"Saya terima nikah dan kawinnya Krisandra Putri Binti Anthoni Christian dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
Penghulu bersuara, "bagaimana para saksi? Sah?"
"Sah!" Kata sah menggema seantero rumah.
"Alhamdulillah-" Dilanjut dengan pembacaan doa.
Ryan tersenyum miring, sementara Krisan bibirnya melengkung kebawah ketika mendengar semua orang berucap sah.
Ternyata tidak sesuai rencana, ia tak bisa menghindar dari pernikahan ini. Alhasil sekarang malah jadi istri orang sungguhan. Padahal setelah menerima uang, lalu pergi ke acara, melihat pria yang di jodohkan buruk rupa maka ia akan kabur dari tempat ini.
Ia akui, tampang pria yang menikahinya tidak seburik yang ia bayangkan. Tetap saja, Krisan kurang suka apalagi mengingat tempo hari waktu pertama kali bertemu. Tepatnya ketika gadis ini tak sengaja menabrak mobil laki-laki yang barusan sah menjadi suaminya.
Krisan menatap temannya dengan wajah menyedihkan. Sementara yang ditatap justru cengar-cengir, satu tangan sedikit terangkat, terkepal, bibirnya bergerak. "Hwaiting, kakak ipar!" Diselingi dengan kekehan.
Yang diberi semangat semakin menampakkan wajah melas. Dunia tidak selebar daun kelor, ternyata Silvia adalah adik kandung Sultan Ryan Saputra.
Pantas kemarin disuruh datang ke acara pernikahan Krisan, gadis itu tidak bisa datang dengan alasan bertepatan dengan acara pernikahan abangnya.
Saskia sendiri tidak bisa hadir, ibunya lahiran. Oleh karena itu ia harus menjaga dan menyambut kelahiran adiknya.
Krisan nengok kesamping dimana Ryan berada, ternyata sama-sama nengok. Bukannya senyum justru saling melotot satu sama lain.
"Cie... Pandangan pertama awal aku berjumpa," celetuk Silvia melihat teman dan kakaknya saling adu mata.
"Yee si Jayadi, malah nyanyi," sahut gadis yang diyakini masih ada ikatan persaudaraan.
"Mbak Krisandra, ayo di cium punggung tangan suaminya!" seru bapak penghulu.
"Emang udah jadi suami ya, Pak?" tanya Krisan. Bukan polos, namun otaknya blank seketika.
"Tadi udah sah, berarti udah jadi suami kamu. Hmm, gini amat ini anak," ucap sang Bunda.
Ryan menyodorkan tangan kanan tepat didepan Krisan. Sementara sang empu hanya diam menatap punggung tangan tanpa berniat untuk menyentuh.
"Krisandra... Di cium cepat! Bukan cuma diliatin," seru Lisa. Ingin rasanya berpindah tempat tepat di samping putrinya. Heran kenapa bisa selemot itu.
"Emang harus di cium ya, Bun?"
Pertanyaan Krisan membuat para tamu gemas dan geram.Lisa mendesah frustrasi. "Ya harus! Wajib! Cepetan jangan lama-lama! Yang lain udah kelaperan nunggu kamu doang."
"Gak mau ah, takutnya habis boker."
Seketika gelak tawa dari tamu dan saksi menggema.
"Sembarangan kalau ngomong, tangan saya bersih, wangi. Nih cium kalau gak percaya, parfum impor," sahut Ryan tak terima dirinya dituduh dan ditertawakan gara-gara gadis kecil yang sekarang sudah menyandang sebagai istri sahnya.
"Yee, biasa aja kali. Parfum ku juga ada yang impor, cuma satu sih. Yang penting punya," balas Krisan.
Aryo yang dari tadi diam kini buka suara juga. "Ini kok jadi debat."
Karena di paksa akhirnya dengan berat hati gadis itu mencium punggung tangan suaminya.
Ryan sedikit kaget ketika punggung tangan di jilat, untung masih bisa mengendalikan diri. Tidak reflek menarik tangan yang masih di cium tersebut, dan melanjutkan doanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis 18 Juta
ChickLitDemi uang delapan belas juta gadis delapan belas tahun yang masih menyandang sebagai mahasiswa ini rela menikah dengan orang yang tak di kenal. Sultan Ryan Saputra, tidak mau melihat kedua orang tuanya kecewa untuk ketiga kalinya ia rela menjadi sa...