bab 4

16.9K 298 5
                                    

Aku tak pernah merasakan nafsu sebesar malam itu sebelumnya.

Aku tak tahu apakah gara gara film porno yang diputar Pak Mahdi yang memang sangat merangsang atau bisa jadi Pak Mahdi memasukkan sesuatu ke minumanku. Atau mungkin ini pertama kalinya kontolku merasakan kehangatan mulut yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.

Kakiku sampai mengkerut sendiri menahan nikmat. Aku kadang mendesah karena tak tahan walaupun sebenarnya aku sangat menahan karena malu juga mendesah di depan laki-laki. Mataku terpejam membayangkan perempuan seksi yang bisa aku jamah.

Ketika aku membuka mata anehnya aku tetap terangsang walaupun pemandangan di depan mataku sangat aneh. Pak Mahdi dengan kumisnya yang tebal menelan kontolku yang besar. Sudah hampir setengah jam kontolku dihisap dan belum sekalipun kontolku keluar dari mulutnya. Kelak aku akan tahu bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Mahdi ini lebih dari luar biasa. Aku tidak tahu kalau ngisep kontol pun butuh keahlian.

Ludah membasahi kontol dan dada Pak Mahdi yang terus ia mainkan sendiri. Aku bisa melihat gundukan di sarungnya. Pak Mahdi sepertinya terangsang dengan kontolku di mulutnya. Aku jadi terheran kenapa bisa ada laki laki yang suka kontol.

Kontolku keras sekali, menyentuh kerongkongan Pak Mahdi. pak Mahdi dari tadi bernafas melalui hidung dan sisa sisa lubang kecil dari mulutnya. Pipinya basah karena air matanya menetes. Meskipun matanya merah ia tetap kelihatan bahagia sekali.

"Enak ta Pak?" Tanyaku.

Pak Mahdi mengangguk dan melanjutkan menyeruput kontolku seperti layaknya botol minuman. Slurrrp slurrrp slurrppp...

Anjing rasanya enak sekali. Aku tak tahu kalo lidah menari nari di kepala kontol rasanya seenak ini.

Aku kemudian bangkit dan karena aku merasa pejuhku sudah diujung aku agak menggoyangkan pinggangku. Aku kira Pak Mahdi akan marah tapi dia justru memberikanku kode untuk meneruskannya. Dia akhirnya melepas kontolku untuk pertama kalinya sejak setengah jam yang lalu. Sambil menghirup udara dia bilang, "Anggep mulutku koyo tempik, Mas," katanya.

Dia minta aku entot mulutnya.

Aku akhirnya berdiri dan Pak Mahdi langsung memegang kedua pentilnya dan aku pun memasukkan kontolku ke mulutnya. Aku mulai menggoyang kontolku. Maju mundur memasuki mulutnya. Aku mencoba memasukkan semuanya tapi Pak Mahdi menggeleng. Rupanya mentoknya kontolku di mulut Pak Mahdi hanya 3/4. Itu pun Pak Mahdi sudah menyentuh perutku dan menggeleng kepala, memohon mohon.

Sementara air matanya menetes deras, aku makin lincah memperlakukan mulut Pak Mahdi seperti memek. Aku terus maju mundur dan akhirnya aku memegang kepalanya dan menahannya.

Disanalah Pak Mahdi mendesah. Aku tak tahu apakah dia kesakitan atau sulit bernafas tapi yang jelas kontolku enak sekali rasanya. Geli geli anget enak pokoknya.

"Jancoookkkkk metu, Pak..."

Aku mau mengeluarkan kontolku tapi Pak Mahdi menahannya. Dia malah mengocok kontolku dan menyedot kepala kontolku dengan semangat.

Aku pernah coli tapi rasa orgasmenya ternyata tak ada apa-apanya dibandingkan ini. Aku sampai jinjit dan mengerutkan kakiku sementara mataku menutup dengan sendirinya. Mulutku mengucapkan kata sumpah serapah sementara pejuh membanjiri mulut Pak Mahdi.

Mungki  aku ngecrot selama 15 detik lebih karena memang sudah seminggu tidak dikeluarkan. Saat aku membuka mata, aku menatap Pak Mahdi menatapku dengan bahagia. Dia masih mengatupkan bibirnya di kontolku yang sudah setengah ngaceng.

Saat dia mengeluarkan kontolku, aku melihat pejuh keluar dari bibirnya. Dia menjulurkan lidahnya dan menunjukkan betapa banyak spermaku kemudian dia menutup bibirnya dan aku bisa melihat jakunnya bergerak. Pak Mahdi menelan semua pejuhku.

"Kok ditelan?" Tanyaku polos.

Pak Mahdi bilang, "Pejumu enak, Mas."

Aku bisa melihat sarung Pak Mahdi basah. Dia sepertinya juga keluar tapi aku heran bagaimana dia bisa orgasme hanya dengan ngisap kontol?

Aku duduk di tepi ranjang sementara Pak Mahdi duduk di lantai kemudian menaruh kepalanya di pahaku. Dia mulai memainkan kontolnya yang mulai melemas. Dia bilang ini pertama kalinya setelah sekian lama dia nemu kontol yang sebesar ini. Aku nanya siapa yang kontolnya sebesar ini. Dia senyum dan menjawab mendiang mertuanya. Dan disitulah dia cerita awal mula semuanya.

***
Halo man-teman, makasih ya udah baca cerita ini. Semoga suka dan semoga gak direport lagi :(

Pak Lurah GanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang