𝚄𝚗𝚜𝚎𝚗𝚍 𝚕𝚎𝚝𝚝𝚎𝚛 - Rinne Amagi

1K 117 131
                                    

🛎️🛎️🛎️ Pesanan ayatowf  telah siap! Silahkan menikmati (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Maaf jika OOC!
Jikalau ada saran, mohon beritahu di kolom komentar (⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)

Fanfic oneshot terpanjang yang pernah saya buat!

T H E M E:
"Cafe, coffee and love letter!"

T H E M E:"Cafe, coffee and love letter!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«Let you break my heart again»

Cuaca mendung, sangat cocok untuk secangkir kopi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca mendung, sangat cocok untuk secangkir kopi.

Masalahnya, [Name] tidak akan dapat membawa cangkir keramik dengan kopi giling yang diseduh dengan krimer itu saat sekolah bukan?

"...ngantuk...pengen kopi." Pikir [Name].

Mungkin efek terlalu ngantuk itu, membuat nalar dan insting [Name] agak menurun.

Buktinya, [Name] tidak menyadari ada yang memperhatikannya dari barisan seberang.

"Ngantuk ya? Pelajaran ini memang membosankan sih." Pikir lelaki yang memperhatikan sang gadis.

Berambut merah, baju seragam yang dipakai itu tidak rapi, kemudian memakai sebuah bandana...uhh yang mirip Atta Halilintar itu lho.

Cowo nakal, yang diam-diam tertarik pada gadis pendiam.

Rinne Amagi.

Ah, agak cliche ya?

Cowo nakal, suka sama cewe pendiam, trus mereka gini gini trus gitu gitu akhirnya cowo nakalnya tobat trus kawinan sama si cewe.

Tenang saja, Rinne ini ceritanya lebih ngenes daripada itu.

Pada fase ini, Rinne justru seperti orang asing dengan [Name]. Walau mereka sekelas pun, mengucap salam saja jarang.

[DISCONTINUED] 𝕷𝖆 𝕯𝖔𝖚𝖑𝖊𝖚𝖗 𝕰𝖝𝖖𝖚𝖎𝖘𝖊 [Ensemble Stars Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang