"Gimana dok? gimana keadaan Aruna?"
"Aruna mengalami keracunan, karena mengonsumsi obat-obatan diluar dosis yang seharusnya"
"Untungnya anda segera membawanya ke rumah sakit, kalau tidak bisa-bisa dia kehilangan nyawanya"
*****
Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, waktu dimana seorang Choi Hyunsuk baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dilajukannya dengan kencang kendaraan beroda empat miliknya menuju rumah sakit, tempat dimana Aruna sedang dirawat.
Dibukanya perlahan pintu kamar dengan perlahan, langkahnya terhenti saat dirinya melihat ruangan yang kosong.
Dimana dirinya? dimana gadis itu? mungkin kata-kata itu yang terpikirkan dalam benaknya.
Kedua kakinya berlari mencari dengan teliti pada setiap sudut dan lorong rumah sakit, namun nihil. Diusapnya kasar wajah miliknya dengan kasar, mengusap frustasi.
Di sisi lain
Dilangkahkan kedua kakinya perlahan dan tertatih, rasa pening dan lemas masih menyeruak dalam tubuhnya. Dirinya memaksakan untuk tetap berjalan, menyusuri trotoar yang begitu ramai. Mengulum bibirnya tatkala rasa sakit melanda tubuhnya, bertumpu pada tiang lampu disebelahnya menjadi salah satu penguatnya untuk tetap dapat berdiri.
Melangkahkan kembali kakinya menuju jalanan beraspal di depannya, menarik panjang nafasnya sebelum kembali melangkah. Dirinya tau kalau jalanan saat ini memang begitu ramai adanya, tapi hati dan perasaannya memaksanya untuk terus berjalan.
Nafasnya menderu dengan tak beraturan, sesak dan sakit belum lagi rasa pening yang terus mengencang. Namun, raganya memaksakan untuk terus melangkah.
Tiiiiinnnnnn......
BRAKKKK.....!
Kedua manik cantik milik Aruna mengerjap pelan sebelum benar-benar tertutup dengan rapat, darah segar mengucur deras dari kepalanya. Suara riuh yang menggema di telinganya perlahan menuli.
Hyunsuk POV
Kudengar dentuman keras dari arah jalanan, mendengar itu langkahku berlari cepat menghampiri sumber suara. Jantungku berdetak tidak karuan, pikiranku kacau ditambah perasaan yang tidak mengenakkan hati.
Langkahku terhenti saat melihat sesosok perempuan yang benar-benar aku kenal tergeletak dengan simbahan darah pada sekujur tubuhnya. Tubuhku seakan terbius, lemas lututku gemetar melihatnya, air mataku jatuh begitu saja saat melihatnya.
"Nggak.. jangan tinggalin saya Run.." lirihku.
"RUNAAAA...!!!!" teriakku.
*****
6 Bulan Kemudian
Sudah 6 bulan lamanya setelah kejadian itu, namun belum ada tanda-tanda pergerakan dari gadis itu. Terbaring lemah dengan berbagai alat yang menempel pada tubuhnya, sesosok lelaki yang sejak 6 bulan lalu masih setia dan sabar menemaninya.
Tak lupa mengganti rangkaian bunga-bunga cantik dari vas yang sengaja diletakkannya di atas nakas dekat dengan ranjang milik Aruna.
"Tante pulang aja, biar saya yang gantiin"
"Makasih ya.. udah mau bantuin tante buat jagain Runa"
"Sama-sama, selama saya bisa, saya akan bantu tante"
Didekatkannya bangku tunggu ke arah gadis di depannya, mengusap lembut pucuk kepalanya, menggenggam erat jari jemarinya.
"Mau sampe kapan si Run kamu tidur? capek ya? bangun ya.. jangan lama-lama tidurnya, saya kangen senyuman kamu, saya kangen omelan kamu juga..."
"Kamu masih inget kan permen ini, dulu kamu yang kasih ke saya, masih saya simpen Run, bangun ya.., kasih saya kesempatan... sekali.. aja, bangun ya Run.. saya mohon"
6 bulan lamanya Run.. 6 bulan.. harus berapa lama lagi diri ini harus menunggu, menunggu suatu yang belum tentu pasti. 6 bulan lamanya hati ini menunggu dan menahan rasa yang belum sempat tercurahkan, 6 bulan lamanya dirinya tertidur, entah mimpi apa yang sedang bercerita padanya sehingga membuatnya betah berlama-lama. Runa.. apa kamu tidak bisa memberi satu kesempatan dalam hidupmu untuk saya? sekali.. sekali saja.
"Runa.. udah ya istirahatnya.. kamu bisa kasih semua beban kamu ke saya selagi itu bisa buat kamu tersenyum, saya nggak masalah dengan itu Run.. tapi saya mohon.. bangun ya.."
--------------------------------------------------------------
DON'T FORGET TO VOMMENT PLEASE
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD & SWEAT | Choi Hyunsuk • Park Jihoon • Kim Junkyu
Fanfiction"...tolong percaya sama saya..." -Hyunsuk "Gw akan lakukan apapun buat dapetin lo Run..." -Jihoon "Kakak ni apa-apain si, kita itu masih saudara!" -Runa "Saudara tiri kan?!" -Junkyu *Mention // of harsh words - and some mature content [1821+] *Cover...