A

5 0 1
                                    

Tanganku gemetar, hati dan pikiranku sedang bertengkar dengan hebat. Kehilangan arah, bingung, sedih, marah, kecewa semua menjadi satu. Cairan bening terus mengalir deras dari pelupuk mata. Berita tentang perceraian kedua orang tua ku sudah cukup membuat ku seperti tersambar petir di siang bolong.

***

Entah pukul berapa aku tertidur semalam. Setelah menerima pesan singkat dari mama aku terus menangis sampai pagi ini aku bangun  dan kulihat di kaca mataku sembab.

Pukul 7:30 pagi. Aku selesai sarapan. Aku ada jadwal kuliah pagi ini. Aku segera bergegas siap siap.

Aku setengah berlari menuju ruangan kelas ku. Karena aku hampir terlambat. Langkah ku terhenti, mendengar seseorang memanggil namaku. Aku menoleh ke belakang. Ternyata Senja. Teman terbaikku.

"Mata kamu merah Rin. Habis nangis lagi?"
"Udah telat ja, sebentar lagi dosen masuk. Yuk langsung ke kelas."

Aku terlalu malas untuk membahas apa yang aku rasakan pagi ini kepada Senja. Bukan karena aku tidak ingin mencurahkan semua masalahku. Tapi aku perlu waktu untuk bisa mencerna keadaan yang aku alami. Aku perlu waktu untuk memahami semua ini dan juga sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk aku menceritakan masalah ku kepada Senja.

Aku dan Senja tiba di kelas. Kami memilih duduk di belakang dan sudah ada Ali menunggu disana.

" Gimana? Minggu ini jadi kita naik Gunung?" Ali membuka pembicaraan memutar kursinya mengarah pada ku dan Senja
" Kalau Rina ikut, aku ikut" jawab Senja sambil mengeluarkan buku dari tas miliknya.
"Kamu kenapa Rin? ada masalah apa? mata kamu merah seperti orang habis nangis"
" Sudah pasti aku akan ikut. Karena itu adalah salah satu dari Wish List aku selama ini."
"Jawab pertanyaan aku dulu Rin" ucap Ali menyelidik
"Rina gak bakalan jawab Ali. Dia akan cerita kalau waktunya tepat. Kamu seperti tidak kenal Rina saja." Ucap Senja
" Sudah-sudah Dosen udah masuk. Kenapa jadi bahas soal aku sih" ucapku mengalihkan pembicaraan.

Ali kembali memperbaiki posisi duduknya menghadap dosen. Ali dan Senja adalah sahabat ku sejak awal aku masuk kuliah. Ini adalah tahun ke 2 kami kuliah di kampus ini. Ada alasannya kenapa Ali bisa menjadi teman kami.

Ketika itu Novel ku tertinggal di tangga kampus. Setelah 3 hari menghilang. Ada pesan masuk dan ternyata dari seseorang yang menemukan Novel itu.
Ali yang menemukannya dan dia mengembalikan buku itu kepadaku. Karena di semua Novel ku, aku tulis nama dan no HP ku disana. Karena aku sangat pelupa dan itu bukanlah kejadian yang pertama kali novel ku ketinggalan. Ini sudah kesekian kalinya. Ada yang mengembalikannya dan ada juga yang hilang entah kemana. Dan ternyata aku dan Ali sama-sama suka dengan buku Tere Liye. Ali bahkan punya koleksi semua buku Tere Liye. Sejak hari itu Aku dan Ali sering mengobrol seputar karya penulis terkenal itu.

Sementara dengan Senja. Aku mengenalnya saat Ospek di hari pertama. Kami satu kelompok kebetulan kost kami juga sama, hanya beda kamar. Aku di lantai 3 sementara Senja di lantai 2. Karena satu jurusan aku dan Senja selalu menghabiskan waktu bersama mengerjakan tugas, belajar untuk ujian, dan banyak hal yang sudah kami lakukan bersama sejak 2 tahun terakhir.

Selesai mata kuliah pertama Aku, Senja dan Ali memutuskan untuk makan siang di kantin tempat biasa kami makan. Mata kuliah pertama sudah selesai sejak 2 jam yang lalu. Tapi kami harus tetap menunggu di kampus karena jam 14:00 ada satu lagi mata kuliah yang harus kami ikuti.

"Aku mau pesen soto dan teh Es, Rina mau Mie Ayam dan jus jeruk. Kamu Ali mau pesan apa"?
"Aku- sama aja deh dengan Rina"
"Okay. Kalian tunggu disini biar aku yang pesan" ucap senja meninggalkan aku dan Ali.

Sambil menunggu Senja dan pesanan datang aku membuka sosial media karena beberapa hari terakhir aku jarang membuka Istagram dan juga teman-temannya. 5 menit berselang Senja datang dengan nampan yang penuh berisi pesanan kami.

"Kamu beneran gak papa Rin?" Ali kembali bertanya dengan pertanyaan tadi pagi yang tidak aku jawab.
"Makan dulu Ali." Ucap Senja sambil menatap ke arah Ali dengan tatapan kesal karena rasa penasarannya tantang Rina.

Aku hanya fokus dengan makanan yang ada di depan ku. Membiarkan Ali dan Senja yang sesekali berebut makanan karena Ali ingin mencicipi soto yang di pesan Senja.
***
Pukul setengah lima. Semua mata kuliah hari ini sudah selesai. Aku memutuskan tidak langsung menuju kost. Aku pergi menuju Danau di belakang kampus. Suasana di sana sangat nyaman karena banyak pepohonan dan juga bersih. Ada tempat duduk dan meja dari semen yang biasa di gunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas kuliah mereka.

Tanpa sadar hari mulai gelap dan aku masih duduk di tepi danau dan ada beberapa mahasiswa yang masih berkutat dengan laptopnya mengerjakan tugas kuliah.

Kulihat langit mulai mendung. Jika tidak segera bergegas pulang akan di pastikan aku bisa kehujanan. Aku berlari menuju kost ku dan hari mulai rinai. Aku menggunakan tas sebagai penutup kepala agar tidak basah.

Karena berlari terlalu kencang aku menabrak seseorang. Dan minuman yang di ada di tangannya jatuh.

"Maaf, aku tidak sengaja. Akan aku ganti" ucapku sambil memungut gelas americano yang tumpah itu
"Kamu habis dari mana Rin.? Kamu masih pakai baju yang sama saat kuliah. Kamu belum pulang?"

Aku seperti mengenal suara itu. Ternya dia Ali.
"Ali, maaf Ali nanti aku ganti americano nya ya"
"Sama seperti biasa ya Rin"
"Hah?. Maksudnya?"
"Pertanyaan ku tidak pernah kamu jawab. Kamu selalu menjawab di luar konteks pertanyaan ku. Aku tidak meminta kamu untuk mengganti minuman itu. Aku bertanya kamu dari mana? Kenapa masih pakai baju yang sama saat kuliah? Kamu belum pulang?"
" Maaf Ali. Aku buru buru, dah yaa. Bye Ali" ucapku sambil melambaikan tangan

"Rinaaa..." teriak Ali yang menhentikan langkah ku " Ini payung kamu pakai. Hujan nya mulai deras. Tidak menerima penolakan. Bawa aja. Besok di kampus kamu kembalikan"
" Makasih Ali"

Aku memakai payung yang di berikan Ali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang