ANDROMEDA : Part 67

2K 254 8
                                    

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________

Meda mengernyitkan keningnya begitu tau bahwa ia tidak di pesta. Bagaimana bisa?

Ia menatap keluar jendela, dan begitu terkejut ketika menyadari bahwa ia tidak berada di darat. Sepanjang mata memandang hanya hamparan air berwarna biru yang terus beriak terbawa arus kapal. Siapa yang membawanya?

Gadis itu menyandarkan diri dan menyentuh kepalanya yang terasa sangat pusing. Tidak ada siapapun disini, tidak ada apapun selain ruangan putih dengan satu ranjang dan laci.

Ia berusaha mengingat-ingat apa yang sudah terjadi hingga membuatnya sampai disini.

Sial!!

Dia ingat dimana ia merasa kantuk yang sangat, hingga jatuh tertidur dan ditangkap oleh orang yang tidak dia kenal.

"Mau bermain, ya?" Gadis itu menyeringai licik.

"Let's see, who are the winner!"

Terdengar suara kunci yang akan dibuka, gadis itu berjalan kembali menuju ranjang tempatnya tidur semula. Kita lihat, apa yang akan mereka lakukan.

__________

Rombongan tim Cahaya sudah berada di dermaga, dimana mobil yang mereka tembaki telah berada disana lebih dulu.

Tanpa pikir panjang mereka menaiki sebuah boat dan membawanya dengan laju. Masih ada tim lain yang akan mengurus akibat perbuatan mereka nantinya. Disini bukan wilayah Debrowska, tidak ada kendaraan laut yang bisa mereka pakai sesuka hati. Tapi, mereka bisa membuatnya menjadi milik mereka, bukankah segalanya bisa diselesaikan dengan uang??

Oke, memang bukan segalanya.

Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang, right?? Kamu punya uang, maka hidupmu aman.

Wanita dengan kacamata hitam, bertopi hitam itu terus memantau keberadaan kapal yang sekiranya membawa nonanya.

Meskipun ia tau, nonanya bukanlah gadis lemah. Tapi menghadapi musuh sendirian bukanlah hal mudah. Tak dipungkiri, ia cukup khawatir.

"Arah jam dua!!" Titahnya, dan Speedboat itupun segera mengubah arah lajunya.

Dibelakang mereka banyak boat lain yang menyusul, menyamai laju boat mereka. Berusaha mengejar kapal yang melaju didepan mereka.

Cahaya memberi kode untuk mengepung, dan mereka segera menuruti sesuai arahan.

Kapal yang membawa Meda terus melaju, tak peduli dengan bahaya apa yang akan menjemput mereka. Meda saja masih memejamkan mata, menunggu saat yang tepat untuk membuka mata.

"Ck, ck, ck.. saya tidak nyangka bisa membawa dia dengan begitu mudahnya."

Tangan itu menyusuri kepala Meda, mengelusnya lembut. Kemudian menyusuri permukaan wajahnya. Seseorang itu tertawa, "Hahahah.. kenapa wajahmu bisa semulus ini? Seperti pantat bayi tanpa dosa."

ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang