Jerry Bagus Ardinola merupakan nama asli dari Jerry. Lelaki kelahiran sembilan puluh delapan itu pun bekerja sebagai seorang montir di perusahaan yang cukup besar. Selain bekerja, kesehariannya pun tak luput dari bermain dan juga bermesraan dengan sang pujaan hati. Tetapi karena saat ini ia tengah putus cinta, Jerry pun tak lagi melakukan kegiatannya yang satu itu.
Alasan putusnya pun membuat Jerry tak terima akan perkataan sang puan.
Ya, sebenarnya bukan perkataannya. Melainkan perkataan orangtua mantan kekasihnya yang begitu menusuk untuk di dengar.
Oleh sebab itu, Jerry pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu secara sepihak.
"Jer, setengah hari?" tanya Rama begitu Jerry merapihkan alat tempurnya.
"Iya nih. Mau nganter mobilnya Bu Kaila." jawabnya sambil mengelap keringat pada perpotongan lehernya.
Ganteng sumpah.
"Jiakhhh, gue liat-liat makin deket aja lo sama Bu Kaila." bisik Rama dengan pelan.
"Hahahaha biasa aja kali, Ram."
"Itu bini orang, Jer. Hati-hati aja kalau mau ngedeketin."
Setelah memperingati Jerry, Rama pun pergi untuk melanjutkan pekerjaan pada mobil selanjutnya.
Mungkin sedikit gila kedengarannya, tapi Jerry memang menyukai perempuan yang lebih tua dengan sifatnya yang sedikit kemanjaan.
Dan tambahan lainnya perempuan itu memiliki tubuh yang pas untuk di peluk.
-
Jerry tak langsung mengantarkan mobil tersebut kepada pemiliknya, melainkan membawa mobil tersebut menuju apartementnya dan diletakkannya pada basement yang ada disana.
Alasannya karena ia ingin mendekati sang pemilik mobil dengan caranya yang tak biasa.
Mbak Kaila:
Kamu jadi jemput saya, Jer? Mau jemput dimana?
Melihat pop up notifikasi dari sang puan, Jerry pun membalasnya dengan cepat.
Jerry
Saya masih ada di apartement, mbak. Satu jam lagi saya kesana.
Mbak Kaila:
Oke, Jer.
Saya tunggu, yaDengan perasaan senang, Jerry yang sudah mandi pun berganti pakaian dan merapihkan rambutnya agar sedikit rapih. Tak lupa, tambahan minyak wangi pun telah tersebar keseluruh tubuhnya pada siang ini.
Ia bercermin, menyunggingkan bibirnya melihat pantulan dirinya sendiri.
"I will drive you, Kai." gumamnya begitu mengantungkan satu karet latex pada celana jeansnya.
Jerry turun menuju parkiran mobil, membawa mobil miliknya menuju rumah Kaila yang tak jauh dari lokasi tempat tinggalnya.
Sebenarnya bisa saja Jerry meminta Kaila untuk datang ke apartementnya. Tapi ia mengurungkan niatnya karena dirinya akan bermain dengan berani di rumah sang puan nantinya.
Katakanlah Jerry gila karena ia begitu mendambakan Kaila dan menjadikan perempuan tersebut sebagai objek fantasinya. Lekuk tubuh Kaila pun mengingatkan Jerry akan mantan kekasihnya. Maka itu, ia berusaha mendekatkan diri pada perempuan yang sudah berstatus sebagai seorang istri.
Drrrrrtt
Jerry
Mbak, saya sudah sampai, ya
Setelah mengirimkan pesan pada sang puan, tak lama Kaila pun membukakan pintu untuknya dan menyambutnya dengan hangat.
"Masuk dulu aja, Jer. Saya sudah buatkan minuman di dalam." ujar Kaila seolah mengundang sang tuan saat ini.
"Ohh hehe iya boleh, mbak." jawab Jerry yang tiba-tiba saja gugup mendengar tawaran Kaila.
Begitu masuk, Jerry pun menikmati minuman dan makanan yang telah disediakan oleh Kaila sebelumnya.
Dimulai dari sirup dan juga kue kering pun kini tertata rapih di depannya.
"Saya minum ya, mbak?" kata Jerry yang mendapatkan anggukan dari perempuan tersebut.
Selang beberapa menit, Jerry merasakan tubuhnya kepanasan secara tiba-tiba. Ia bahkan tak bisa berfikir jernih dan ingin rasanya mengukung perempuan dihadapannya saat ini.
"Kenapa, Jer?" tanya Kaila dengan alisnya yang terangkat.
"Kamar mandi dimana ya, mbak? Saya mau numpang buang air kecil."
"Ohh disana, Jer. Kamu tinggal lurus dan belok ke kanan, ya?"
Begitu Jerry beranjak, Kaila pun diam-diam mengikuti sang puan dan bersembunyi sejenak sebelum lelaki itu masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah itu, ia pun segera menempelkan kepalanya pada pintu kamar mandi dan mendengarkan suara Jerry dari balik pintu tersebut.
"Ahhhh Kaila......."
Sebuah gesekan antar cairan dan tangan pun bergesekan saat ini. Jerry tak lagi bisa menahan hasratnya karena dirinya benar-benar panas dan semakin ingin menidurkan sang puan sekarang juga.
Ia pun membayangkan sang puan bersimpuh di bawahnya dengan mulutnya yang penuh kejantanan dan wajahnya yang bergerak maju-mundur dengan matanya yang sayu.
"Ahhh Kai—"
Ckrekkkk
Tiba-tiba saja pintunya pun terbuka dan berdirilah seorang perempuan dengan balutan bra dan celana dalamnya saja pada tubuhnya.
Jerry menampar wajahnya seolah menyadarkan penglihatannya saat ini.
"Can i help you?" tanya Kaila yang mulai mengunci pintu kamar mandi tersebut.
"Mbak, ma—"
Dengan cepat, Kaila pun menduduki kejantanan Jerry dan sedikit menggeseknya dengan celana dalam yang masih ia kenakan.
"Just moan my name and i will help you on the job." jawab perempuan itu menyingkirkan tangan Jerry yang masih terletak pada kejantannya sendiri.
"Kamu ngapain disini, mbak? Kalau suami kamu tiba-tiba pulang gimana?" kata Jerry sedikit panik.
"Ssssst—"
"Suami saya juga baru keluar kok sebelum kamu datang kesini."
"Mbak, kamu ngasih sesuatu ke minuman saya, ya?" tebak lelaki di depannya.
"Sengaja, Jer. Saya mau tahu lebih tahan lama siapa antara kamu dan suami saya."
MDNI 🔞
Mau baca lebih lengkap? Only privatter: https://privatter.net/p/9350342
Akses password hanya bisa dibuka oleh umur 21+. So, pastiin umur kalian pas daftar trakteer 21 tahun, ya: https://trakteer.id/icedchocomilk/showcase/montir-ganteng-oTsgi
Jangan lupa dikasih feedback atau aku ngambek 🥲
Hahaha bercanda.
Tapi tolong kasih feedback yaa temen-temen ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fiksi Penggemara part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer