revisi menjadikan karya lebih baik, dilarang keras untuk copy paste, cetak tanpa izin penulis.
^^^
Semalaman hujan membasahi sekitar, Pagi ini membuat sekitar lingkungan lembab akibat hujan yang deras. Dengan persiapan tergesa-gesa, "Dimana ya dasinya??" Dengan melirik kearah jam waktu menunjukan pukul 05.45 sebentar lagi kelas akan dimulai. "Alhamdulilah ketemu!" Segara bersiap dengan pelengkap seragam terakhir dasi, Innel memanggil Kanayya agar segera untuk sarapan.
Skipp makan, Kanayya dengan memakai sepatu sekolahnya, "Nayya jalan dulu Mah." Dengan berlari memasuki mobilnya. "Hati hati!" Dengan acungan jempol mobil Kanayya sudah berjalan keluar rumah. Namun, diperjalanan langit saat ini terasa mendung setiap saat.
Sesampainya Kanayya dikejutkan dengan suara yang begitu melengking memanggil dirinya, "Nayya aku!! akhirnya datang juga lo, lama." Teriakan gadis tersebut mampu membuat Kanayya mengusap-usap telinganya. Gadis bername tag Starla Cintyaa berfisik gemuk dan lucu kerap biasa dipanggil Lala.
"Bisa gak ya? kalau teriak tidak di telinga, Lala?" Dengan pagi hari seperti ini dirinya sudah disuguhkan teriakan yang begitu nyaring, "Ok, sorry beb lain kali gak gitu," Wajah yang tersenyum dengan bibir dan dimajukan. "Sorry La, gua masih normal." Jawaban tak acuh Kanayya mampu membuat senyuman Lala hilang.
"Ih! Kanayya mulai begonya, kan aku sayang kamu sebagai teman baik." Senyum yang paksa Lala sungguh sangat bersemangat hari ini. "Iya seterah mu La," pasrah Kanayya lagi dan lagi membuat Lala tersenyum. Muak dengan senyuman seperti itu :)
Lala dan kanayya sudah dekat dari mereka masih kecil dari tk-sd-smp-sma mereka tetap bersama dan satu sekolah yang sama. Mereka sama mendapat Beasiswa dari mereka smp semester satu karna kemampuan mereka memang wajib diacungkan jempol dengan kepintaran Nilai & Iq sungguh orang tua mereka pasti bangga.
Upacara berlangsung dengan awan yang masih seperti biasa berwarna hitam yang mungkin akan turun hujan, "Kepada! Bendera Merah Putih, hormat, gerak!" Perintah sang pemimpin upacara sangat Tegas dan nyaring membuat Siswa/i mengikuti arahan.
"Tegak, gerak!" Hentakan tangan para Siswa/i. Upacara sudah selesai saat ini semua Siswa/i kembali pada kelas masing-masing Kanayya menduduki bangku kelas Mipa 12. "Pagi semua," sapa guru yang memasuki kelas saat ini. "Pagi bukk!" Seru murid - murid semua. "Baik semua seperti biasa sebelum memulai pelajaran alangkah baiknya berdoa terlebih dahulu, berdoa dimulai." semua murid berdoa menurut kepercayaan dan agama masing masing.
"Keluarkan buku paket ipa dan buku catatan nya kali ini kita akan mencatatat saja ya." perintah Bu Endang. "Buka halaman 132 tentang angka ilmiah dan juga organisasi manusia dari bayi hingga menjadi anak."
"Iya bu!" Seru murid semua. Mengeluarkan buku paket dan buku catatan ipa selain itu Bu Endang menjelaskan tentang materi hari ini, "Di catat."
****
Pelajaran berlangsung begitu cepat sekolah berada yang belajar hanya 3 jam saja dan hanya 1 mata pelajaran saja setiap harinya, walau belajar secepat itu dan hanya 1 mata pelajaraan semua murid disana mengerti sekaligus sering mendapat penghargaan karna mereka serius dan niat mengikuti pelajaran di sekolah berikut. "Gue duluan Nayy." Pamit Lala sambil melambaikan tangan. Kanayya dengan ukiran senyum tipis yang ia berikan.
"Ayo Non kita pulang," ajak Pak supir. "Iya pak." Saat diperjalanan benar saja bahwa turun hujan yang begitu deras inilah penyebab awan hitam sedari tadi. "Assalamualikum, Nayya pulang." Sembari meletakan tas dikamarnya dan langsung membersihkan diri.
"Nayya makan dulu nak,"
Panggil innel sambil merapihkan makanan dimeja makan"Iya,"
Kanayya berjalan menuju dapur dan duduk dimaja makan, Kanayya langsung mensantap makanan yang ada dihadapan nya disekolah nya tak ada jam istirahat karna cuman pembiasaan,belajar 3 jam, pulang dan hanya 1 mata pelajaran. "Bagaimana tadi belajarnya?" Innel seraya mengunyah Wagyu yang dirinya buat. "Baik Mah gak ada halangan."
"Bagus," ucap Innel sambil mengacungkan jempol, "Tadi kata guru mu Mipa 2 di liburkan selama dua hari, Mamah tidak tau alasan nya." Seru Innel sambil menunjukan chat nya dengan wali kelas Kanayya. "OK." Kanayya mengacungkan jempol sembari menaruh piring di westafel. "Yaudah Mah aku masuk kamar dulu."
"Iya sayang," jawab Innel. "Maaf sayang, Mamah tidak bisa berbuat apa apa." Ujar nya dalam hati. Innel beranjak dari duduk berjalan kekamar nya dan mengambil ponsel serta menelfon kontak seseorang yang bertulis Jeng Citra dia adalah teman Innel.
Tutt..tutt..tutt
"Hallo Cit, bagaimana keadaan kamu hari ini makin membaik kan?"
"Ini saya Tante, putra Mamah Citra."
"Ohh Andra bagaimana Mamah kamu sudah membaik?"
"Alhamdulilah sudah mulai membaik Tante,"
Bersambung...
Kanayya The Series.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanayya The Series | REVISI
Teen Fiction"Ya! setidaknya gue udah ngelakuin yang terbaik selama ini," Dengan tatapan kosong Gadis itu hanya bisa menghirup udara dengan kasar. Dinginnya cuaca membuat 'Kanayya Gabriella' gadis berumur 18 Tahun, yang menduduki bangku SMA kelas 12 merasa sanga...