31

3.9K 316 5
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

06.40

Jaejoong memasuki ruangan jaehyun terlihat taeyong yang masih tertidur disamping jaehyun dengan memegang tangan jaehyun

Jaejoong tersenyum melihatnya kemudian mendekati taeyong dan membangunkan nya

"Tae... Ayo bangun dulu" ucapnya menggoyangkan lengan taeyong

Taeyong melenguh saat seseorang menyentuhnya, dia membuka matanya dan menatap Jaejoong di sampingnya

"Eomma..."

"Bangun dulu Tae.. ayo makan, kau belum makan dari semalam kan" ucapnya

Taeyong menoleh ke arah jaehyun tak ada perkembangan dari dominant itu. Jaejoong memegang lengan taeyong seolah mengatakan jaehyun akan baik baik saja

Taeyong bangkit dan beralih duduk di  sofa.

"Eomma membelikan mu bratwurst, kau suka?" Tanya nya sembari mengeluarkan makanan itu dari kantong belanjanya

Taeyong mengangguk, Jaejoong menghembuskan nafasnya "jangan terlalu di pikirkan taeyong... Jaehyun pasti bisa menghadapi ini"  ucapnya menenangkan taeyong

Taeyong mengangguk dan mulai menyuapkan satu suapan ke mulutnya

"Ngomong ngomong, eomma belum bertanya soal cucu eomma semalam, apa dia ikut?" Tanya Jaejoong

Taeyong mengangguk, "sudah sebesar apa Mark sekarang ya?" Jaejoong berfikir

"Eomma kenapa jaehyun seperti itu, kenapa tidak langsung mengatakan padaku tentang penyakitnya, dia malah menyuruh Ten untuk mengawasi ku.." ucapnya menatap jaehyun dengan sendu

Jaejoong diam sebentar "jaehyun hanya tak ingin kau sedih.."

"Justru dia membuatku tambah sedih dengan sikapnya yang seperti itu eomma.."

"Kau tau Tae.. jaehyun sempat kehilangan detak jantungnya dulu.. eomma tidak mengerti apa yang dia lakukan tapi dia bilang pada eomma lebih baik kau membencinya dari pada kau terus bersedih atas kematiannya.."

"Jaehyun sangat mencintaimu taeyong"

Taeyong menunduk "jaehyun jahat.." ucapnya pelan



.



Ten menggeleng melihat Mark yang berlari kesana kesini, anak kecil itu terlihat tergesa gesa

"Baju makeu... Ahh ini telus celana.. cepat cepat mommy menunggu makeu.." ucapnya kemudian memasuki kamar mandi dan bersiap

Ini masih sangat pagi, terlihat bahkan haechan masih tidur di kasurnya

.


Mark berjalan dengan mengandeng Ten di sampingnya sementara haechan berada dalam gendongan daddynya

Mark begitu semangat untuk menemui ibunya, rasanya kepalanya mau pecah jika satu hari saja tidak bertemu sang ibu

Tok tok

Ten mengetuk pintu ruangan dimana jaehyun di rawat kemudian membukanya

"Mommy....!!" Mark berlari saat melihat taeyong duduk disana

Taeyong tersenyum kecil kemudian memeluk anaknya dan menciumnya beberapa kali

"Mark sudah mandi? Hemm wangi sekali" ucapnya menciumi sang putra

"Sudah!! Tadi mandi belsama uncle Johnny" ucapnya semangat

"Mommy! Mommy kenapa tidak pulang semalam, makeu mencali mommy kemana mana!" Ucapnya pada sang ibu

"Maaf mommy tidak mengabari Mark, ponsel mommy mati sayang" ucapnya sembari mengusap wajah kecil mark

"Huh..  makeu khawatil dengan mommy, mommy sedang apa disini? Siapa yang sakit?" Tanya anak kecil itu

Mark melirik seseorang yang memandangnya dengan tersenyum lembut "dia siapa mommy" ucapnya berbisik dengan ibunya

Taeyong tersenyum kecil "halmoni" ucapnya

"Eum.. halmoni itu apa?" Tanya nya dengan polos

"Sama seperti grandma Taeyeon.. ini halmoni Jaejoong" jelas taeyong

Mark melihat Jaejoong dengan beberapa kali kedipan "hamoni Jaejoong itu siapanya mommy?"

"Halmoni Jaejoong ibu dari Daddy Mark"

"Daddy.."

Taeyong mengarahkan Mark untuk melihat jaehyun yang terbaring lemah di ranjang

"Daddy jaehyun" lirih taeyong

Mark menatap lelaki itu lumayan lama kemudian matanya beralih ke ibunya yang sedang menggendongnya

"Jadi kalna ini Daddy tidak pelnah pulang ke lumah kita mommy?" Nada suara Mark terdengar lebih pelan dari yang tadi

"Daddy tidak bisa menemui kita kalna daddy sakit ya mommy?" Tanya Mark mata anak kecil itu mulai berkaca kaca


Taeyong mengangguk "tapi kapan Daddy bangun mommy" ucapnya menatap ayahnya

"Mommy tidak tau sayang.. huks.." taeyong dengan sekuat tenaga menahan tangisnya. Dia tak mau menangis di depan anaknya takut jika Mark ikut sedih nantinya







.







Taeyong duduk di samping jaehyun sembari memandang anaknya yang bermain dengan Yunho dan Jaejoong di lantai bawah.


Tangan taeyong masih tetap setia memegang tangan dingin jaehyun. Matanya teralih menatap dominant dengan tatapan sendu

"Mau sampai kapan jae" ucap nya pelan. Tidak ada yang mendengar, taeyong berbisik pada jaehyun

"Kau tak mau bertemu anakmu?"


"Aku merindukanmu jae.."

"Kau bilang kita akan menikah saat kau tau aku hamil dulu.. tapi nyatanya kau meninggalkan ku.."

"Aku akan benar benar marah dan memukulmu dengan kuat ketika kau bangun nanti.."


"Hahah jaehyun bodoh hiks.. bodoh.. hiks" taeyong menangis dalam diamnya memandangi wajah sang dominant yang enggan untuk bangun










TBC





jaehyun aku mencintaimu - JAEYONG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang