.....
Rombongan manusia yang terdiri dari beberapa bangsawan kaya terlihat memasuki salah satu ruangan di Akademi Kerajaan yang pintunya dijaga ketat oleh pengawal istana. Koa yang tak sengaja melihat langsung dibuat penasaran. Ia lantas bertanya kepada Aylin yang berada tepat di sebelahnya.
"Apa yang mereka lakukan di dalam sana, Lady Otsana?"
Aylin mengalihkan pandangan menuju arah yang ditunjukkan Koa. "Maafkan saya, Lady Dorian. Saya lupa memberitahu Anda. Sebenarnya pameran seni ini merupakan acara amal."
"Acara amal?"
"Ruangan yang baru saja Anda tunjuk adalah tempat pelelangan lukisan. Uang hasil penjualan lukisan tersebut yang menjadi sumber dananya."
Koa mengamati satu per satu dari mereka yang masuk ke dalam ruang pelelangan. Ia menyadari terdapat perbedaan penampilan yang sangat mencolok antara tamu acara pelelangan dengan pengunjung pameran yang lain.
"Apakah acara amal ini hanya diikuti oleh orang-orang tertentu saja, seperti mereka yang mendapatkan undangan khusus?"
Koa kembali mengarahkan pandangannya menuju pintu ruang pelelangan saat menemukan sosok Riona Raspe, salah seorang teman Zehra yang hari itu juga ikut datang pada acara minum teh di istana. Didampingi seorang pria asing, Riona berjalan masuk ke dalam setelah menunjukkan kartu undangannya pada penjaga.
Aylin nampak terkejut. Sebelum menjawab, ia terlebih dahulu memeriksa kondisi lingkungan di sekeliling mereka. "Sebaiknya kita bicarakan ini di tempat yang aman, Lady Dorian." Ujar Aylin memberi saran sambil melirihkan suaranya.
Gelagat Aylin yang begitu aneh sukses membuat Koa bertanya-tanya. 'Acara amal, undangan khusus, dan ruang pelelangan yang dijaga ketat oleh pengawal istana. Apa yang mereka sembunyikan di dalam sana?' batin Koa merasa curiga.
.....
"Bagaimana dengan set perhiasan ini?" Black menunjuk sebuah kotak perhiasan berwarna merah maroon berisi kalung, gelang, dan sepasang anting yang dipajang di etalase toko.
"Pilihan yang sangat bagus, Lord. Set perhiasan Scarlet Queen baru saja dirilis musim ini. Tentu saja dengan jumlah yang terbatas. Toko kami sendiri hanya dapat menjual satu set saja karena harganya yang sangat mahal."
Batu permata berwarna merah yang menghiasi setiap bagian perhiasan mengingatkan Black pada mata merah rubi Koa. "Sepertinya aku sedang beruntung."
Setelah menyelesaikan proses pembayaran, Black keluar dari dalam toko dan masuk ke toko lain. Kali ini Black mendatangi toko buku terbesar di Elinor, Toko Buku Ross. Ia berniat membelikan Koa beberapa buku menarik tentang sejarah, politik, ekonomi dan bahasa.
"Dia lebih suka mendapatkan hadiah ini dibandingkan bunga," ujar Black terkekeh saat memilah-milah buku yang akan dibeli. Usai mendapatkan semua yang diinginkan, Black kembali ke kereta kuda untuk melanjutkan perjalanan menuju kediaman Koa Dorian.
.....
"Lord Black?!" seru Koa tertegun melihat sosok pemimpin dari Leander Dukedom sudah berada di halaman rumahnya. Seingat wanita itu, hari ini ia tidak memiliki janji temu dengan Black. Kemunculannya yang tanpa pemberitahuan berhasil mengejutkan Koa.
"Selamat datang, Lady Koa."
"Lord, seharusnya saya yang mengucapkan itu."
Keduanya sontak tertawa.
"Sebaiknya kita lekas masuk ke dalam, Lord Black. Belakangan suhu udara di ibukota mulai menurun."
Black mengulurkan tangan kanannya. Koa yang paham segera menerima uluran tersebut. "Wajar saja. Sebentar lagi wilayah Elinor akan memasuki musim gugur."
.....
Mulut Koa setengah terbuka ketika menemukan puluhan buku baru tertumpuk rapi di atas meja ruang tamu. Diam-diam Koa mencubit lengannya sendiri. Ia takut sedang berhalusinasi.
"Mulai bulan depan kau akan mengikuti kelas kepemimpinan, bukan?"
"Bagaimana Anda bisa tahu?"
"Duke Sander yang memberitahuku."
Menilik kembali kisah hidup Lady Koa Dorian yang hancur setelah pernikahan dengan Nathaniel, Koa menyadari fakta bahwa selama ini Lady Koa Dorian sangat bergantung kepada orang lain. Setelah bercerai dengan Nathaniel, Lady Koa Dorian seharusnya dapat melanjutkan hidupnya dengan baik sebagai bangsawan biasa di Dorian Dukedom. Namun karena keterbatasan kemampuan, ia malah mengacaukan Dorian. Karena alasan itulah Koa memutuskan untuk mengikuti kelas kepemimpinan— kelas wajib bagi mereka yang dipilih atau ingin menjadi penerus atau kepala keluarga.
Koa hanya ingin mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Seandainya di masa depan Black membuangnya untuk wanita lain, ia sudah siap untuk hidup mandiri. Mungkin terdengar pesimis, tapi Koa masih ingat betul jika saat ini ia hidup di dalam dunia novel.
"Anda tidak keberatan, bukan?" tanya Koa memastikan.
"Kenapa aku harus merasa keberatan?"
"Setelah saya memutuskan untuk menjadi penerus Keluarga Dorian dan Duchess dari Dorian Dukedom, maka saat kita menikah nanti, saya tidak dapat menggunakan nama keluarga Anda sebagai nama belakang saya."
"Kau ragu karena itu?"
"Tidak sepenuhnya, Lord. Namun saya yakin, keputusan ini akan mendapatkan banyak pertentangan, baik di Keluarga Dorian maupun Keluarga Leander. Bagaimana dengan pendapat Anda sendiri?"
Saat dua pemimpin keluarga menikah, lazimnya salah satu di antara mereka akan mengalah dan mengundurkan diri dari jabatannya. Posisinya nanti akan digantikan oleh anggota keluarga yang lain, seperti adik kandungnya. Mengingat Koa dan Black sama-sama anak tunggal, maka sulit bagi mereka untuk melepaskan tanggungjawab masing-masing sebagai seorang pemimpin.
Masalah lain yang dapat timbul karena keputusan ini adalah tentang penerus keluarga berikutnya. Ketika mereka memiliki keturunan, anak itu nantinya akan dihadapkan pada masalah perebutan calon penerus. Sebuah keluarga bangsawan harus memiliki penerus atau pewaris agar nama keluarganya tidak mati. Tentu saja situasi akan berbeda jika mereka memiliki lebih dari satu keturunan.
"Aku menyukai wanita yang berwawasan luas. Andaikata aku keberatan dengan keputusanmu, untuk apa aku membelikanmu semua buku ini."
"Ah... Anda benar juga."
Dalam kontrak pernikahan yang telah disepakati oleh Koa dan Black, memang tidak ada pasal yang menyinggung masalah pewaris keluarga berikutnya. Namun Black tidak tahu, ada hal lain yang membuat Koa khawatir sekarang.
Pada bagian novel yang menceritakan kehidupan pernikahan Nathaniel dan Lady Koa Dorian, Koa menemukan sebuah kejanggalan, yakni tidak adanya keturunan antara Nathaniel dan Lady Koa. Padahal pernikahan mereka sendiri sudah berjalan lebih dari dua tahun. Awalnya Koa menduga Nathaniel mandul, tetapi mengingat Nathaniel memiliki seorang putra dari hasil perselingkuhannya bersama wanita lain, itu artinya masalah bisa saja terdapat pada diri Koa.
'Bagaimana jika kondisiku ternyata tidak jauh berbeda dengan Madam Cleo?' Koa melirik Black yang sibuk membantu Yona memindahkan buku-buku barunya ke tempat lain. 'Haruskah aku jelaskan masalah ini kepada Duke Black Leander? Atau lebih baik kurahasiakan saja?'
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Shield - Putri Sang Duke
Фэнтези(SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan tempat di mana ia dibuang dan dibesarkan. Gadis itu kira, setelah ia mati, kemalangannya akan berakhi...