1. setelah tanpamu

803 45 0
                                    

17-november-2024

"Rindu yang ku jaga setengah mati hanya untuk lekas menemuimu, nyatanya terbalas tega oleh jejakmu yang semakin jauh"

-catherine aurora grizell ileana,2024

******

Bohongkah tangismu sore itu
Dipelukku, nyatanya pergi ku
Pun tak lagi mengganggumu
Apa sudah ada kabar lain yang kau tunggu

(⏱️⏱️: suara alarm berbunyi)

"catherine bangunn sudahh siangg inii" teriak bunda yang sedang sibuk memasak sarapan di dapur

Burung-burung mulai berkicau bersenandungkan nada indah sebagai alarm mentari akan kembali bersinar.
Dedaunan melambai kegirangan menyambut pagi, insan mulia terbangun mimpi dan memulai hari.

Berpayungkan langit berhiaskan awan putih ini,ada banyak kisah yang akan diukir hari ini.
Ada beragam drama yang layak diperankan,ada jalan yang akan ditempuh.

aurora mengambil ponsel yang berada diatas meja tepat berada disisi ranjang untuk mematikan lagu yang ia putar sebelum ia tidur semalam

aurora mengambil nafas pendek sambil mengucek-ucek matanya, tidak ada yang berubah setiap harinya ia selalu merasakan sesak di dada dengan mengingat tentang hal-hal yang sudah berlalu

172 days without you...

Time will heal ?
nyata nya engga, waktu ga menyembuhkan apapun. Time change, but (sometimes) we did'nt, luka nya masih disitu, kenangannya masih sama dan utuh.

Mustahil sekali manusia bisa lupa sama apa, siapa, dan bagaimana luka itu bisa tercipta. Perihal interaksi, penyesalan, dendam, maaf, dan tenang, aku akan usahakan dan redakan.

Jika kemudian hari masih bisa muncul rasa sakit, bukan berarti belum damai. Karena tenang bukan berarti lupa rasanya, but still moving forward with that feeling no matter how hard it is

"sampai kapan kau akan duduk diam diatas meja ?  Kertas dan pena itu tidak akan membuat kehidupan mu berubah, ayo cuci muka dan gosok gigi. habis itu langsung turun dan makan, bunda mau pergi arisan jam 9 nanti"
kedatangan bunda sangat membuat aurora tersentak dari duduk nya, ia memejamkan mata sejenak untuk meredakan debaran kencang di dada, kemudian menarik nafas berat sampai akhirnya ia beranjak diri dari meja belajar nya

*****
Tidak ada spesial di suasana sarapan di pagi hari, dari mulai bunda yang menyuapi makan adik laki-laki nya aurora sambil menasihati adiknya agar tidak nakal saat disekolah

"nanti kalo ada apa-apa kamu cerita ya ke bunda" ucap bunda sambil mengecup kening penuh kasih sayang ke pada anak laki-lakinya itu

Melihat pemandangan itu membuat aurora sedikit terpaku dan berhenti mengunyah makanan, ayah yang menyadari sikap anak perempuannya itu langsung sontak memegang tangan gadis itu seakan berkata "jangan sedih, ayo lanjut makan"

Gadis itu pun meneguk minum air putih lalu lanjut makan dengan perasaan yang agak sedikit tidak mengenakkan, bagaimana tidak ?  Selama ia hidup sampai 17 tahun ini, ibunya sama sekali tidak pernah melakukan hal itu kepada nya. jangankan menanyakan apa yang terjadi hari ini, melihat dia habis nangis pun ibunya tidak pernah bertanya apa yang membuatnya menangis. Mungkin terdengar sepele, tapi bagi seorang anak yang tidak pernah di perhatikan itu sangatlah sensitif

"setelah makan langsung cuci piring nya, nanti kalo kamu mau berangkat sekolah uang nya ambil diatas meja di kamar bunda" ucap bunda dengan nada sedikit sentak

Aurora hanya menjawab ngangguk saja seolah ia tidak peduli apa yang dikatakan bunda

"seperti tuli saja, orang tua ngomong bukannya dijawab malah diem aja"celutuk bunda

"kalo bunda ngomongnya sentak-sentak kayak gitu bagaimana aku bisa menjawab pertanyaan bunda dengan sopan"jawab aurora yang membuat bundanya sontak melotot

Melihat perang antara ibu dan anak yang akan segera terjadi, ayah langsung menyuruh aurora untuk pergi ke kamar agar perdebatan mereka tidak semakin panas. Tanpa membantah pun aurora langsung menuruti perkataan ayah nya

"bunda, coba sekali aja bunda tidak berbicara dengan nada tinggi ke aurora. dia pasti akan lebih bisa menghormati bunda sebagai ibu nya"ucap ayah dengan lembut

"halah, itu anak emang harus dikasarin biar nurut. biarin aja, terlalu dimanja dia sama bapak nya dulu, makanya jadi anak yang pembangkang sekarang" ucap bunda kemudian langsung pegi keluar dengan ekspresi yang emosi

(btw ayah adalah ayah tiri nya aurora, sedangkan adik laki-laki aurora adalah anak dari ayah "jd satu ibu beda bapak" sedangkan papah kandung aurora sudah meninggal sejak ia berusia 8 tahun dan pada saat itu bunda dan papah pun sudah bercerai)

Skiiip....

"Dunia emang jahat, makanya aku butuh papah"

"tapi kan ayah ada disini" aurora menoleh ke arah pintu dan langsung melihat ayah yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum

"boleh ayah masuk ?" tanya ayah

"aku lagi mau sendiri"jawab aurora cuek

"yaudah kalo begitu, nanti kalo hati kamu mulai tenang nanti kamu ke depan ya. ayah mau kasih kamu sesuatu" aurora tidak menjawab, ia hanya menganggukkan kepalanya kemudian sebelum ayah nya pergi dan menutup pintu, ayah berkata "inget kak, ayah juga ayah kamu sama seperti papah ayah juga sayang sama kamu tanpa membedakan antara kamu dan juga adik mu" itulah ucapan terakhir ayah sebelum menutup pintu lalu pergi

Aurora terdiam sejenak, sampai akhienya ia menepiskan lamunannya dan kembali fokus pada kertas dan pena nya

Semoga,
Dikehidupan yang lain,
Rumah dimana aku tumbuh,
Adalah rumah penuh kasih
Bukan trauma penuh perih

Dan semoga dikehidupan yang lainnya,
Aku menjadi anak perempuan kesayangan bunda. Anak perempuan yang tidak harus dibeda-bedakan dengan anak laki-laki lainnya

Mungkin, dikehidupan lainnya keberuntungan akan memihakku....

Bersambung.....

******

Maaf jika masih ada kesalahan kata atau typo ya, dan untuk update akan selalu di up setiap malam nya

Terimakasih sudah membaca dengan seksama, salam cinta dari akuuu untuk kaliann semuaaa

Tentang Penulis KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang