Part 1

5 1 0
                                    

"Dipta sialan, balikin sepatu gue bego!" Teriak salah satu siswi SMA Cakrawala disebuah lorong koridor.

Sementara anak laki-laki yang diteriaki nya hanya lari sambil menoleh kearah siswi cantik tersebut.

"Kapan lagi coba bisa dapat sepatunya si macan kumbang."

"Macan kumbang mulut lo bilang, awas aja ko kalo ketangkep gue jambak-jambak juga ya lo!"

Mereka terus berlari dan berteriak satu sama lain, hingga tidak sadar bahwa didepan mereka ada segerombolan siswa lain yang sedang berjalan.

BRUAKK!!

Dan adegan selanjutnya sudah mudah tertebak, Raya menabrak salah satu anak laki-laki di gerombolan tersebut.

"Aduhhh, siapa sih yang ngalangin jal... an, eh sorry Ga, gue nggak liat lo dan geng lo nih. Gara-gara anak buah sialan lo juga sih sebenernya."

Cowok yang dipanggil Ga tersebut hanya tersenyum saat cewek didepannya ini sedang menepuk-nepuk pelan roknya yang sedikit kotor karena terjatuh saat bertabrakan dengan dirinya tadi.

"Kebiasaan banget."

Hanya dua kata tapi bisa membuat seluruh cewek-cewek yang melihatnya iri dengki. Karena setelah bicara seperti itu dia menepuk pelan pipi Raya seolah sudah terbiasa.

Ini Raga lo, si cowok minim bicara dan skinship sama lawan jenisnya.

Bukan tipe dingin ala cowok-cowok wattpad gitu, yang jarang ngomong sama perempuan kecuali crush-nya. Raga sama seperti remaja pada umumnya hanya saja dia irit bicara. Bicara itu melelahkan. Alasan yang selalu di pakai jika ada yang bertanya tentang dia yang pendiam.

"Dip, balikin sepatunya Raya."

Tentu saja Dipta si biang kerok langsung memberikan sepatu Raya seperti yang diucapkan Raga, ia tak mau jadi bulan-bulanan cowok bersurai hitam pekat itu seperti tempo hari, saat dia membawa buku paket milik gadis itu tanpa izin dan membuat pemiliknya kelimpungan mencari.

"Hantam aja Dipta kayak kemarin Ga, gue ikhlas."

"Anj*r banget lo kalo ngomong, yang temen lo siapa sih Dik? Kena mulu gue."

"Bac*t aja terus"

Raya yang terbiasa dengan semua adegan itu hanya menghela nafas lelah dan langsung menarik kerah kemeja seragam Dipta yang tadi membawa sepatunya untuk kembali ke kelas. Urusan dia belum selesai.

"Woy, tolongin gueee woyyyyy!!" Teriak Dipta lebay karena di bawa Raya kembali ke kelas. Padahal niatnya kabur untuk ikut ke kantin bersama teman-temannya malah gagal.

















Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang