat notifikasi yang terus bermunculan itu.

"Minho, kok caption Lo gitu?"

"Hah? Kenapa?"

"Gue bukan pacar orang."

"Jadi? Pacar setan? Si Hyunjin itu setan gitu?"

"Bukan gitu, ini gue bukan pacar siapa-siapa."

"Lah? Hyunjin Lo anggap apa?"

"Gue udah putus sama dia."

"Hah? Serius Lo?"

"Dua rius."

"ANJAYY?!" Minho bertepuk tangan heboh sambil berselebrasi dengan mengangkat kepalan tangannya secara bergantian ke udara, dan hal itu membuat Jisung panik karna mereka masih berada di tengah jalan saat ini.

"Minho anjing! Fokus nyetirnya, Ho!!"

"Ah iya maaf maaf, abisnya Lo sih, ngasi kabar tiba-tiba."

"Ya Lo kenapa seneng banget gitu?"

"Gimana gue gak seneng?! Lo sama Hyunjin putus itu adalah saat-saat yang gue tunggu-tunggu Jisung!! Karna dengan begitu gue jadi lebih mudah buat ngajak Lo balikan!!!"

Jisung terkekeh geli melihat ekspresi wajah dan keantusiasan Minho, pria itu terlihat seperti bocah yang baru dibelikan mainan.

"Lebih mudah apaan, emang gue mau balikan sama Lo?"

"Y—ya mau pasti."

"Pede banget Lo."

"Ya Ji, mau ya? Ya Ya Ya? Mau ya Ji, balikan sama gue? Mau kan?"

"Gak dulu."

"Balikan sama gue atau Lo gue ewe."

"Lo berani macem-macem gue pelintir burung Lo."

Tangan Jisung terulur ke arah selangkangan Minho yang langsung saja ditepis oleh pria itu, setau Minho Jisung itu tidak segan-segan anaknya, bisa-bisa benda kebanggaannya ini benar-benar dipelintir oleh anak itu.

"Santai, gue bercanda doang."





.....


Minho dan Jisung tengah duduk di bangku taman, di bawah pohon rindang yang menghalau teriknya sinar matahari siang.

Ada banyak pedagang kaki lima disana, dan mereka sempat mengunjungi salah satunya tadi.

Pandangan Minho mengedar sambil menyesap ice coffee di tangannya, lalu seorang pedagang es cendol menarik perhatiannya.

"Ji."

"Hm?" Jisung mengikuti arah yang sekilas Minho tunjuk.

"Lo inget gak? Dulu kita sepedaan sore disini, terus kita balapan, Lo gamau kalah dan dayung sepeda Lo kenceng banget, Lo lupa kalo rem sepeda Lo ga berfungsi, terus Lo nabrak gerobak abang tukang cendol itu."

Jisung mengingat-ingat perkataan Minho, lalu tertawa geli saat kenangan lama itu terlintas jelas di dalam ingatannya.

Sore hari saat mereka masih bocah SMP, Minho dan dirinya bersepeda di sekitar sini, balapan, dengan taruhan uang sepuluh ribu, Jisung yang tidak mau kalah pun mengayuh sepedanya dengan kencang melebihi Minho, dia lupa kalau rem sepedanya rusak, alhasil Jisung tak sengaja menabrak gerobak tukang cendol hingga beberapa bagian tubuhnya lecet dan terluka, ayahnya mengganti rugi akibat perbuatannya dan malam harinya Jisung dimarahi habis-habisan.

"Lo dulu usil banget tau gak."

"Usil gimana?"

Minho menatap Jisung lalu terdiam melihat bibir anak itu yang tampak sangat menggoda.

Jisung yang habis meminum minuman dingin membuat bibirnya basah dan memerah, sungguh cobaan untuk seorang Minho.

Melihat Minho yang hanya diam dan tak kunjung melanjutkan pembicaraan, Jisung menyentil dahi pria di depannya.

"Kerasukan ntar Lo."

"Oh, eh, iya, itu dulu Lo kan pernah manggil abang-abang jualan keliling, habis itu Lo sembunyi—

"Tunggu, itu kan Lo!"

"Lah?"

"Itu Lo, Minho! Lo dulu yang iseng banget tiap pulang sekolah manggilin tukang jualan keliling terus Lo narik-narik gue buat sembunyi."

"Oh iya itu gue ya.."

"Tolol banget Lo, ngerasa bersalah banget tau gak gue, Lo ngeprank gitu kek bocah tolol, kasian abang-abang jualannya."

"Hehehe namanya juga bocah Ji, maklum"

Jisung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Minho, tak habis pikir mengingat betapa nakal dan usilnya Minho sewaktu bocah dulu.

"Uhm.. habis ini mau kemana, Ho?"

"Ke hotel."

"Hah? Ngapain?"

Jisung menatap penuh sangsi kearah Minho, dan Minho pun membalas tatapan itu, lengkap dengan ekspresi mesum di wajahnya, tangan kanannya terangkat membentuk pose 'oke' lalu tangan kirinya ikut terangkat dengan menunjukkan jari telunjuknya.

Minho menyatukan dua tanda yang dibuatnya dengan gerakan ambigu.

"Bangsat, Minho! Mesum Lo."

"Mau ga?"

"Fuck yourself, Minho."









Bersambung

mantan [minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang