Beautiful Strange Girl (1)

1.2K 61 10
                                    

Lama banget gak nulis, rasanya susah untuk merangkai kata. Ketik-hapus gitu terus, ya ampun. Btw, ada yang masih nunggu ceritaku gak? Sorry, untuk A Seducer from the Past, belum bisa aku lanjutkan karena aku merasa kurang sreg dengan alur dan karakternya 😅

* * * * *

Hujan deras yang seolah menyerbu bumi dengan desau angin kencang membuat Keenan melajukan mobilnya dengan hati-hati. Jika bukan karena persediaan makanan yang hampir habis, ia malas sekali keluar rumah di tengah hujan deras yang seperti tak berhenti. Begitu sedannya memasuki halaman rumah, ia bergegas memarkirkan mobilnya ke dalam garasi. Setelah mengambil kantong belanja, ia bergegas membuka pintu yang langsung terhubung ke dalam rumahnya.

Meski ia lahir dan besar di Amerika Serikat, Keenan lebih sering berlibur di Indonesia, negara asal ibunya. Dan pulau ini adalah favoritnya. Pulau yang masih natural namun tidak begitu terpencil. Keenan masih bisa mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan mudah. Ombak lautnya juga sangat seru untuk surfing. Karena itu ia mendirikan rumah berlantai satu yang lumayan luas di sini. Rumah rahasianya. Tak banyak orang terdekatnya yang tahu tentang rumah ini. Jika ingin menenangkan diri, Keenan bisa menghabiskan waktu hingga 2 bulan di rumahnya itu.

Seperti saat ini, Keenan sengaja berlibur setelah merampungkan serangkaian promosi untuk film terbarunya. Hampir semua film yang dibintanginya menjadi box office. Di negaranya, ia terkenal sebagai aktor papan atas yang sering bermain di film action. Tubuhnya tinggi dan kekar dengan otot-otot yang tidak berlebihan, meskipun usianya sudah memasuki empat dekade. Wajahnya yang tampan dengan warna kulit eksotis perpaduan Kaukasia-Asia, membuat Keenan terlihat seksi.

Keenan melangkah santai, namun saat mendengar suara berisik dari arah dapur, ia mulai waspada. Karena ia tinggal sendiri di sini dan hanya ada kucingnya yang kini tengah tidur.

"Who are you?" Tanya Keenan pada seorang perempuan asing yang kini duduk di bar kitchen sambil menikmati minuman dari mug di tangannya. "And what are you doing in my house?"

Keenan ingin mengumpat saat perempuan itu menoleh padanya dengan senyum lebar dan polos. Ia bahkan masih sempat menyesap kembali minumannya.

"Oh, Hi! You're home." Sapa perempuan itu seolah mereka saling kenal.

"Who the hell are you?" Keenan tak bisa menahan emosinya melihat tingkah kurang ajar perempuan yang menerobos rumahnya dan seperti menganggap ia tinggal di sini.

"Can you sit down, please? And we talk calmly." Suara lembut dengan iringan senyum manis perempuan itu tidak cukup meredam emosi Keenan.

"Nothing we can talk, Miss. I just need you to leave my house, RIGHT NOW!" Sebisa mungkin Keenan menahan agar amarahnya tidak meledak.

Perempuan itu menghela napas, bibirnya melengkung ke bawah, lalu menoleh pada jendela dapur yang memperlihatkan hujan deras di luar.

"Tapi lagi hujan deras," gumamnya dalam bahasa Indonesia.

Suara pelan itu masih didengar Keenan, dan ia cukup fasih berbahasa.

"Anda bisa menggunakan jas hujan saya." Ucap Keenan dengan nada lebih lembut dari sebelumnya.

"Tapi aku tidak punya tempat tujuan." Keluh perempuan berambut ikal sepinggang.

"Itu bukan urusan saya." Balas Keenan, tak menghiraukan ekpresi menyedihkan perempuan muda di hadapannya.

Melihat Keenan yang sama sekali tidak tersentuh akan nasibnya, perempuan itu akhirnya mengangguk. "Bisakah saya menghabiskan kopi ini dulu?"

Kening Keenan berkerut tipis, mungkin mempertimbangkan keputusannya. "Baiklah, Anda bisa pergi setelah itu." Keenan mengambil langkah mendekat, kemudian berhenti di depan perempuan itu. Menyandarkan pinggang di kabinet, Keenan melipat kedua tangan di depan dada dengan mata mengawas tajam perempuan asing yang menyeruput kopi hangatnya dengan tenang. Di kepalanya, Keenan memikirkan bagaimana cara perempuan itu bisa masuk ke dalam rumahnya padahal ia selalu memastikan keamanannya sebelum keluar.

LOVE - Book Of Romance StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang