Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : Ical Majene - Dilema Asmara
***
Bab 30 | Akhir Jalan Yang Beda
Biasanya sesuatu yang awalnya selalu bersama-sama akan berakhir dengan jalan yang berbeda
***
Iqbal tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengarkan apa yang diucapkan sama sang Abang, mungkin ini semua adalah jalannya jadi mereka harus bisa bertaruh rindu kepada semua yang ia lakukan. Walaupun begitu mereka dalam hati selalu berkomitmen bahwa mereka akan saling mengamati walaupun dari jauh walaupun mereka saling tidak berkomunikasi bahkan bertemu akan tetapi mereka akan tetap saling satu walaupun sudah berbeda tujuan.
Sebagai permintaan terakhir mereka bersama Wahyu dan Iqbal menghabiskan waktu mereka dari sore hari hingga malam hari walaupun sebenarnya Iqbal merasa capek karena belum istirahat sama sekali akan tetapi ia tidak akan melewatkan kesempatan itu.
Setelah menikmati perjalanan sore hari akhirnya mereka memutuskan untuk jalan-jalan di sebuah Mall. Bang Yedam, Mas Shino, Farid dan Dian disuruh sama mereka berdua untuk pulang dan biarkan mereka menikmati sisa waktu mereka ini. Kegiatan pertama yang mereka lakukan adalah masuk ke sebuah timezone, mereka menikmati semua permainan bahkan permainan anak-anak pun mereka lakukan karena demi memberikan sebuah kenangan terindah.
Setelah puas dan main di timezone mereka langsung menuju ke salah satu bioskop dan kebetulan bioskop itu sedang menayangkan film yang sedang viral, yaitu Miracel in the Cell no 7. Dan kebetulan stok tiket masih ada jadi mereka memilih menonton itu.
"Bang gue beli popcorn sama minuman dulu buat nanti nonton," ujar Iqbal membeli sesuatu.
Wahyu hanya mengangguk lalu setelah kepergian Iqbal wahyu mulai merasakan sakit yang luar biasa di bagian kepala dalam hatinya ia mencoba untuk bertahan karena ini adalah waktu-waktu terakhirnya bersama dengan Iqbal jadi ia tidak mau melewatkan kesempatan ini hanya untuk duduk di kursi dan menunggu kematiannya, untung saja ia membawa obat pereda nyeri akan tetapi ia lupa membawa air minum hingga akhirnya ia menunggu beberapa obat dan sambil menunggu kedatangan sama adik membawa minuman.
"Bang ini minumnya," ujar Iqbal.
Wahyu langsung mengambil minuman itu dan meneguknya, sementara itu Iqbal yang melihat nya langsung tertawa kecil melihat tingkah laku abangnya "Abang kenapa haus, kok langsung di minum padahal belum waktunya nonton lho bang,"
"Abang haus," tutur Wahyu.
Padahal wahyu bukan haus melainkan ia sedang menegak obat yang harus ditelan menggunakan air agar obatnya cepat reaksi. Kemudian mereka fokus kepada ponsel masing-masing sambil menunggu mereka melakukan beberapa foto selfie bersama yang akan mereka simpan di ponsel mereka masing-masing.
Tak lama berselang akhirnya film yang mereka tunggu akhirnya bisa, di sebuah studio nomor satu mereka masuk dan di sana mereka langsung menempati tempat duduk dan mulai menikmati film sampai tamat
🎓🎓🎓
Akhirnya film pun beres dan tanpa mereka sadari air mata mereka berukuran deras seolah film tadi menguras emosi mereka hingga air mata mereka tidak terbendung. Setelah mengusap air matanya mereka berdua lanjut menuju ke tempat berikutnya, kebutuhan di salah satu mual ini ada sebuah tempat bermain salju dan kebetulan mereka sejak kecil ingin melakukan perjalanan menuju ke tempat yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS [5] Wahyu Iqbal ✓
Novela Juvenil"Ketika kita berjalan ke arah yang sama namun berakhir dengan jalan yang berbeda" *** Wahyu Lutfhi dan Iqbal Lutfhi adalah kakak-beradik yang terpaut usia beda satu tahun. Di kala mereka menginjak usia remaja, Wahyu lulus dari bangku menengah kejuru...