Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : Fildan Rahayu - Kehilangan
***
Bab 27 | Kedua Kalinya
Rumus dunia sudah di tetapkan dimana ada pertemuan di situ ada perpisahan namun bukan sementara melainkan selamanya
***
Akhirnya Iqbal bisa pulang setelah melakukan semua kegiatan selama beberapa bulan lamanya, akhirnya ia mendapatkan hasil yang memuaskan. Walaupun hanya bisa menjadi runner-up 1 dan menjadi duta pendidikan itu saja sudah cukup, ia bisa membanggakan diri sendiri, keluarga, teman, sahabat sekolah dan lembaga pemerintahan.
Setelah kegiatan yang melelahkan sampai ia lupa untuk menghubungi keluarganya di rumah dan biarkan kejutannya akan ia kabarkan kalo sudah di rumah, akan tetapi di kepulangannya ini ia rahasiakan demi sebuah kejutan yang tidak terduga. Setelah turun di depan jalan menuju gang rumahnya Iqbal memilih berjalan dari sini menuju rumah sengaja, yap. Memang sengaja.
Akan tetapi baru saja Iqbal berjalan di sekitaran sana Iqbal melihat sosok yang menyerupai Ibunya dan benar, Iqbal tidak mungkin salah lihat. Namun pada saat Iqbal mau memanggil Ibunya akan tetapi sosok pria datang dan langsung memeluk sang Ibu.
"Eh Ibu itu peluk-peluk siapa?" kaget Iqbal.
Namun percuma ia bertanya karena tidak ada yang mau menjawabnya. Akhirnya Iqbal terpaksa mengamatinya karena Iqbal menaruh curiga yang berbeda. Awalnya ia sempat gak mau ikut campur tapi rasanya aneh sekali.
Terlihat sang Ibu di ajak sama pria itu ke suatu tempat dan dengan terpaksa Iqbal membuntutinya. Dan ternyata mereka menuju sebuah penjual Mie Ayam tempat dimana dirinya dan sang Abang sering makan disini.
"Bang, makasih ya bang. Ify makin sayang sama Abang," kagum Ify.
"Sama-sama apa sih yang enggak buat kamu," goda pria itu.
"Oh ya Bang, tahu gak kemarin Mas Lutfhi udah tahu sama hubungan kita Bang," ungkap Ify.
"Sudah tahu? Bagus dong. Kamu seharusnya tinggalin dia dan nikah sama aku,"
"Iya juga sih. Tapi sudah seharian ini ia enggak pulang-pulang. Tapi gapapa deh, biarkan ia pergi dan hidup di jalanan bareng si Wahyu anak yang tidak berguna itu."
"Apa!" Iqbal mendengarkan salah satu fakta disana.
Dan merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar akhirnya ia mengambil ponsel untuk merekam apa yang mereka bicarakan.
"Terus kalo anak bungsu kamu pulang gimana?"
"Gue kasih tahu aja bahwa ayahnya itu di paksa ikut Wahyu untuk di jadikan pengemis. Mungkin bisa gak, tapi apapun deh alasannya nanti. Gampang itu mah,"
"Pacar aku memang printer banget!"
Terlihat kebersamaan diantara mereka berdua membuat iqbal sedikit terkejut apa yang sebenarnya terjadi selama ia pergi. Masih bergelut dengan pikirannya tiba-tiba iqbal kembali fokus kepada ibu dan pria itu yang kembali mesra.
"Yang pinter itu kamu," ucap Ify.
"Oh iya ya yang ngambil uang anak kamu dari kamarnya siapa kan aku.... Tapi kalo enggak di bantu sama kamu yang sudah memfitnah kakaknya yang melakukannya," jelas pria itu.
"Iya iyalah karena dia sangat menganggu banget jadinya kalo ada penghalang kita singkirkan aja hahahaha," ledak lah tawa mereka.
Tangan Iqbal mulai mengepal kuat seolah tidak percaya dengan semua yang terjadi ini. Ternyata selama ini ia di adu domba oleh sang ibu agar saling membenci, dan kenapa Ibu nya tega melakukan itu apa salah abangnya hingga melakukan hal semua ini. Dan selama ini ia kenapa percaya kepada orang yang mengadu domba kan nya.
Andai saja ia mempunyai nyali untuk melabrak orang itu untuk menuntut atas apa yang dilakukannya akan tetapi ia bukan orang yang seperti itu, ia masih bisa berpikir jernih dengan apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya ia mencoba mengakhiri video itu dan mulai meninggalkan tempat itu menuju rumahnya.
Iqbal berlari menuju rumahnya agar cepat-cepat bertemu dengan Ayahnya, dan pada saat Iqbal sampai disana tiba-tiba banyak warga yang keluar masuk kedalam rumah menggunakan peci dan kerudung bukan hanya itu bendera kuning menghiasi rumahnya. Merasa ada pertanda tidak baik namun Iqbal mencoba menangkis nya
Iqbal perlahan-lahan masuk kedalam sana terlihat beberapa warga melihat kedatangan Iqbal akan tetapi mereka menatap nanar Iqbal yang berjalan lemah ke sana dan sampai saat berada di ambang pintu banyak orang yang sedang membaca ayat suci Al-Quran serta sosok Wahyu, Mas Shino, Bang Yedam, Dian dan Farid ada di sana.
"Ada apa ini? Siapa yang meninggal?" tanya Iqbal.
Semua orang yang sedang fokus tiba-tiba menatap Iqbal begitupun dengan orang yang berada di depan dimana sosok di tutup oleh keranda. Wahyu tidak menyangka adiknya pulang hari ini, ia mulai bangkit dan menatap adiknya dengan penuh tanda tanya.
"Iqbal,"
"Bang siapa yang meninggal? Jawab aku Bang jangan diam saja,"
Wahyu masih bungkam sampai ia menyentuh dan memeluk Iqbal di dalam pelukannya. "Kamu yang sabar ya, Ayah sudah tenang di surga jadi doakan saja yang terbaik buat Ayah,"
Iqbal mendengarkan apa yang di ucapkan Wahyu namun ia masih belum sepenuhnya percaya beberapa kali ia menggelengkan kepalanya merasa tidak percaya dan itu hanya bualan Wahyu untuk nge-prank nya hari ini.
"Kamu jangan seperti ini, boleh kamu nangis, boleh kamu kesal tapi jangan diam diri Bal, jangan sakiti diri kamu dan Abang seperti ini," pinta Wahyu.
Bang Yedam bangkit dan mulai membuka penutup keranda dan terlihat wajah jenazah sang Ayah---Lutfhi yang bisa terlihat jelas oleh Iqbal. Dan sontak saja Iqbal berontak dan berlari mendekati keranda sang Ayah.
"Ayah.... Ayah, Ayah kenapa ninggalin Iqbal, padahal Ayah berjanji untuk menunggu Iqbal pulang tapi kenapa Ayah malah pergi untuk selamanya, ini Ayah Iqbal bawa piala, selendang dan kebanggaan buat Ayah walaupun harus menjadi runner-up 1."
"Ayah bangun, yah. Jangan tinggalin Iqbal,"
"Sudahlah Bal. Ikhlasin kepergian Ayah,"
Iqbal menangis atas kepergian Ayah, Wahyu mulai menenangkan karena sebentar lagi jenazah ini akan di kuburkan. Jadi mereka bersiap-siap, Wahyu menyuruh Iqbal untuk tidak ikut karena sudah capek seharian akan tetapi ia tetap kekeh ikut namun tubuh Wahyu juga sedang tidak fit dan hampir saja limbung.
Namun segera di tahan oleh Bang Yedam, sedangkan Iqbal di ambil alih Farid dan Dian yang mulai menenangkan satu sama lain saat mereka memulai perjalanan ke pemakaman.Kala jenazah semuanya menjadi saksi dan melihat semua itu. Disana Wahyu terlihat kuat walaupun sesekali ia merasa sedih sedangkan Iqbal hanya bisa menangis kala tanah itu mulai menutup jenazah yang seketika berubah jadi gundukkan tanah.
Setelah semua orang pergi menyisakan mereka berenam disana, lalu tidak lama berselang sosok Ify datang menangis di kuburan suaminya sambil memeluk Iqbal yang masih menangis juga. Dan saat hendak Wahyu ingin memeluk mereka terjadi penolakan dilakukan oleh Ify dan semua orang melihat itu tidak terkecuali Iqbal.
***
Tbc.
Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa up lagi. Sudah seharusnya Iqbal tahu semuanya dan memang karena bentar lagi mau tamat, kalo semuanya sudah ke bongkar apakah Ify akan meminta maaf kepada Wahyu? Atau justru gimana?
Apa yang akan di lakukan Iqbal kepada Wahyu setelah semua kejadian ini?
Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣Lis_author

KAMU SEDANG MEMBACA
BBS [5] Wahyu Iqbal ✓
Roman pour Adolescents"Ketika kita berjalan ke arah yang sama namun berakhir dengan jalan yang berbeda" *** Wahyu Lutfhi dan Iqbal Lutfhi adalah kakak-beradik yang terpaut usia beda satu tahun. Di kala mereka menginjak usia remaja, Wahyu lulus dari bangku menengah kejuru...