2 | Papa?

23 3 0
                                    

Kringgg Kringgggg

15 menit berlalu, suara bel sekolah menggema di setiap lorong memotong candaan dan menghamburkan anak-anak di kantin.

Dalam hati kecil Agny, bel tersebut sebagai harapannya untuk menjalani hari-harinya sampai nanti. Ia harus bisa membuat papanya bangga pada kerja keras dan nilai sempurna yang di buatnya. Tapi, seperti apa rasanya di banggakan orang tua? Bagaimana rasanya di peluk seorang papa yang bangga terhadap anaknya?

Agny belum tau rasanya.

Agny kecil yang menyimpan banyak harapan di hatinya tak pernah memperdulikan tuntutan papa nya yang ia sendiri tak tau akan berakibat seperti apa terhadap dirinya di masa depan.

"Aku pasti bisa membuat papa bangga. Pasti."

Kriiiiinngggg

Setelah satu jam yang di isi pertukaran cerita oleh bu ria. seperti apa liburan kemarin, mengisi waktu luang dengan apa, jalan-jalan sama keluarga ke mana saja atau ngapain aja selama liburan. Waktu istirahatpun tiba.

Setelah membereskan semua bukunya di atas mejanya, Gio mengeluarkan kotak bekalnya yamg ternyata isi nya adalah cookies cokelat buatan mamanya.

"Agny, ini mamaku yang buat ayo coba." Gio menawarkan teman di samping mejanya itu.

"Masa buat Agny doang Gio. Aku tidak?" Celetuk Riri yang tengah membereskan buku di mejanya.

"Bisa-bisa kue ini akan habis kalau kau makan ri." Balas Gio dengan candaan kecilnya.

"Memang aku makan sebanyak apa Gio!" Sahut Riri kesal.

"Sudah, sudah." Agnypun mengambil dua cookies dan memberikan yang satu untuk Riri.

"Agny, kamu terbaik." Terang Riri seraya menyudutkan bibir nya untuk Gio.

Mereka bertiga memakan sekotak cookies itu sampai habis. Cookies chef restauran memang beda rasanya.

"Mama kamu kerja nya masak apa sih di restauran" tanya Riri seraya mengigit cookies di tangannya.

"banyak ri. Menu makanan di restauran kan banyak." Jawab Gio bangga akan mamanya di hadapan dua temannya itu.

"Besok aku minta di buatkan pasta sama mama buat kita." Lanjut Gio ingin membuat Agny merasa senang.

Gio yang tau Agny memang jarang mendapatkan perhatian mencoba menarik perhatian agny. Gio yang tengah memanfaatkan ibunya yang seorang chef di restauran hotel bintang lima pun ingin membuat Agny merasa senang. Ia bahagia ketika agny bahagia. Anak dengan tinggi 145 cm, berambut rapih hitam pekat jatuh cinta pada salah satu sahabatnya itu.

Agny yang manis juga pendiam ternyata menarik perhatian bocah yang juga setampan aktor Angga yunanda ini. Bocah delapan tahun itu hanya ingin membuat Agny senang dengan hal-hal kecil yang ia lakukan.

"Agny, ini ku bawakan cokelat." Gio menyerahkan sebungkus cokelat kecil di meja Agny.

"Wah, terimakasih banyak, gio." Agny tersenyum manis pada gio.

Bagaimana bocah laki-laki itu tak tambah jatuh hati padanya.

"Duh gio, dengar caranya berterimakasih saja membuat jantung berdegup kencang." Gio mulai kewalahan mengatur nafasnya dan jantungnya yang semakin berdegup kencang.

"Buat agny doang Gio? Buatku mana?" Pinta Riri.

Gio memang terlihat tidak adil bukan?

"Ngga apa-apa ri, kita bisa berbagi. Kita potek ini jadi dua." Ujar Agny kecil yang dewasa dalam memecahkan masalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hai, OCD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang