Hallo, sebelum baca WP ini mohon baca Until We meet again, dan Lovelly OhmNanon biar kalian gak bingung.
...
Author POV
Nanun berlari mengejar bus sambil merangkul gitar berwarna coklat bercorak "TRIPLE N".
Dia tampak terburu-buru melambai kan tangan agar bus itu berhenti.
Rambutnya berantakan dan keringat bercucuran dari dahi nya.
Setelah bus itu berhenti Nanun langsung saja naik dan duduk di kursi yang kosong. Bertepatan di samping nya ada seorang lelaki berjaket hitam dan menggunakan topi yang menutupi sebagian wajahnya, Nanun sedikit khawatir karena hanya mereka berdua penumpang yang tersisa.
Nanun hendak berdiri berniat pindah tempat, Namun lelaki itu langsung menggenggam tangan Nanun menghentikan nya untuk pergi. Nanun semakin panik dan langsung menepis tangan itu.
Nanun segera menyuruh supir untuk berhenti dan dia memilih untuk duduk di sebelah supir, Lelaki berjaket hitam tersebut ikut pindah dan tepat di belakang Nanun, dia tampak mengawasi Nanun dari belakang. Nanun yang semakin panik akan hal itu mengambil gitarnya dan memetik senar, menenangkan fikiran nya. Setelah sampai tujuan, Nanun langsung turun dan mempercepat langkah nya, sesekali melirik kebelakang memastikan lelaki tadi tidak mengikuti nya. Sampai di sebuah kost, Nanun langsung mengunci pintu dan menyalakan semua lampu. Kejadian beberapa menit yang lalu membuat nya sedikit tegang."Ada apa dengan pria itu, tampak mencurigakan. Aku harusnya tidak pulang terlalu larut tadi aku khawatir ini akan terulang. Tuhan tolong aku" Ucap Nanun pada dirinya sendiri.
Setelah bersih-bersih Nanun memilih untuk tidur saja, aktivitas yang melelahkan tubuh nya sudah selesai. Dia harus istirahat untuk memulai hari esok....
Nanun POV
"Hallo phi mook"
"Khab, chai khab"
"Oke khab, aku akan kesana""Huh, semoga phi mook bisa membantu. Aku harusnya lebih berhati-hati, kalau tiap hari bertemu dengan pria itu rasanya jantung mau terbang. Sebenarnya apa maunya bukan sekali dua kali aku bertemu dengan dia, tapi selalu seperti itu. Tidak bicara dan hanya duduk sambil menundukan kepalanya, sebelum nya aku belum pernah lihat dia di sini. Tapi tadi malam saat dia menggenggam tangan ku itu..
"Nanun..., Nanun.. Kau di dalam ?? Buka pintu nya, ini phi mook"
"Aoo , phi aku sudah bilang aku yang akan kesana"
"Mabelaii, phi khawatir dengan mu, kau tidak apa apa kan? Dia melukai mu??"
"Phii kau terlalu berlebihan, aku baik-baik saja, aku hanya cemas dengan gerak gerik nya setiap kami bertemu"
"Lhoo Nanun sayang, phi bisa bantu.. Nanun mau pindah?? Nanti phi yang carikan apartemen buat Nanun"
"Mabelai phii, phi datang saja aku sudah merasa tenang. Lagi pula dia belum melakukan apa-apa, nanti aku sendiri yang melaporkan kepada polisi kalau dia berani macam-macam"
"Humm Adikuu, Aku lupa kau sudah dewasa. Begini saja, phi izinin Nanun tetap disini. Tapi nanti kalau ada apa-apa Nanun harus ikut pindah ke apartemen phi, setuju ???"
"Khaab phi mook"Ini phi mook, saudari tiri ku, walaupun begitu dia sudah seperti saudara kandung. Dia menjaga ku dan mencukupi kehidupan ku saat ayah dan ibu meninggal. Kata ayah dulu, kami harus saling menjaga dan melengkapi satu sama lain.
Aku sangat beruntung masih punya phi mook sebagai keluarga tempat ku untuk mengadu.
YOU ARE READING
Something in This Universe
Fanfiction[17+ for emotiol coster!] ||WARNING FOR THE HOMOPHOBIC|| we know that everyone has their own work and in different aspects and different genres. this is specifically for a fujoan to have an imagina, that is not too excessive for a ship that their sh...