39. STILL REMEMBER ME?

789 121 46
                                    

"Eh, katanya ada murid baru, ya?"

"Iya! Dua orang, kan? Cewek cowok. Katanya di kelas XII DANCE 2!"

"Yang cowok katanya ganteng woy!"

Sepanjang perjalanan menuju rooftop, Jeno terus mendengar desas-desus mengenai anak baru di sekolahnya hari ini. Tapi, pemuda itu tidak peduli. Jeno terus berjalan dengan tatapan ketidak pedulian menuju rooftop untuk menghampiri Karina.

"Maaf ya. Aku telat," ucap Jeno setibanya ia di rooftop.

Sosok perempuan berambut panjang tersenyum riang, menyapa kehadiran Jeno. Itu adalah Karina. "Enggak kok. Aku juga baru dateng."

Kemudian, Jeno berjalan tenang dengan tatapannya yang hangat dan lembut. Tersenyum manis dan duduk tepat di samping gadis itu.

"Aku udah bilang ke Bunda buat nyiapin dua porsi. Tadaa!" kata Karina dan membuka kotak bekalnya.

Isinya adalah nasi goreng dengan porsi yang banyak. Cukup untuk dua orang, ia dan Jeno.

Jeno tersenyum menatap bekal yang dihiasi begitu cantik itu. Karina memberikan Jeno sebuah sendok yang sudah ia lepas dari tissue dan mengayun-ayunkan kakinya lucu, saking senangnya ia.

Mereka sangat jarang duduk berdua di rooftop, atau menghabiskan waktu berdua. Jangan tanya kenapa, karena sudah pasti alasannya karena Sena. Gadis temperamen, egois dan keras kepala itu. Kembaran dari Lee Jeno.

"Eh? Kamu tau gak? Di kelas aku ada murid baru. Dua orang," cerita gadis itu dengan mulut penuh makanan.

Seperti tak tertarik, Jeno tak menatap kekasihnua. Lebih berminat memisahkan wortel dari nasi goreng itu. "Oh ya? Aku juga sempet denger tadi pas jalan kesini."

Karina mengangguk antusias. "Kayaknya dia bakalan masuk di circle kamu. Soalnya, gaya-gaya nya tuh kayak ciri khas circle kamu. Yang cool gitu."

Masih tak tertarik akan topik ini, Jeno sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari nasi goreng yang dibuat oleh Bunda Karina.

"Oh ya? Emang iya? Emang namanya siapa? Kalo namanya keren, mungkin boleh aku ajak gabung," canda Jeno dengan tawa pelan sebelum akhirnya ia tersedak mendengar jawaban Karina.

"Siapa ya namanya tadi? Hwang Hyun—jin? Hwang Hyunjin sama Hwang Yeji—"

BRAKK

Baru ingin berteriak karena terkejut, keduanya dikagetkan dengan bunyi pintu rooftop yang dibuka secara kasar sampai menimbulkan suara yang nyaring.

Lagi, Jeno dibuat terkejut setengah mati melihat kehadiran orang yang membuka pintu rooftop mereka dan mengganggu ketenangan mereka.

"Eh? Gue kira enggak ada orang—"

Tiba-tiba ucapan gadis berambut cokelat itu terpotong. Matanya mendadak terfokus pada Jeno. Jeno, pemuda itu bereaksi sama persis seperti gadis itu.

"Yeji?" gumam Jeno pelan, membuat Karina menoleh ke arahnya.

"Kamu kenal dia?"

Tak ada jawaban. Jeno lebih memilih diam. Memandang gadis bernama Yeji itu begitu dalam.

"Ah? Ahaha, Jeno? Beneran Jeno? Tambah ganteng aja lo—"

Jeno langsung berdiri, berjalan cepat menuju Yeji yang sedang tertawa meremehkan.

"MANA KEMBARAN LO!"

Yeji mengedipkan kedua matanya beberapa kali karena teriakan Jeno. Memundurkan kepalanya spontan karena tidak percaya bahwa Jeno membentaknya.

Brother Sissy | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang