[N 831 637]
Naya menoleh ketika seseorang mendahului gerakannya untuk memasukkan koin ke dalam vending machine lalu tersenyum melihat si pelaku yang juga menoleh padanya dengan senyuman, orang itu adalah Naufal, yang dua hari lalu membantunya memungut tugas-tugas berserakannya di parkiran.
"Kak Naya mau minuman apa?" tanya Naufal yang dibalas gelengan kepala Naya.
"Kamu dulu aja, aku habis kamu." jawab Naya.
"Nggak apa-apa. Cepetan mau yang mana?" kata Naufal membuat Naya menipiskan bibirnya lalu berbalik untuk memilih minuman.
"Sprite aja," ucap Naya sambil menoleh lagi pada Naufal dengan senyum manisnya. Naufal dengan cepat menuruti keinginan seniornya itu.
"Nih," Naufal memberikan sekaleng minuman soda yang diinginkan Naya. Si cewek menerimanya dengan baik dan tak lupa mengucapkan terima kasihnya, "Udah beres kelas, Kak?" tanyanya kemudian.
"He'em. Kamu?" jawab Naya sambil balik tanya.
"Iya, baru selesai juga." jawab Naufal, "sekarang mau ke mana? Pulang?" tanyanya lagi.
Naya mengangguk disela kesibukan tangannya yang sedang membuka tutup kaleng sodanya, "tadi agak buru-buru berangkatnya jadi gak sempet beresin kamar."
Naufal mengangguk paham, cowok itu kini mengambil sodanya juga dan langsung meminumnya. Keheningan melanda, Naya yang baru saja akan pamit malah canggung bingung harus bagaimana cara menyampaikan kalimatnya.
"Kak Naya mau dianterin pulang?" tawar Naufal setelah meneguk minumannya.
"Eh? Nggak usah, kosan aku deket kok. Lagian naik ojol aja, nggak apa-apa." kata Naya menolak dengan ramah.
"Naik ojol kan harus bayar, kalau Ufal yang anterin mah nanti jadi irit uang jajannya. Mana deket lagi kan katanya barusan? Masa deket harus naik ojol? Kalau deket mah nebeng aja." kata Naufal membuat alibi agar Naya berubah pikiran, namun nyatanya si cewek malah terkekeh dan tetap menolak.
"Nggak usah, Fal. Mending kamu pulang juga deh, kalau anterin aku dulu yang ada kamu pulangnya jadi lama. Udah mendung tuh."
Naufal menghela nafas samar, "justru karena udah mendung makanya Kak Naya pulangnya dianter Ufal. Kalau naik ojol nanti kehujanan, kalau sama Ufal mah nggak bakalan soalnya pakai mobil. Aman terlindungi." katanya agak gemas.
"Makasih, ya, tawarannya, Fal. Tapi aku pulang sendiri aja, dianter kamunya kapan-kapan aja." ucap Naya yang tetap menolak, "aku duluan, ya. Bai, Ufal." katanya lalu melangkah dengan cepat.
Entah apa reaksi Naufal, Naya tak peduli dan semakin mempercepat langkahnya. Naya gak enak kalau harus numpang ke kendaraan orang, bahkan Naya juga dibilang cukup jarang nebeng pada teman-temannya.
Bukan karena Naya baru kenal dengan Naufal, bukan juga karena Naufal laki-laki dan Naya agak takut berdekatan dengan laki-laki. Naya memang merasa tidak enak saja merepotkan orang lain.
Selama berjalan ke halte, Naya mengeluarkan hapenya dan memesan ojek online. Habis itu mempercepat langkah saat Babang ojeknya bilang lokasinya sedang dekat dengan kampus, bahkan dari maps-nya saja si Babang ojek sudah ada di depan halte.
Dan benar saja, ketika Naya sudah sampai di halte, ojek online-nya sudah di sana baru sampai. Alhasil Naya juga langsung berangkat pulang ke kosan.
Naya tidak bohong soal kosannya dekat dengan kampus, nyatanya tak sampai 10 menit dirinya sudah turun dari motor dan masuk ke dalam kos.
Hari ini kosan agak sepi, yang lain ada kesibukannya masing-masing di luar dan hanya Naya yang baru sampai di kos. Naya sih tak banyak protes, justru Naya senang jika harus ditinggal sendirian di kos. Artinya Naya bisa bersantai semaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
N 831 637
FanficKetika seorang Naufal yang dilabeli penakluk wanita bertemu dengan Naya si senior polos. Mau pakai cara selow tapi takut ditikung orang, mau gaspol tapi yang di modusin minim kepekaan, mau emosi tapi Naya senior. Ugh, Naufal gemas! Kalau bisa sih Na...