"Bunga." Suara bass itu membuat seorang wanita menoleh sambil menghembuskan sebuah asap dari mulutnya, dia menatap sang pria dengan santai.
"Aku udah bilangkan jangan ngevape lagi, kamu tuh udah punya anak." Omelnya, Bunga tersenyum dengan sudut bibir tertarik satu, ia menaruh vape diatas meja dan mendekati sang suami, ini yang baru klean tau lagi keknya ya, Bunga emang udah ngevape sama ngerokok semenjak Arland minggat dari Indo, alesannya sihhhhh, stres. Alay emang nih cewek.
"Aku ngevape buat ngilangin stres, lagian vape gak bahaya kok." Bela Bunga.
"Kamu ngeyel banget sih kalo di omongin suami, kamu gak inget pas kamu lahiran kamu sampe ngep-ngep kayak ikan gak dapet air? Itukan gara-gara kamu ngerokok, pernapasan kamu jadi gak stabil."
"Kok kamu tolol sih? Dimana-mana cewek lahiram ya begitu sayang kuuu, aneh kamu mah, lagian Bara gak tau aku ngevape."
"Bukan masalah dia tau atau gak, aku gak suka, aku kayak gini itu peduli sama kamu Bunga." Hembusan nafas keluar lewat mulut, Bunga memilih diam sambil ia menarik dasi yang masih memyekik leher suaminya.
"Berhenti ngevape, kamu padahal udah berhasil gak ngerokok dan malah udah berhenti, masa kamu gak bisa berhenti ngevape."
"Aku gak mau anak kita jadi anak nakal nanti, kalo tau ibunya-" Bunga langsung melotot ke suaminya, sedangkan sang empu langsung menggulum bibir spontan.
"Apa?! Ulang!" Bentak Bunga, tampak pria dewasa itu menggeleng.
Bunga menarik wajah sok tegas itu, menghimpit dengan satu tangan.
"Buka mulutnya." Tekan Bunga memaksa.
Alis Arland menukik keatas, menatap memohon agar Bunga tak melakukan hal yang membuatnya terbang ke langit ke 7.
"Tonjok nih ya serius." Ancam Bunga, Arland memejamkan matanya hingga dia tercentung akan satu hal.
GAK! AKU GAK BOLEH KALAH DARI BUNGA
Arland membuka matanya kini alisnya menukik ke bawah, yang awalnya tangan Bunga menghimpit pipinya langsung ia tarik lalu ia tahan dibelakang tubuh wanita beranak satu itu.
Mata Bunga melebar kaget, heh apa ini apa, tolong...
"Gak ya, aku gak salah, disini kita itu lagi ngerundingin kamu."
"Oke, fine." Mata Bunga merendah menatap kebawah lalu kembali naik lagi dan menatap Arland dengan seringai, "emang kamu bisa ngelakuin apa ke aku hum?"
Arland terkekeh, "aku bukan Arland yang kamu asuh lagi Bunga." Mata Arland menggelap wajah mereka mendekat dan Bunga dengan jelas bisa merasakan kembusan nafas pria itu.
"Kamu harus dapet hukuman."
"Apa? Mau perkosa aku?" Alis Bunga terangkat sebelah.
"Nope, sebaliknya, kita gak akan ngelakuin hubungan selama 1 minggu." Ucap Arland tersenyum manis, menjauh dari Bunga sembari membuka kancing kemejanya.
Bunga diam, matanya melebar, "bercandakan?" Beonya.
"Muka aku keliatan bercanda ya?" Arland menaikkan sebelah alisnya membuat wajah Bunga berubah.
"AAAAAA GAK MAU!!" Gak lama teriaknya bentar doang karna Bunga tiba-tiba diem, trus masang tampang sok berpikir keras.
"Loh yaudah kalo gak naena seminggu, gak papa aku sih, cuman nanti pas buka puasa kamu yang mimpin." Bunga menyeringai, toh dia lagi dateng bulan kok sekarang, jadi ya ngapain setres?
Sedangkan Arland yang lagi buka kemejanya langsung berhenti, lahhhh dia yang mimpin? Yang bener aja, biasanya Bunga yang megang kendali, ntar dia gimana? Masa senjata makan tuan sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Baby Big ✔
Novela Juvenil🚩Follow sebelum membaca 🔞 Akan ada adegan 18+ #2 : ARLANDstory "Tante titip Arland ya." "Iya." _______ "Bunga kenapa pulang malem? Aku dari tadi nungguin Bunga." _______ "Lo itu cowo jangan lembek bego." ______ "Aku suka Bunga, Bunga adalah peremp...