[二]Futari no kimochi

574 54 4
                                    

Seiza P.O.V

Tidak terasa sebentar lagi pertandingan resmi akan dimulai, aku mulai mencatat semua hal yang di perlukan oleh klub basket. Seperti keperluan material maupun vinansial, dan berkat bantuan Nijimura-kun pekerjaan ku jadi lebih mudah, dia benar-benar kapten yang hebat. setelah mendata dan memperkirakan jumlah kebutuhannya aku pun membuat laporan untuk diajukan ke pihak sekolah.

Club basket sekolah ini sangat hebat sehingga dana nya langsung turun dalam waktu beberapa hari. Jika dilihat baik-baik semua siswa club basket terutama yang ada di divisi 1 sangatlah hebat. Kemampuan mereka melebihi batas anak SMP pada umumnya, dan aku merasa mereka akan menjadi orang-orang dengan nama yang besar di masa mendatang.

Terutama para pemain reguler, mereka benar-benar seperti sebuah keajaiban yang langka. Keajaiban yang sangat jarang terjadi di dunia ini, setelah 3 bulan aku menjadi penanggung jawab mereka aku mulai mengerti aturan dan kemampuan bermain basket para anggota club ini.

Aomine Daiki-kun sejauh ini aku merasa dia yang paling luar biasa, dia bahkan sudah bisa melakukan dunk di usianya yang masih muda. Midorima Shintaro-san walaupun dia aneh dan bicaranya juga menyebalkan, tsundere lagi, tapi terkadang dia bisa menjadi sangat pintar, dan dapat diandalkan. Kemampuannya dalam melempar bola tiga point memang luar biasa. Aku bahkan tidak pernah melihat dia meleset sedikitpun. Murasakibara Atsushi-kun sejauh ini dia yang paling aku sukai karena sifatnya yang agak kekanakan aku jadi merasa punya adik lagi. Kemampuan bertahannya sangat hebat ditambah dengan tubuhnya yang tinggi membuat dia sangat diberkahi.

Akashi Seijuro-kun sebenarnya aku tidak terlalu mengerti dengan kemampuannya tapi dia adalah pemimpin yang baik, bahkan dia bisa mengurus club ini dengan baik saat Nijimura-kun sedang sangat sibuk. Tapi bagiku masih ada sesuatu yang mengganjal padanya, atau itu cuma perasaan ku saja.

Dan Tetsuya-kun aku sampai sekarang belum terbiasa dengan kehadirannya dia sering muncul di dekat ku dengan cara tak masuk akal, atau jangan-jangan dia memang tembus pandang. Walau dia terlihat berbeda dan kemampuannya tidak seperti anggota divisi 1 lainnya, tapi aku yakin dia pasti akan menjadi lebih hebat jika dia menyadari apa yang harus dia kembangkan.

Melihat mereka berlatih dan berkembang rasanya sangatlah menyenangkan. Aku melihat foto adikku yang aku pasang di atas meja belajar ku, aku tersenyum melihati foto itu, kenangan satu-satunya yang tersisa dari kami berdua. Aku tak ingin Sampai menghilangkan nya.

"Saat aku sudah menjadi atlet profesional nanti, aku pasti akan menjemput mu. Ayo kita hidup bersama."

Kata-kata terakhirnya sebelum kami berpisah selalu membekas di ingatan ku, aku selalu berdoa sepanjang malam semoga dia selalu di berikan kesehatan dan kebahagiaan.

"Aku akan selalu menunggu mu Sei."

***

Setelah semua kesibukan mengurus club basket akhirnya aku bisa bernafas lega juga untuk sementara. Hari ini aku ingin mengistirahatkan tubuhku rasanya capek juga selalu berjalan kesana kemari.
Ternyata OSIS itu sibuk sekali, aku jadi binggung kenapa banyak orang mau jadi anggota OSIS ya padahal pekerjaan nya melelahkan seperti ini.

"Sei-chan, sepertinya kau lelah sekali." Ucap Yuki yang melihat Seiza meregangkan otot-otot tubuh nya.

"Ternyata club basket banyak sekali kegiatannya, aku jadi merasa lelah." Kata ku

"Kalau begitu bagaiman kalau kita hari ini bersantai, aku tau caffe yang murah dan enak untuk bersantai."

"Boleh, aku juga rindu jalan-jalan keluar. "

"Tapi aku nanti ada piket sebentar jadi tunggu ya."

"Em.. tidak masalah."

Setelah bel pulang sekolah, aku pun pergi keluar lebih dulu menunggu Yuki yang ada piket. Langkah kakiku terhenti setelah melihat ruang musik, tanganku secara refleks menyentuh pintu ruangan itu dan membukanya. Ternyata ruangan ini kosong, aku kira ruangan ini digunakan oleh club musik.

Aku melihat piano yang ada di dekat jendela, aku menghampiri nya. Entah kenapa ada rasa rindu tersendiri saat aku melihat piano seperti ini.
Aku duduk di bangku dan membuka piano itu, mengecek setiap nada apa masih terdengar bagus atau tidak. Setelah aku cek ternyata piano ini masih bagus kualitas suaranya, seperti yang di harapkan dari sekolah elit perawatan peralatan disini juga bagus.

Tanpa aku sadari jari-jari ku menekan tuts itu dengan sendirinya, memainkan alunan melodi yang sangat aku kenal, dan sangat aku rindukan. Dulu aku sering memainkannya dengan teman-teman ku saat aku di Miyagi. Jika aku mengingat mereka rasanya aku ingin menangis, andai saja hal ini tidak terjadi padaku pasti kami sudah ada di panggung kompetisi nasional. Rasa bersalah di hati ini sangatlah besar, aku bahkan tidak tau apa mereka kini membenci ku atau tidak. Tapi mereka tetaplah teman em.. bukan mereka bukanlah teman, mereka sudah menjadi keluarga bagiku.

Andai saja waktu bisa kembali, aku akan memperbaiki semuanya. Aku ingin membuat impian mereka menjadi kenyataan, aku ingin bersama mereka menikmati lampu sorot yang menerangi panggung. Andai saja dewa memberiku satu kesempatan lagi.

"Fujimura." Aku tersadar saat mendengar suara seseorang yang memanggil ku, aku dengan refleks mengehentikan permainan piano ku dan menutup piano nya.

"Midorima-san."

To be continued

Kalian pasti tau kok ini lagu apa 😅

Empress (Kiseki no Sedai x OC) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang