[三]星座 Seiza

470 49 3
                                    

"Midorima-san" aku melihat pria berambut hijau itu melihat kearah diriku yang sedang memainkan piano, aku pun menutup kembali piano itu. Jujur saja aku tidak mau lama-lama berurusan dengan dirinya karena pasti akan sangat merepotkan.

"Kau tadi.."

"Aa.. ketemu Sei-chan aku sudah selesai ayo kita pulang." Secara tiba-tiba Yuki datang menyela omongan Midorima.

Nice Yuki kamu datang di saat yang tepat

Aku pun membawa tas ku dan keluar dari ruangan itu.

"Kalau begitu sampai jumpa lagi ya, Midorima-san." Aku pun meninggalkan dia yang wajahnya kelihatan tidak menyenangkan itu. Sepertinya dia marah karena omonganya di sela. Kalo tidak salah di club dia juga pernah melakukan hal serupa.

Aku dan Yuki pun berjalan bersama dan seperti janji nya saat makan siang dia mengajak ku untuk ke kafe yang dia rekomendasikan.

"Nee.. Sei-chan, tadi itu Midorima Shintaro-kun kan ?" Tanya Yuki

"Eh kau mengenal dia?"

"Dia kan anggota reguler klub basket, lagipula dia juga sangat populer."

"Eh.. begitukah"

"Bukannya kau mengurus club basket, masak tidak tahu hal seperti itu."

"Em.. sebenarnya aku agak tidak menyukainya."

"Eh.. kenapa?"

"Emm... "

Yuki seketika berhenti di sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari sekolah.

"Ini dia kafe nya kita ceritakan di dalam saja. "

"Baiklah."

Kami pun masuk ke kafe itu, suasananya sangat tenang dan bahkan disini ada space untuk pribadi. Karena suasananya yang nyama aku pun menjadi terbawa akan kenyamanan nya.

Karena sudah lama juga aku tidak makan makanan manis, walau sebenarnya aku tak suka juga kalau terlalu manis. Tapi sesekali tidak masalahkan.

Yuki memesan coklat Parfait dan aku memesan melon soda saja.

"Kau suka melon soda?" Tanya Yuki yang dengan wajah terkejut.

"Sebenarnya melon adalah makanan favorit ku, aku suka apapun yang memiliki rasa melon."

Tak berapa lama pesanan kami pun datang, Yuki memakannya dengan sangat senang. Aku pun meminum melon soda yang menjadi pesanan ku dan rasanya tidak buruk, mungkin aku malah menyukainya karena diluar dugaan rasanya tidak terlalu manis.

"Oh.. ya lanjutkan cerita yang tadi."

"Hmm.. baiklah."

***

Flashback On.

Seiza yang kini sudah mulai terbiasa dengan kegiatan di club basket pun. Mulai merasa nyaman dengan keadaan yang ada di sekitarnya, walau terkadang dia hampir terkena bola nyasar karena kebrutalan anak-anak divisi 1, akan tetapi dewa selalu saja menyelamatkan dirinya, tidak tahu kenapa Seiza punya refleks yang bagus. Dia akan menghindar dengan cepat saat bahaya datang kearahnya, atau mungkin itu juga adalah hasil latihan nya di Dojo selama ini, refleks memang sangat di perlukan dalam pertarungan.

Walau sudah terbiasa dengan suasana sekitar ada satu hal yang membuat Seiza agak tidak nyaman, yaitu tatapan pria tinggi berambut hijau memakai kacamata itu. Dia selalu saja melihat kearah Seiza dengan tatapannya yang tajam. Sebenarnya Seiza sangat ingin bertanya pada nya apa ada yang salah dengan dirinya, atau ada pekerjaan yang dia lewatkan. Akan tetapi karena tatapannya itu Seiza jadi tidak berani bicara, dia lebih memilih diam dan mencari aman saja.

Empress (Kiseki no Sedai x OC) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang